Buyback Saham 10% - HRUM Kuras Kocek Rp 270,36 Juta Saham

Jakarta – Berdasarkan hasil rapat umum pemegang saham tahunan, emiten pertambangan, PT Harum Energy Tbk (HRUM) berencana melakukan pembelian kembali atau buyback. Untuk aksi tersebut, HRUM menganggarkan dana US$ 32,6 juta atau sekitar Rp 423,8 miliar. Informasi tersebut di sampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Rencananya, saham yang akan di buyback sebanyak 270,36 juta saham atau sebanyak-banyaknya 10% modal ditempatkan dan disetor penuhnya. Kemudian, proses buyback tersebut akan berlangsung 18 bulan mulai 1 Juni 2015 sampai 30 November 2016,”Diharapkan dengan adanya buyback saham, perseroan dapat membantu menjaga stabilitas harga saham dan meningkatkan likuiditas perdagangan saham," sebut Direktur Utama HRUM, Ray Antonio Gunara.

Ray menjelaskan, harga saham HRUM saat ini dianggap terlalu rendah. Pada Kamis, (28/5), HRUM tutup di harga Rp 1.255. Bahkan harga tersebut lebih rendah ketimbang nilai buku per sahamnya. Sepanjang tahun 2014, perseroan membukukan pendapatan sebesar US$ 478 juta, atau turun 42,9% dari pendapatan pada tahun 2013. Penurunan ini disebabkan oleh penurunan harga penjualan batubara rata-rata Perseroan dan penurunan volume penjualan batubara di tahun 2014.

Sementara volume penjualan gabungan di tahun 2014 adalah sebesar 8,0 juta ton yang berasal dari anak perusahaan, PT Mahakam Sumber Jaya dan PT Santan Batubara, masing-masing sebesar 7,6 juta ton dan 0,4 juta ton. Di tengah berbagai tantangan yang ada di industri pertambangan batubara saat ini, Perseroan tetap berhasil mencatat laba bersih di tahun 2014 sebesar US$ 3 juta.

Meskipun laba bersih perseroan mengalami penurunan, posisi keuangan Harum Energy tetap kuat, dimana sepanjang tahun 2014 perseroan selalu berada dalam posisi net cash, dan tidak memiliki hutang perbankan atau obligasi hingga saat ini,”Industri pertambangan batubara global terus menghadapi tantangan yang sulit di sepanjang tahun 2014. Akan tetapi, kami terus menjaga fokus kami pada marjin operasi melalui upaya-upaya peningkatan produktivitas dan efisensi biaya. Strategi kami adalah melindungi dan menjaga nilai Perusahaan jangka panjang bagi para Pemegang Saham,” ujar Ray Gunara.

RUPST telah menyetujui penggunaan laba bersih perseroan tahun buku 2014 sebesar US$ 50.000 untuk cadangan umum, dan sisanya dialokasikan untuk menambah saldo laba untuk mendukung pengembangan usaha perseroan.

Dalam RUPST, Direksi juga menyampaikan Laporan Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum Perdana Saham (IPO) Perseroan, Laporan Pelaksanaan EMSOP, serta Laporan Tanggung Jawab Sosial Perseroan tahun 2014. Acara RUPST kemudian dilanjutkan dengan RUPSLB yang menghasilkan keputusan persetujuan perubahan susunan pengurus perseroan.

 

 

BERITA TERKAIT

Mengandalkan Pasar Ekspor AS - WOOD Targetkan Penjualan Tumbuh 20%

NERACA Jakarta — Dihantui perang dagang Amerika Serikat dan Cina, emiten furniture PT Integra Indocabinet Tbk. (WOOD) masih optimis menargetkan pertumbuhan penjualan…

Summarecon Bidik Pra Penjualan Rp5 Triliun

NERACA Jakarta  – Emiten properti, PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) menargetkan pra-penjualan tahun ini sebesar Rp5 triliun dengan kontribusi dari…

Siapkan Capex Rp150 Miliar - Hartadinata Integrasikan Pabrik Perhiasan Emas

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) menyiapkan anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) tahun ini senilai Rp150 miliar.…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Mengandalkan Pasar Ekspor AS - WOOD Targetkan Penjualan Tumbuh 20%

NERACA Jakarta — Dihantui perang dagang Amerika Serikat dan Cina, emiten furniture PT Integra Indocabinet Tbk. (WOOD) masih optimis menargetkan pertumbuhan penjualan…

Summarecon Bidik Pra Penjualan Rp5 Triliun

NERACA Jakarta  – Emiten properti, PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) menargetkan pra-penjualan tahun ini sebesar Rp5 triliun dengan kontribusi dari…

Siapkan Capex Rp150 Miliar - Hartadinata Integrasikan Pabrik Perhiasan Emas

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) menyiapkan anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) tahun ini senilai Rp150 miliar.…