NERACA
Jakarta – Dipangkasnya penjualan otomotif dalam negeri menjadi alasan bagi produsen ban merek Achilles dan Corsa, PT Multistrada Arah Sarana (MASA) untuk memasang target pertumbuhan bisnis konservatif. Bahkan perseroan akan fokus melakukan penjualan ban bagi kendaraan bekas dan kendaraan besar setelah pesimistis akan penjualan ban bagi mobil baru di pasar domestik.
Senior Marketing Manager Multistrada, Mohammad Zain Saleh mengatakan, keputusan manajemen untuk mengubah strategi tersebut akibat penjualan mobil baru menurun sepanjang tahun ini,”Dengan masih pasar roda mobil bekas dan kendaraan besar diharapkan bisa mencapai target pertumbuhan pendapatan sebesar 15% tahun ini,”ujarnya di Jakarta, kemarin.
Dirinya menegaskan, segmen pasar perseroan tidak hanya membidik ban bagi mobil-mobil baru, tetapi mobil-mobil second juga jadi target market dan ditambah kendaraan besar seperti truk dan bus juga menjadi peluang pasar yang menjanjikan. Diakuinya, akibat pelemahan industri otomotif tersebut, kini persaingan antar produsen ban bagi kendaraan baru semakin ketat.
Dengan pangsa pasar domestik Multistrada sebesar 17%, Zain menambahkan bahwa meningkatkan pangsa pasar sebesar 1 persen saja saat ini merupakan hal yang sulit. Ditambah dengan proyeksi penjualan mobil di dalam negeri yang dipangkas pada tahun ini, menurutnya akan semakin sulit bagi perusahaan untuk bisa meningkatkan penjualannya di dalam negeri. Karena seperti yang sudah diketahui sebelumnya, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) telah merevisi target penjualan mobil dari angka 1,2 juta ke angka 1,1 juta pada 2015,”Sulit bagi kami untuk meningkatkan pangsa pasar secara signifikan. Naik 1 persen saja sudah cukup bagus, yang artinya kita ambil market share orang lain di pasar. Kini pertumbuhan penggunaan ban bagi mobil baru tidak bisa langsung melonjak, karena tak mungkin juga penjualan mobil langsung melonjak ke angka misalnya 2 juta unit," tuturnya.
Maka dari itu, menurutnya lebih baik bagi perusahaan untuk mencari strategi penjualan baru. Melalui dua strategi yang sudah disebutkan, perusahaannya optimis bisa meningkatkan pendapatan dari penggunaan ban bagi kendaraan berat."Memang untuk segmen ban kendaraan berat kontribusinya masih kecil terhadap revenue, yaitu di bawah 10%. Tapi kami optimistis pendapatan dari situ bisa bertambah besar, apalagi kini kita sudah bisa produksi ban berukuran 1.000 dan 750," tegas Zain.
Selain menjual ban di kedua segmen tersebut, Multistrada juga menggenjot pendapatan dari pelayanan purna jual. Namun sayangnya, Zain masih belum bisa memberitahu berapa besar target kontribusi layanan purna jual terhadap pendapatan perusahaan secara keseluruhan."Selain itu yang masih bisa kita garap adalah after market service-nya. Namun, seperti tren-tren sebelumnya, dalam menghadapi lebaran dan tahun ajaran sekolah yang baru, biasanya orang jarang mengganti ban mobil karena ada prioritas kebutuhan lain. Tapi biasanya kondisi itu akan kembali normal dengan cepat," tambahnya. (bani)
Rapat umum pemegang saham tahunan (RUSPT) PT ITSEC Asia Tbk (CYBR) memberbehentikan dengan hormat serta pembebasan tanggung jawab sepenuhnya Joseph…
Salah satu layanan dari PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, BTN Prospera berhasil menunjukkan performa impresif sepanjang 2025. Sejak peluncurannya…
Hasil rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Modernland Realty Tbk. (MDLN) mengesahkan perombakan jajaran dewan komisaris serta menetapkan arah…
Rapat umum pemegang saham tahunan (RUSPT) PT ITSEC Asia Tbk (CYBR) memberbehentikan dengan hormat serta pembebasan tanggung jawab sepenuhnya Joseph…
Salah satu layanan dari PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, BTN Prospera berhasil menunjukkan performa impresif sepanjang 2025. Sejak peluncurannya…
Hasil rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Modernland Realty Tbk. (MDLN) mengesahkan perombakan jajaran dewan komisaris serta menetapkan arah…