NERACA
Jakarta - Hingga akhir tahun 2024, manajer investasi PT Syailendra Capital optimis bisa membukukan dana kelolaan bertambah sebesar Rp1 triliun. Dimana sampai dengan Agustus, dana kelolaan atau Asset Under Management (AUM) sebesar Rp 30,72 triliun. “Hingga akhir tahun, AUM dari Syailendra masih dapat bertumbuh sebesar Rp 1 triliun,”kata Chief Retail Officer Syailendra, Victor Teja di Jakarta, kemarin.
Berdasarkan laman resmi Reksa Dana Otoritas Jasa Keuangan (OJK) hingga Agustus 2024, total unit penyertaan reksa dana nasabah di Syailendra Capital mencapai 26,80 miliar unit. Disampaikan Victor, pihaknya berharap pertumbuhannya bisa lebih optimal. Dimana dari dari 30 triliun ini, bisa nambah lagi Rp 1 triliun yang masih sangat memungkinkan.
Pertumbuhan dana kelolaan tersebut ditopang sejumlah produk yang dimikiki Syailendra Capital. Sejauh ini, reksa dana pendapatan tetap menjadi kontributor utama yaitu 30%-40%. Kemudian, reksa dana saham sekitar 10%-15%, dan sisanya di pasar uang serta reksa dana terproteksi atau capifal protected fund (CPF).“Dan itu sudah masuk ke top 6 dari seluruh aset under management reksa dana di industri,” jelasnya
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa potensi return yang diawarkan reksadana Syailendra Pendapatan Tetap Premium (SPTP) untuk tiga bulan terakhir terdapat potensi kenaikan return sebesar 2%,“Proyeksinya, jadi kalau misalnya masuk di bulan ini kurang lebih, ataupun Oktober sampai dengan Desember itu masih ada potensi upside-down di 2% lagi,”imbuhnya.
Sementara itu, Victor memaparkan bahwa Syailendra akan terus meluncurkan produk reksa dana. Rincinya, masih ada satu produk reksa dana saham atau indeks yang akan dikeluarkan pada akhir tahun ini atau awal tahun depan.“Produk reksa dana akan terus kita keluarkan karena kita pabriknya. Tapi memang akan disesuaikan ya. Akan disesuaikan dengan keadaan dan juga mungkin partner bisnisnya kita. Tahun ini masih ada lagi harusnya satu lagi. Tapi sekali lagi kita masih wait and see kira-kira produk apa dia cocok. Jika memungkinkan mungkin di akhir tahun ini atau awal tahun depan,”katanya.
Sebelumnya, Syailendra bersama BTN meluncurkan dua produk unggulan yakni Syailendra Pendapatan Tetap Premium (SPTP) untuk nasabah yang memiliki profil risiko moderat dan Syailendra MSCI Indonesia Value Index Fund (SMSCI) kelas A untuk nasabah yang memiliki profil risiko agresif. Melalui fitur ini, para nasabah bisa memperoleh informasi terkini ihwal reksa dana, kemudahan dalam pembelian dan penjualan reksa dana, serta memantau portofolio investasi secara real time.
Asal tahu saja, Syailendra MSCI Indonesia Value Index Fund (SMSCI) Kelas A merupakan reksa dana indeks yang dikelola untuk memperoleh hasil investasi menyerupai indeks MSCI Indonesia Value. Produk ini berisi saham-saham large cap/blue chip (berkapitalisasi besar) yang undervalued (murah), sehingga berpotensi memberikan performa optimal dalam jangka panjang.
Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengusut dugaan kredit macet yang melilit PT BPD Kaltim-Kaltara senilai…
NERACA Jakarta – Kuartal pertama 2025, PT Timah Tbk (TINS) mencatatkan kenaikan laba bersih dan pendapatan. Dimana emiten tambang dan…
NERACA Jakarta -Emiten produsen beras ternama merek ‘Topi Koki’, PT Buyung Poetra Sembada Tbk (HOKI) mencatat penjualan bersih sebesar Rp365,3…
Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengusut dugaan kredit macet yang melilit PT BPD Kaltim-Kaltara senilai…
NERACA Jakarta – Kuartal pertama 2025, PT Timah Tbk (TINS) mencatatkan kenaikan laba bersih dan pendapatan. Dimana emiten tambang dan…
NERACA Jakarta -Emiten produsen beras ternama merek ‘Topi Koki’, PT Buyung Poetra Sembada Tbk (HOKI) mencatat penjualan bersih sebesar Rp365,3…