Investor di Bali dan Nusa Tenggara Tumbuh 25%

NERACA

Denpasar -Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Bali mencatat pelaku pasar modal di Bali dan Nusa Tenggara mencapai 217.531 investor pada Agustus 2024 atau tumbuh 25% jika dibandingkan periode sama 2023 mencapai 174 ribu investor.“Pertumbuhan itu didorong salah satunya upaya literasi keuangan menggandeng berbagai pihak,” kata Kepala OJK Provinsi Bali, Kristrianti Puji Rahayu di Denpasar, kemarin.

Ada pun nilai transaksi saham tercatat mencapai Rp3,22 triliun atau tumbuh 28% jika dibandingkan periode sama 2023 mencapai Rp2,5 triliun. Sedangkan nilai kepemilikan saham mencapai Rp8,94 triliun atau tumbuh 37% jika dibandingkan periode sama 2023 yang mencapai RpRp6,5 triliun.

Selain investor saham, OJK Bali juga mencatat pertumbuhan investor reksadana di Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT) mendekati 490 ribu investor atau naik 28,6% jika dibandingkan periode sama 2023 yang mencapai 380 ribu investor. Demikian pula dengan investor surat berharga negara (SBN) juga naik 24 persen dari 26 ribu pada Agustus 2023 menjadi 32 ribu.

Untuk memperluas program inklusi keuangan, OJK Bali dan Nusa Tenggara melakukan kebijakan dan program peningkatan literasi dan inklusi keuangan dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan. Selama Januari-September 2024, regulator di Bali, NTB dan NTT itu sudah menjangkau 77 ribu orang dan edukasi melalui media sosial dengan menjangkau 424 ribu orang.

Edukasi dilakukan menyasar segmentasi peserta mulai dari pelajar, mahasiswa, akademisi, pelaku UMKM, hingga program strategis seperti kegiatan kuliah kerja nyata mahasiswa. Berdasarkan data OJK, kondisi ekonomi di Bali dan Nusa Tenggara per Agustus 2024 terjaga stabil didukung modal yang kuat, likuiditas yang memadai, dan profil risiko terjaga.

Data sektor perbankan menunjukkan penyaluran kredit di wilayah Bali dan Nusa Tenggara (Nusra) pada Januari-Agustus 2024 mencapai Rp225,96 triliun atau tumbuh 8,30% dibandingkan periode sama 2023 mencapai Rp208,64 triliun yang mayoritas diserap untuk sektor produktif. Dari sisi kualitas, kredit perbankan di Bali dan Nusa Tenggara tetap terjaga, meski ada kenaikan kredit bermasalah atau Non Performing Loan (NPL) menjadi 2,95%, lebih tinggi dibandingkan posisi Agustus 2023 mencapai 2,50%.

Sementara itu, realisasi penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) atau nasabah yang menyimpan uangnya di perbankan mencapai Rp275,53 triliun atau naik 13,84% dibandingkan posisi sama 2023 yang mencapai Rp242,02 triliun. Sebelumnya, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat jumlah investor pasar modal Indonesia capai 14 juta single investor indentification (SID) atau tepatnya sejumlah 14.001.651 SID. Adapun, jumlah ini bertambah sebanyak 1.833.590 SID baru dibandingkan posisi akhir tahun 2023 yang sebanyak 12.168.061 SID.

Direktur Utama BEI, Iman Rachman pernah bilang, capaian ini diraih berkat sinergi erat antara BEI dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Self-Regulatory Organizations (SRO), serta para pemangku kepentingan lainnya."Dan didukung oleh strategi inovasi digitalisasi edukasi yang efektif untuk meningkatkan literasi keuangan masyarakat yang senantiasa dilakukan oleh BEI," ujarnya di Jakarta, kemarin.

Disampaikannya, industri pasar modal memiliki peran sangat penting untuk mendorong pertumbuhan perekonomian negara. Dimana pasar modal Indonesia yang maju dan stabil akan menciptakan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Walau demikian, hal tersebut tetap harus disertai dengan kolaborasi yang baik antara pemerintah, sektor bisnis, dan masyarakat. (ant/bani)

 

BERITA TERKAIT

Program Rumah Murah Hingga Nelayan - Ketum Kadin Gali Potensi Kerjasama Perusahaan di Cina

Di sela-sela ikut mempersiapkan kedatangan Presiden Prabowo Subianto ke China, Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Anindya Bakrie…

Gandeng Karoseri Piala Mas - SAG Siap Produksi Bus Listrik dengan Nilai TKDN

Perusahaan produksi bus listrik, PT Sinar Armada Globalindo menjalin kerjasama dengan perusahaan perakitan bus, PT Piala Mas Industri (Karoseri Piala…

Cerdas Berinvestasi di Tengah Ketidakpastian - Investasi Emas di BCA Syariah Bebas Cemas dan Terjangkau

Pesan orang tua dahulu, kalau ada rezeki lebih sebaiknya dibelikan emas sebagai simpanan ketimbang harus membeli properti, sawah atau deposito…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Program Rumah Murah Hingga Nelayan - Ketum Kadin Gali Potensi Kerjasama Perusahaan di Cina

Di sela-sela ikut mempersiapkan kedatangan Presiden Prabowo Subianto ke China, Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Anindya Bakrie…

Gandeng Karoseri Piala Mas - SAG Siap Produksi Bus Listrik dengan Nilai TKDN

Perusahaan produksi bus listrik, PT Sinar Armada Globalindo menjalin kerjasama dengan perusahaan perakitan bus, PT Piala Mas Industri (Karoseri Piala…

Cerdas Berinvestasi di Tengah Ketidakpastian - Investasi Emas di BCA Syariah Bebas Cemas dan Terjangkau

Pesan orang tua dahulu, kalau ada rezeki lebih sebaiknya dibelikan emas sebagai simpanan ketimbang harus membeli properti, sawah atau deposito…