NERACA
Jakarta – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat kapitalisasi pasar bursa sepekan kemarin mengalami perubahan sebesar 1,02% menjadi Rp12.875 triliun dari Rp13.007 triliun pada pekan lalu. Kemudian, perubahan tipis juga dialami oleh indeks harga saham gabungan (IHSG) selama sepekan sebesar 0,60% menjadi berada pada level 7.696,916 dari 7.743,004 pada pekan lalu. Informasi tersebut disampaikan BEI dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.
Pergerakan investor asing mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp493,27 milyar dan sepanjang tahun 2024 investor asing mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp52,74 triliun. BEI juga menyebutkan, peningkatan tertinggi terjadi pada rata-rata nilai transaksi harian bursa sebesar 9,64% menjadi Rp16,36 triliun dari Rp14,92 triliun pada pekan sebelumnya.
Sementara rata-rata frekuensi transaksi harian bursa selama sepekan mengalami peningkatan 5,33% menjadi 1,33 juta kali transaksi dari 1,26 juta kali transaksi pada pekan yang lalu. Sedangkan rata-rata volume transaksi harian bursa mengalami perubahan sebesar 14,72% menjadi 23,94 miliar lembar saham dari 28,07 miliar lembar saham pada pekan sebelumnya.
Total emisi obligasi dan sukuk yang sudah tercatat sepanjang tahun 2024 adalah 108 emisi dari 64 emiten senilai Rp91,39 triliun. Dengan pencatatan ini, maka total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 588 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp458,16 triliun dan US$ 60,1188 juta, yang diterbitkan oleh 132 emiten.
Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 194 seri dengan nilai nominal Rp6.273,24 triliun dan US$ 502,10 juta. Selain itu, di BEI telah tercatat sebanyak 9 emisi EBA dengan nilai Rp2,93 triliun. IHSG pada perdagangan Jumat (27/9) sore di akhir pekan ditutup melemah di tengah penguatan mayoritas bursa saham kawasan Asia.
IHSG ditutup melemah 47,60 poin atau 0,61% ke posisi 7.696,91. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 10,60 poin atau 1,09% ke posisi 959,94. Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, empat sektor menguat yaitu dipimpin sektor energi sebesar 0,94%, diikuti oleh sektor properti dan sektor teknologi yang masing- masing naik sebesar 0,77% dan 0,59%.
Sedangkan, tujuh sektor turun yaitu sektor infrastruktur turun paling dalam sebesar 0,59%, diikuti sektor transportasi & logistik dan sektor industri yang masing- masing turun sebesar 0,50% dan 0,44%. Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu INPS, PYFA, TOBA, AWAN dan DOID. Sedangkan, saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni GULA, TRON, LABA, MAYA dan PMMP.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.253.966 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 20,54 miliar lembar saham senilai Rp15,01 triliun. Sebanyak 346 saham naik, 312 saham menurun, dan 243 tidak bergerak nilainya.
Emiten properti, APLN,melalui proyek Regional 2 Karawang mengjadirkan, show unit Parkland Podomoro Karawang sebagai bentuk komitmen kepada calon konsumen properti.…
NERACA Jakarta -Dukung pengembangan bisnis anak usaha, emiten properti PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) telah melakukan penambahan modal ditempatkan dan…
NERACA Palu- PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat pertumbuhan investor pasar modal di Sulawesi Tengah (Sulteng) mengalami peningkatan sangat signifikan…
Emiten properti, APLN,melalui proyek Regional 2 Karawang mengjadirkan, show unit Parkland Podomoro Karawang sebagai bentuk komitmen kepada calon konsumen properti.…
NERACA Jakarta -Dukung pengembangan bisnis anak usaha, emiten properti PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) telah melakukan penambahan modal ditempatkan dan…
NERACA Palu- PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat pertumbuhan investor pasar modal di Sulawesi Tengah (Sulteng) mengalami peningkatan sangat signifikan…