NERACA
Jakarta – Pada semester pertama 2024, PT Solusi Tunas Pratama Tbk (SUPR) membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp474,52 miliar (Rp417 per saham). Hasil ini tumbuh 0,41% dibandingkan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp472,56 miliar (Rp415 per saham) di semester I 2023. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam laporan keuangan yang dipublikasi di Jakarta, kemarin.
Sementara pendapatan bersih perseroan terccatat Rp918,30 miliar. Angka ini turun 0,95% dibandingkan sebesar Rp927,09 miliar di periode yang sama tahun 2023. Di tengah penurunan pendapatan, beban pokok juga naik 1,54% dari Rp232,26 miliar menjadi Rp235,84 miliar. Akibatnya, laba bruto SUPR turun sekitar 2% dari Rp696,29 miliar per Juni 2023 menjadi Rp682,46 miliar per Juni 2024.
Adapun laba usaha SUPR tercatat Rp637,43 miliar, turun 0,20% dari Rp638,72 miliar. Sebagai informasi, SUPR merupakan salah satu penyedia menara telekomunikasi independen. SUPR memperluas layanan infrastruktur dengan menyediakan akses backhaul serat optik dan sistem antena terdistribusi (DAS) di beberapa pusat perbelanjaan dan gedung perkantoran.
Tahun ini, SUPR menyiapkan dana belanja modal (capex) sekitar Rp500 miliar sampai Rp600 miliar. "Kebanyakan belanja modal tahun ini untuk membangun menara baru untuk relokasi Indosat Ooredoo Hutchison (IOH),"kata Direktur Utama SUPR, Juliawati Gunawan Halim.
Di sisi lain, SUPR menargetkan tenancy perseroan di tahun ini bisa mencapai 13.000 tenancy di akhir tahun. Nantinya, dengan penambahan menara ini perseroan memperkirakan pendapatan tahun ini sekitar Rp1,8 triliun hingga Rp1,9 triliun, dengan target laba bersih sebesar Rp900 miliar."Top line tahun ini kami mem-budget-kan akan stabil di kisaran Rp1,8 triliun sampai Rp1,9 triliun. Hampir sama dengan tahun lalu. Kalau untuk bottom line di kisaran Rp900 miliar,"ujar Juliawati.
SUPR memiliki sebanyak 6.854 menara hingga kuartal I/2024, dengan 12.971 penyewaan. Sebagian besar portofolio menara SUPR ini berada di Pulau Jawa, yaitu sebesar 64%. Lalu sisanya sebesar 24% berada di Pulau Sumatera, dan 12% berada di lokasi-lokasi lainnya. Kemudian menyikapi saham perseroan yang masuk dalam pemantauan khusus lantaran belum memenuhi ketentuan free float, Wakil Direktur Utama Sarana Menara Nusantara Adam Gifari menyampaikan, saat ini perseroan sedang melakukan pengkinian data pemegang saham dalam rangka bentuk komunikasi Grup TOWR ke pemegang saham.
Emiten properti, APLN,melalui proyek Regional 2 Karawang mengjadirkan, show unit Parkland Podomoro Karawang sebagai bentuk komitmen kepada calon konsumen properti.…
NERACA Jakarta -Dukung pengembangan bisnis anak usaha, emiten properti PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) telah melakukan penambahan modal ditempatkan dan…
NERACA Palu- PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat pertumbuhan investor pasar modal di Sulawesi Tengah (Sulteng) mengalami peningkatan sangat signifikan…
Emiten properti, APLN,melalui proyek Regional 2 Karawang mengjadirkan, show unit Parkland Podomoro Karawang sebagai bentuk komitmen kepada calon konsumen properti.…
NERACA Jakarta -Dukung pengembangan bisnis anak usaha, emiten properti PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) telah melakukan penambahan modal ditempatkan dan…
NERACA Palu- PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat pertumbuhan investor pasar modal di Sulawesi Tengah (Sulteng) mengalami peningkatan sangat signifikan…