NERACA
Jakarta- Menjaga pertumbuhan harga saham dan likuiditas transaksi di pasar, emiten produsen sawit PT FAP Agri Tbk (FAPA) berencana melakukan buyback atau pembelian kembali saham (PKS) melalui Bursa Efek Indonesia (BEI) sebanyak 292.200.000 saham atau sekitar 8,05% dari saham disetor perseroan. Rencana buyback ini akan dimintakan persetujuan kepada pemegang saham dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) FAPA pada 16 Desember 2024.
Perserpoan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin mengemukakan, dana yang disiapkan untuk aksi korporasi tersebut sebesar Rp1,55 triliun. Buyback saham FAPA akan dilakukan bertahap selama 12 bulan, terhitung sejak persetujuan RUPSLB. Menurut direksi, buyback saham FAPA dilakukan pada harga yang dianggap baik dan wajar oleh perseroan.
Untuk memuluskan aksi korporasi tersebut, perseroan akan menunjuk salah satu perusahaan sekuritas untuk mengeksekusi buyback tersebut melalui Bursa Efek Indonesia. Dijelaskannya pula, buyback saham agar perseroan memiliki fleksibilitas dan mekanisme untuk menjaga kewajaran dan stabilitas harga saham di bursa.
Perseroan berharap buyback saham FAPA membuat harga saham menjadi lebih stabil di masa mendatang dan berdampak positif bagi pemegang saham perseroan. Menurut direksi, manajemen perseroan akan menyimpan saham hasil buyback tersebut paling lama 3 tahun. Setelah itu, lanjutnya, manajemen perseroan akan mengalihkan atau menjual kembali saham buyback ini, baik melalui bursa maupun di luar bursa. Pengalihan saham buyback ini akan tetap memperhatikan ketentuan perundang-undangan yang berlaku, khususnya pasal 21 POJK 29/2023.
Di kuartal tiga 2024, PT Fap Agri Tbk mengalami kenaikan pertumbuhan pendapatan sebesar 15,72%. Pendapatan FAPA sebesar Rp4,03 triliun, dari sebelumnya Rp3,48 triliun hingga kuartal III/2023. Penjualan bersih FAPA ditopang oleh penjualan minyak sawit sebesar Rp2,96 triliun hingga kuartal III/2024 naik 16,3% dari Rp2,55 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
Lalu, ditopang juga oleh penjualan tandan buah segar sebesar Rp556,56 miliar hingga kuartal III/2024 naik 10% dari Rp505,70 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Selanjutnya, dari penjualan minyak inti sawit Rp138,04 miliar hingga kuartal III/2024 naik 93,9% dari Rp71,16 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Kemudian, penjualan inti sawit berkontribusi Rp190,19 miliar hingga kuartal III/2024 dari Rp188,46 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
Selain itu juga ditopang oleh penjualan minyak goreng yang berkontribusi Rp169,98 miliar dan terakhir, penjualan bungkil inti sawit menyumbang sebesar Rp13,27 miliar hingga kuartal III/2024. Sebelumnya, perseroan memperoleh pendapatan tambahan berupa dividen dari anak usahanya sebesar Rp 47,50 miliar.
FAPA mendapatkan pendapatan dividen yang luar biasa sifatnya dari PT Tirta Madu Sawit Jaya pada 16 Agustus 2024. Pembagian dividen ini tidak berdampak negatif terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan dan kelangsungan usaha FAP Agri sebagai perusahaan publik.
Menjadi negara dengan potensi sumber daya alam yang berlimpah menjadi berkah dalam memacu pertumbuhan industri dan turunannya dengan memanfaatkan hilirisasi…
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) menggelar BTN Properti Expo 2024 sebagai bagian dari peringatan Hari Ulang Tahun (HUT)…
Dukung peningkatan daya saing UMKM, PT Permodalan Nasional Madani (PNM) Bersama Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sepakat untuk meningkatkan…
Menjadi negara dengan potensi sumber daya alam yang berlimpah menjadi berkah dalam memacu pertumbuhan industri dan turunannya dengan memanfaatkan hilirisasi…
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) menggelar BTN Properti Expo 2024 sebagai bagian dari peringatan Hari Ulang Tahun (HUT)…
Dukung peningkatan daya saing UMKM, PT Permodalan Nasional Madani (PNM) Bersama Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sepakat untuk meningkatkan…