NERACA
Jakarta – PT Inocycle Technology Group Tbk (INOV), perusahaan daur ulang limbah PET terkemuka dan terbesar di Indonesia membukukan kinerja yang membaik selama periode Januari-September 2024. Dimana total penjualan pada kuartal ketiga sebesar Rp475,5 miliar, naik 2,4% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam laporan keuangan yang dipublikasi di Jakarta, kemarin.
Penjualan Re-PSF menyumbang 75% dari total penjualan, naik sebesar 11,4% dibandingkan kuartal kedua, dan naik 6,3% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Sementara penjualan Ekspor INOV berkontribusi sebesar 18% dari total penjualan, meningkat 70,4% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.“Kami bersyukur bisa menorehkan kinerja yang cukup baik di kuartal ketiga ini. Melalui bisnis daur ulang PET ini, kami berharap dapat terus bertumbuh di masa yang akan datang,” ujar Direktur INOV, Victor Choi.
Saat ini INOV memiliki 5 fasilitas pencucian yang tersebar di berbagai kota seperti Karanganyar, Mojokerto, Medan, Gowa, dan Subang. Untuk produk Recycled Polyester Staple Fiber (Re- PSF), INOV telah mendirikan pabrik di 4 kota yaitu Tangerang, Solo, Mojokerto, dan Medan. Pabrik re-PSF keempat INOV di Medan adalah tambahan terbaru dengan kapasitas produksi 6.000 MT/tahun. Kapasitas total dari 4 pabrik bisa melampaui 40.000 MT/tahun.
INOV juga memiliki pabrik yang memproduksi serat non-woven di Salatiga, Palembang, Medan, dan Makassar (Gowa & Talakar). Serat non-woven yang dihasilkan tersebut adalah bahan baku manufaktur yang digunakan di berbagai industri seperti otomotif dan garmen. Sebagai informasi, tahun ini perseroan menargetkan peningkatan penjualan dan ekspor produk Re-PSF. Re-PSF (Recycled Polyester Staple Fiber) sendiri merupakan serat sintetis dari sampah botol PET daur ulang yang digunakan untuk isian boneka, jaket, sepatu, dan lainnya. “Pertumbuhan permintaan Re-PSF sebagai bahan baku produksi adalah salah satu alasan terbesar kami untuk berfokus pada pasar ekspor. Masih ada potensi pertumbuhan lagi di tahun ini, berdasarkan proyeksi pertumbuhan untuk 2024.”kata Victor Choi.
Bahan baku utama untuk memproduksi Re-PSF adalah botol PET plastic yang kemudian diolah dan didaur ulang. Untuk mengumpulkan bahan baku tersebut dari masyarakat Inocycle telah menyediakan berbagai titik pengumpulan dan meluncurkan upaya untuk meningkatkan kesadaran melalui anak usahanya PT Plasticpay Teknologi Daurulang.
Sebagai informasi, botol PET yang sudah dikumpulkan tersebut kemudian dibersihkan secara menyeluruh pada fasilitas pencucian atau washing facility. Saat ini INOV telah mengoperasikan fasilitas pencucian (washing facilities) di 5 kota, seperti Solo, Mojokerto, Medan, Makassar, dan Subang.
INOV dan PlasticPay juga menggencarkan ekspansi dan gerakan-gerakan sosial lainnya untuk mengatasi masalah sampah. Misalnya dengan menggandeng UMKM dan pegiat Industri Kreatif di Indonesia untuk menciptakan produk-produk upcycle yang terbuat dari 100% sampah botol plastik yang telah di daur ulang oleh INOV.
Upcycle adalah proses daur ulang dengan cara menciptakan barang dengan kemanfaatan baru tanpa menghilangkan bentuk asli dari barang tersebut. Misalnya mengubah kumpulan botol plastik yang telah dibersihkan dan dipotong menjadi bagian tertentu dari sebuah kerangka untuk kemudian dirangkai menjadi aksesoris.
Dukung pemerintah dalam meningkatkan literasi keuangan, platform fintech lending Kredit Pintar menggelar edukasi dan literasi keuangan ‘Kelas Pintar Bersama’ di…
NERACA Jakarta – Danai modal kerja dan lunasi utang, PT Oki Pulp & Paper Mills (OPPM) menerbitkan Obligasi Berkelanjutan I…
NERACA Jakarta – Guna memenuhi aturan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) tentang jumlah saham yang bereda di publik atau free…
Dukung pemerintah dalam meningkatkan literasi keuangan, platform fintech lending Kredit Pintar menggelar edukasi dan literasi keuangan ‘Kelas Pintar Bersama’ di…
NERACA Jakarta – Danai modal kerja dan lunasi utang, PT Oki Pulp & Paper Mills (OPPM) menerbitkan Obligasi Berkelanjutan I…
NERACA Jakarta – Guna memenuhi aturan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) tentang jumlah saham yang bereda di publik atau free…