Atas nama kemanusiaan dan kepedulian terhadap korban bencana tanah longsor di Pekalongan, PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG),”Sebagai bentuk dukungan dan peduli sesama, perseroan menyalurkan bantuan yang diserahkan pada Jumat, 31 Januari 2025 untuk meringankan beban para penyintas. Bantuan tersebut mencakup kebutuhan dasar, peralatan kebersihan, serta dukungan bagi anak-anak yang terdampak,”kata Direktur Utama TBIG, Herman Setya Budi dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Disampaikannya, perseroan juga menyampaikan turut berduka atas musibah yang menimpa masyarakat di Petungkriyono. TBIG, lanjut Herman, perseroan berkomitmen untuk hadir dan membantu meringankan beban para korban dengan menyediakan bantuan yang dibutuhkan, khususnya dalam pemulihan lingkungan dan kebutuhan dasar mereka.

Di Dukuh Kranji, Desa Kedungwuni Timur, TBIG mendistribusikan 1.000 unit peralatan sekolah dan 100 seragam SD guna membantu anak-anak kembali bersekolah. Selain itu, TBIG juga menyediakan pompa penyedot lumpur, cairan disinfektan, serta perlengkapan kerja untuk membantu warga membersihkan lingkungan yang terdampak.

Tak hanya itu, TBIG turut berkontribusi dalam penyediaan bahan pangan bagi dapur umum di Kecamatan Petungkriyono. Bantuan yang diberikan meliputi 700 paket makanan kering, 250 kg beras, 88 liter minyak goreng, dan 50 kg gula. Secara keseluruhan, bantuan ini menjangkau 220 kepala keluarga dengan total 880 jiwa penerima manfaat.“Kami berharap bantuan ini dapat mendukung masyarakat dalam melewati masa sulit ini danmembantu mereka kembali bangkit,” tambah Herman Setya Budi.

Dukungan dari TBIG diharapkan dapat membantu mempercepat pemulihan masyarakat terdampak serta memastikan kebutuhan dasar mereka terpenuhi pascabencana. Sebagai informasi, operasi pencarian terhadap korban bencana tanah longsor di Desa Kasimpar, Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, dihentikan pada Senin (27/1). Ke depan, penanganan bencana akan difokuskan pada pembukaan akses jalan yang tutup atau putus akibat dampak longsor.

Disebutkan, 25 korban dalam kondisi meninggal dunia. Semuanya telah diserahkan kepada keluarga masing-masing untuk dimakamkan. Operasi pencarian korban pun resmi dihentikan. Sebenarnya, ada 28 orang yang dilaporkan keluarganya hilang karena diduga menjadi korban dalam bencana tanah longsor yang terjadi Senin (20/1/2025) malam. Namun, dua orang yang dicari ternyata sedang berada di rumah kerabatnya.