Spindo Cetak Laba Bersih Rp530,08 Miliar

NERACA

Jakarta - PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk atau Spindo (ISSP) membukukan laba bersih sebesar Rp530,08  miliar (Rp75,03 per saham) pada tahun 2024, meningkat 6,42% dibanding Rp498,08 miliar (Rp70,50 per sahamP pada tahun 2023. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam laporan keuangan yang dipublikasi di Jakarta, kemarin.

Perseroan menjelaskan, kenaikan laba ISSP antara lain ditunjang oleh penurunan beban pokok pendapatan sebesar 6,95% jadi Rp5,01 triliun dari Rp5,38 triliun pada 2023. Di samping itu, pertumbuhan laba Perseroan juga ditopang oleh penurunan beban umum dan administrasi sebesar 13,05%, dari Rp144,05 miliar menjadi Rp125,25 miliar pada 2024. Beban keuangan ISSP juga turun 11,11% menjadi Rp210,83 miliar, dari Rp237,18 miliar tahun 2023.

Sementara beban penjualan dan distribusi turun 0,56% menjadi Rp159,64 miliar pada tahun 2024. Akumulasi berbagai penurunan beban di atas mendorong laba sebelum pajak emiten produsen pipa dan tabung baja dengan aset Rp8,29 triliun per Desember 2024 itu tumbuh 5,46% jadi Rp675,58 miliar pada 2024 jika dibandingkan Rp640,58 miliar pada tahun 2023.

Seperti diketahui, PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk (ISSP) atau Spindo, merupakan perusahaan yang didirikan pada tahun 1971 di Surabaya, Jawa Timur. Perusahaan ini memproduksi berbagai macam pipa/tabung baja, seperti pipa struktural, pipa air, pipa minyak dan gas, pipa baja tahan karat, pipa galvanik, tiang baja, dan tabung mekanis, serta produk terkait lainnya.

Saat ini, perusahaan pipa baja tersebut mempekerjakan sekitar 1.000 pekerja di enam pabrik modern. Adapun lokasi pabrik perseroan tersebut, antara lain  di Surabaya, Pasuruan, Sidoarjo (Jawa Timur),  dan Karawang (Jawa Barat). Perseroan menargetkan kenaikan volume penjualan dan perolehan laba 2025 sebesar 10%-20% dibandingkan tahun lalu.

Lalu perseroan menyiapkan alokasi belanja modal atau capital expenditure (Capex) sebesar Rp 250 miliar. “Dana capex tahun ini akan difokuskan di unit 7 yang akan memproduksi pipa diameter besar yang selama ini belum bisa kami produksi,” jelasnya.

Corporate Secretary & Investor Relations ISSP, Johannes Edward seperti dikutip Kontan pernah bilang, secara fundamental ekonomi, Indonesia merupakan negara paling favorit di kawasan asia selain india.Ditambah dengan target pemerintah mencapai pertumbuhan ekonomi 8%.“Harusnya menjadi potensi yang baik untuk kinerja Spindo tahun ini mengingat eksposur kami yang multisektor,” ungkap Johannes

Sebagai strategi pertumbuhan tahun ini, ISSP masih berfokus untuk memenuhi permintaan di pasar lokal. ISSP akan memaksimalkan pendekatan ke pengguna (end user), karena merekalah yang paling terpengaruh oleh kualitas produk dan konsistensi delivery.

 

 

BERITA TERKAIT

LPCK Rombak Jajaran Direksi dan Komisaris

NERACA Jakarta  –Emiten properti, PT Lippo Cikarang Tbk. (LPCK) melakukan perubahan susunan Dewan Komisaris dan Direksi usai Anand Kumar dan…

Reaksi Sahamnya Disuspensi - Manajemen Hotel Fitra Bantah Ada Intervensi

NERACA Jakarta -Perdagangan sahamnya disuspensi oleh PT Bursa Efek Indonesia (BEI) lantaran terjadi lonjakan harga membuat reaksi manajemen PT Hotel…

Sentimen Positif BI Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (21/5) sore ditutup menguat seiring Bank…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Kolaborasi dengan Noage International - JBC Bidik Pasar Premium Indonesia Wisata Medis Ke Jepang

Genjot pertumbuhan transaksi dan bisnisnya, JCB International Co., Ltd., anak perusahaan untuk operasional internasional dari JCB Co., Ltd., satu-satunya merek…

Terkait Kredit kepada PT Sritex - Bank DKI Mendukung Sepenuhnya Proses Hukum

Sehubungan dengan pernyataan resmi dari Kejaksaan Agung Republik Indonesia mengenai proses hukum atas pemberian fasilitas kredit kepada PT Sritex pada…

Indocement Bagikan Dividen Tunai Rp867,6 Miliar

Berdasarkan hasil rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.yang diselenggarakan Rabu (21/5) telah menyetujui laba bersih…

Berita Terpopuler