NERACA
Jakarta – Jaga pertumbuhan harga saham di pasar, PT Avia Avian Tbk. (AVIA) berencana melakukan pembelian kembali saham (buyback) dengan menyiapkan dana sebesar Rp1 triliun. Aksi ini masih akan menunggu persetujuan pemegang saham dalam RUPS April 2025 mendatang. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.
Emiten produsen cat ini menyebutkan, buyback akan dilakukan dengan jumlah maksimal saham yang dibeli sebanyak 1,424 miliar atau sekitar 2,3% dari jumlah modal disetor dan ditempatkan AVIA. Pembelian kembali saham perseroan akan dilakukan dalam waktu paling lama 12 bulan setelah tanggal disetujuinya buyback oleh RUPSLB.
Adapun, pertimbangan utama AVIA dalam melakukan aksi buyback saham adalah agar perseroan memiliki flesibilitas untuk menjaga kewajaran dan stabilitas harga saham. Manajemen menilai, harga saham AVIA tidak mencerminkan kondisi nilai, kinerja dan fundamental yang sebenarnya. Perseroan mengharapkan bahwa dengan dilaksanakannya buyback ini, juga akan dapat lebih meningkatkan kepercayaan investor.
Sementara itu, sumber dana untuk melaksanakan buyback saham ini berasal dari saldo kas internal perseroan. Manajemen menegaskan aksi buyback tersebut tidak akan mempengaruhi kemampuan keuangan AVIA secara signifikan untuk memenuhi kewajiban yang akan jatuh tempo.
Perseroan mengungkapkan, setelah aksi pembelian kembali saham dilakukan, AVIA akan menyimpan dan menguasai saham hasil buyback tersebut sebagai saham treasuri. Pengalihan saham hasil buyback dilakukan dalam jangka waktu 3 tahun setelah selesainya pembelian kembali saham, dimana jangka waktu tersebut dapat diperpanjang dengan memperhatikan ketentuan Pasal 16, Pasal 17, Pasal 18, dan Pasal 19 POJK No. 29/2023.
Rapat Umum Pemegang Saham untuk meminta persetujuan rencana korporasi ini akan dilakukan pada tanggal 10 April 2025, dan pemanggilan rapat akan dilaksanakan pada tanggal 19 Maret 2025. Sebagai informasi, AVIA mengantongi penjualan bersih 2024 sebesar Rp7,47 triliun. Raihan itu tumbuh 6,48% dari capaian tahun sebelumnya yakni Rp7,01 triliun.
Penjualan bersih AVIA ditopang oleh segmen solusi arsitektur yang berkontribusi sebesar Rp5,84 triliun atau naik dari posisi Rp5,61 triliun pada 2023. Adapun segmen barang dagangan menyumbang Rp1,62 triliun, naik 16,07% year on year (YoY). Sementara itu, berdasarkan jaringan distribusi, AVIA meraih pendapatan sebesar Rp6,69 triliun dari distributor sendiri, sedangkan distributor pihak ketiga dan penjualan langsung menyumbang Rp735,51 miliar serta Rp40,45 miliar. (bani)
NERACA Jakarta -Pengusaha properti asal Indonesia, Iwan Sunito melalui perusahaan barunya, One Global Capital menggelar roadshow bertajuk “Invest Like a…
NERACA Jakarta – Meski dihadapkan masih lemahnya daya beli masyarakat, namun emiten pariwisata PT Bayu Buana Tbk. (BAYU) mengaku optimis…
NERACA Jakarta- Di kuartal pertama 2025, PT Bank Seabank Indonesia berhasil membukukan laba sebelum pajak sebesar Rp124 miliar dengan laba…
NERACA Jakarta -Pengusaha properti asal Indonesia, Iwan Sunito melalui perusahaan barunya, One Global Capital menggelar roadshow bertajuk “Invest Like a…
NERACA Jakarta – Meski dihadapkan masih lemahnya daya beli masyarakat, namun emiten pariwisata PT Bayu Buana Tbk. (BAYU) mengaku optimis…
NERACA Jakarta- Di kuartal pertama 2025, PT Bank Seabank Indonesia berhasil membukukan laba sebelum pajak sebesar Rp124 miliar dengan laba…