NERACA
Jakarta – Di tahun 2024, PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk. (ULTJ) membukukan laba bersih yang diatribusikan kepada entitas induk ULTJ tercatat sebesar Rp1,13 triliun, atau turun 2,79% secara year-on-year (YoY) dibandingkan tahun 2023 sebesar Rp1,16 triliun. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam laporan keuangan yang dipublikasi di Jakarta, kemarin.
Sebaliknya, penjualan bersih perseroan sepanjang 2024 tercatat naik 6,88% menjadi Rp8,87 triliun dibandingkan periode sama 2023 sebesar Rp8,30 triliun. Penjualan ULTJ terdiri atas penjualan minuman di pasar domestik Rp9,79 triliun dan pasar ekspor Rp12,83 miliar. Ditambah, penjualan makanan sebesar Rp70,92 miliar di pasar lokal dan Rp6,20 miliar di pasar ekspor.
Penjualan itu dikurangi komponen pajak pertambahan nilai (PPN) Rp977,78 miliar dan bonus kinerja Rp33,79 miliar. Sepanjang Januari-Desember 2024, Ultrajaya Milk mencatat beban pokok penjualan sebesar Rp5,85 triliun atau naik 4,3% YoY dari Rp5,61 triliun pada 2023. Pada periode tersebut, beban penjualan Ultrajaya Milk naik lebih signifikan, yakni 37,09% YoY menjadi Rp1,34 triliun. Hal itu sejalan dengan biaya iklan dan promosi ULTJ yang melonjak dari Rp468,73 miliar per Desember 2023 menjadi Rp812,10 miliar sepanjang 12 bulan 2024.
Alhasil, ULTJ membukukan penurunan laba tahun berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk. Laba bersih ULTJ terkikis dari Rp1,16 triliun menjadi Rp1,13 triliun. Laba per saham ULTJ ikut turun dari Rp112 menjadi Rp109. Adapun, kas dan setara kas akhir tahun perseroan tercatat mengalami kenaikan 11,96% menjadi Rp2,43 triliun, dari posisi Rp2,17 triliun pada 2023.
Berdasarkan neraca, total aset ULTJ tumbuh menjadi Rp8,46 triliun hingga 31 Desember 2024, dari posisi akhir 2023 sebesar Rp7,52 triliun. Jumlah liabilitas perseroan juga naik menjadi Rp1,03 triliun dari posisi akhir 2023 sebesar Rp836 miliar. Sedangkan ekuitas ULTJ juga naik menjadi Rp7,42 triliun dari posisi akhir Desember 2023 sebesar Rp6,68 triliun.
Sebagai informasi, emiten produsen susu ini menargetkan penjualan tahun ini tumbuh dua digit. Target tersebut akan disokong oleh penjualan dari produk unggulan, baik untuk segmen produk susu maupun teh. Corporate Secretary ULTJ, Helina Widayani pernah bilang, pihaknya meyakini kinerja penjualan khususnya untuk segmen produk susu akan tetap mengalami pertumbuhan positif di 2025. Segmen ini akan menjadi penopang kinerja perseroan di tahun depan.“Kami mengharapkan dengan dikeluarkannya produk baru pada tahun 2024 dapat memicu pertumbuhan secara keseluruhan,” ungkapnya.
Dukung program pemerintah dalam membangun ketahanan pangan, PT Pertamina Geothermal Energi Tbk (PGE) bekerjasama dengan Universitas Gajah Mada (UGM) mengembangkan…
Partisipasi aktif dari sektor pendidikan memiliki peran penting dalam percepatan transformasi energi terbarukan yang adil dan inklusif. Karenanya, pengembangan pengetahuan…
PT Pintu Kemana Saja (PINTU), aplikasi crypto all-in-one pertama di Indonesia terus berkomitmen untuk mendorong lebih luas penetrasi aset crypto…
Dukung program pemerintah dalam membangun ketahanan pangan, PT Pertamina Geothermal Energi Tbk (PGE) bekerjasama dengan Universitas Gajah Mada (UGM) mengembangkan…
Partisipasi aktif dari sektor pendidikan memiliki peran penting dalam percepatan transformasi energi terbarukan yang adil dan inklusif. Karenanya, pengembangan pengetahuan…
PT Pintu Kemana Saja (PINTU), aplikasi crypto all-in-one pertama di Indonesia terus berkomitmen untuk mendorong lebih luas penetrasi aset crypto…