Bank Mandiri : Tabungan Saldo Rp50 Juta Tumbuh 9%

 

NERACA

Jakarta - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk mencatat total dana yang dihimpun dari segmen nasabah tabungan dengan saldo hingga Rp50 juta hingga akhir Maret 2025 tumbuh sekitar 9 persen secara tahunan (year on year/yoy).

“Hal ini mencerminkan kepercayaan nasabah ritel terhadap layanan perbankan Bank Mandiri serta keberhasilan strategi akuisisi dan retensi dana murah di segmen prioritas,” kata SVP Retail Deposit Product and Solution Bank Mandiri Evi Dempowati dalam keterangannya, di Jakarta, kemarin.

Evi menyampaikan, produk tabungan yang tumbuh sekitar 12 persen yoy turut menopang kinerja dana pihak ketiga (DPK) yang kuat pada triwulan I-2025. Hingga akhir Maret 2025, total DPK Bank Mandiri secara konsolidasi tercatat Rp1.748 triliun, meningkat 11,2 persen yoy. Adapun komposisi dana murah (giro dan tabungan) secara bank only mencapai 77,1 persen.

Evi menyampaikan, Bank Mandiri optimis tren positif ini akan terus berlanjut sepanjang 2025, sejalan dengan komitmen perusahaan dalam memperkuat sumber pendanaan berbasis dana murah (low-cost funding).

Strategi ini didukung oleh pengembangan layanan digital yang semakin terintegrasi dan user-centric, seperti platform Livin’ by Mandiri untuk nasabah individual dan Kopra by Mandiri untuk kebutuhan transaksi nasabah bisnis dan korporasi.

“Melalui pendekatan digital yang adaptif dan inovatif, Bank Mandiri terus berupaya memberikan nilai tambah serta kemudahan transaksi keuangan bagi seluruh segmen nasabah, mendukung pertumbuhan ekonomi nasional secara berkelanjutan,” kata Evi.

Sebagai informasi, merujuk data Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), total simpanan di perbankan tercatat Rp9.077,85 per posisi Maret 2025. Adapun simpanan dengan segmen saldo kurang dari Rp100 juta per Maret 2025 tumbuh sebesar 6,78 persen yoy mencapai Rp1.133,06 triliun, dengan jumlah rekening tercatat 611 juta rekening.

Berdasarkan Survei Konsumen dan Perekonomian (SKP) LPS, Indeks Menabung Konsumen (IMK) pada Maret 2025 berada di level 78,3, melemah 1,9 poin dari posisi bulan sebelumnya. Terbaru, IMK tercatat membaik pada bulan berikutnya yakni April 2025 berada di level 83,4 atau menguat 5,1 poin dari posisi Maret 2025.

IMK merupakan indeks yang menunjukkan niat dan kemampuan menabung konsumen. Menurut LPS, level IMK di atas 100 menunjukkan niat dan kemampuan menabung konsumen yang tinggi.

BERITA TERKAIT

TASPEN Bersama 44 Mitra Bayar Pastikan Layanan Pensiun Jangkau Seluruh Indonesia

  NERACA Jakarta– Dalam rangka menghadirkan layanan pembayaran manfaat pensiun yang mudah diakses dan merata bagi seluruh peserta di berbagai…

Bank DBS Ungkap Investasi yang Aman - Konflik Geopolitik Memanas

NERACA Jakarta - PT Bank DBS Indonesia mengungkap sejumlah instrumen investasi yang dinilai aman dan potensial di tengah memanasnya konflik…

BI Catat Pengguna QRIS Tap Capai 47,8 Juta Orang

    NERACA Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat jumlah pengguna (user) layanan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) Tap telah mencapai…

BERITA LAINNYA DI Jasa Keuangan

TASPEN Bersama 44 Mitra Bayar Pastikan Layanan Pensiun Jangkau Seluruh Indonesia

  NERACA Jakarta– Dalam rangka menghadirkan layanan pembayaran manfaat pensiun yang mudah diakses dan merata bagi seluruh peserta di berbagai…

Bank DBS Ungkap Investasi yang Aman - Konflik Geopolitik Memanas

NERACA Jakarta - PT Bank DBS Indonesia mengungkap sejumlah instrumen investasi yang dinilai aman dan potensial di tengah memanasnya konflik…

BI Catat Pengguna QRIS Tap Capai 47,8 Juta Orang

    NERACA Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat jumlah pengguna (user) layanan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) Tap telah mencapai…