Kabar Rencana Akuisisi ANTV - EMTK Tegaskan Belum Ada Keputusan Konkret

NERACA

Jakarta -Kabar pemutusan hubungan kerja (PHK) massal karyawan PT Andalas Televisi (ANTV), rupanya rumor PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) atau Emtek dikabarkan berencana mengakuisisi ANTV kembali menguak. “Kabar ini sudah muncul sekitar 10-15 tahun yang lalu. Hubungan antara MDIA dan Emtek sudah cukup lama terjalin,”kata Direktur PT Intermedia Capital Tbk (MDIA), induk dari ANTV, Arhya Winastu Satyagraha di Jakarta, kemarin.

Disampaikannya, rumor akuisisi ini bukanlah hal baru dan menurutnya dalam situasi pasar yang tengah mengalami konsolidasi, pembicaraan terkait akuisisi atau kolaborasi strategis wajar terjadi. “Apakah kita mau diakuisisi atau justru mengakuisisi, itu bagian dari diskusi industri. Efisiensi adalah kunci di era seperti ini,” tambahnya.

Meski demikian, Arhya menegaskan bahwa belum ada keputusan konkret mengenai aksi korporasi tersebut. Namun, dia mengakui bahwa diskusi antara para pelaku industri terus berlangsung, terutama dalam upaya menghadapi tantangan pasar yang semakin kompetitif.

Arhya juga mengungkapkan bahwa Emtek memiliki banyak konten berkualitas yang berpotensi memperkuat portofolio MDIA. Namun, dia mengingatkan bahwa lisensi frekuensi siaran tidak bisa dipindahtangankan begitu saja. "Kalau ada akuisisi, yang dijual adalah saham perusahaan, bukan frekuensinya, karena itu harus dikembalikan dulu ke pemerintah," jelasnya.

Ketika ditanya lebih lanjut mengenai detail pembicaraan di level manajemen puncak, Arhya memilih irit bicara. “Kalau memang ada pembicaraan, itu di level principal. Saya tidak bisa konfirmasi apa pun saat ini,” tuturnya.

Di kuartal tiga 2024, MDIA mencatat penurunan pendapatan sebesar 21,4% menjadi Rp 483,5 miliar dibandingkan Rp 615,4 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. Meski begitu, efisiensi berhasil dilakukan dengan menurunkan biaya operasional hingga 36,3%. 

Langkah ini membuahkan hasil positif dengan peningkatan EBITDA sebesar 13,5% menjadi Rp 65,1 miliar. Bahkan, MDIA berhasil mencatat laba bersih sebesar Rp 100,61 miliar selama sembilan bulan pertama 2024. "Kami mampu menekan biaya operasional lebih besar dibanding penurunan pendapatan, sehingga profitabilitas tetap terjaga," kata Arhya. 

 

BERITA TERKAIT

Mengandalkan Pasar Ekspor AS - WOOD Targetkan Penjualan Tumbuh 20%

NERACA Jakarta — Dihantui perang dagang Amerika Serikat dan Cina, emiten furniture PT Integra Indocabinet Tbk. (WOOD) masih optimis menargetkan pertumbuhan penjualan…

Summarecon Bidik Pra Penjualan Rp5 Triliun

NERACA Jakarta  – Emiten properti, PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) menargetkan pra-penjualan tahun ini sebesar Rp5 triliun dengan kontribusi dari…

Siapkan Capex Rp150 Miliar - Hartadinata Integrasikan Pabrik Perhiasan Emas

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) menyiapkan anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) tahun ini senilai Rp150 miliar.…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Mengandalkan Pasar Ekspor AS - WOOD Targetkan Penjualan Tumbuh 20%

NERACA Jakarta — Dihantui perang dagang Amerika Serikat dan Cina, emiten furniture PT Integra Indocabinet Tbk. (WOOD) masih optimis menargetkan pertumbuhan penjualan…

Summarecon Bidik Pra Penjualan Rp5 Triliun

NERACA Jakarta  – Emiten properti, PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) menargetkan pra-penjualan tahun ini sebesar Rp5 triliun dengan kontribusi dari…

Siapkan Capex Rp150 Miliar - Hartadinata Integrasikan Pabrik Perhiasan Emas

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) menyiapkan anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) tahun ini senilai Rp150 miliar.…