Central Omega Targetkan Penjualan Rp 500 Miliar

NERACA

Jakarta – Seiring mulai pulihnya harga komoditas dunia, menjadi keyakinan bagi PT Central Omega Resources Tbk (DKFT) bila penjualan hingga kuartal tiga 2012 mencapai Rp 500 miliar, “Kami memperkirakan penjualan sekitar Rp 500 miliar dan gross profit sekitar Rp 210 miliar di kuartal tiga 2012, “kata Direktur Utama PT Central Omega Resources Tbk Kiki Hamidjaja di Jakarta, Kamis (18/10).

Lebih lanjut dia mengatakan, produksi dan penjualan bijih nikel sekitar 1,5 juta ton hingga kini dari target produksi perseroan sekitar 2,8 juta ton pada 2012. Produksi perseroan berasal dari PT Mulia Pacific Resources dan PT Bumi Konawe Abadi. Perseroan menargetkan penjualan sekitar Rp800 miliar dan laba bersih sekitar Rp260 miliar-Rp280 miliar pada 2012.

Selain itu, perseroan telah merealisasikan belanja modal sekitar Rp100 miliar dari target belanja modal sekitar Rp500 miliar pada 2012. "Belanja modal itu telah digunakan untuk pembelian alat berat," ujar Kiki.

Hingga semester pertama 2012, perseroan telah meraih penjualan sekitar Rp290,05 miliar dari periode sama sebelumnya Rp105,97 miliar. Laba bersih perseroan mencapai Rp124,13 miliar hingga semester pertama 2012 dari semester pertama 2011 sekitar Rp50,42 miliar. [ast]

Selain itu, perseroan dan anak usaha E-United Group Asiazone Co.Ltf membentuk perusahan patungan pabrik smelter bijih nikel dengan produksi Feronikel, “Investasi sebesar US$700 juta dengan rincian, US$280 juta untuk pabrik smelter, US$350 juta untuk pembangkit listrik dan US$70 juta untuk infrasytruktur," kata Kiki Hamidjaja.

Dia menuturkan, E-united nantinya akan menjadi pemegang saham mayoritas sebesar 60% dan sisanya dimiliki COR. Sejak 2011, COR telah berencana membangun smelter. "Kami telah  meningkatkan modal melalui right issue senilai Rp983 miliar. Sebagian  besar dana itu dialokasikan untuk smelter," ungkap dia.

 Adapun smelter yang akan dibangun itu berteknologi Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF) dengan kapasitas produksi 200 ribu ton fertonikel per  tahun. Pembangunan smelter akan dibagi dalam dua tahap. Setiap tahanp  membutuhkan listrik 100MW dan produksi 100 ribu ton per tahun. "Produk feronikel nanti akan disuplai ke pabrik-pabrik stainless steel milik E-United,”paparnya. (bani)

BERITA TERKAIT

Intanwijaya Tebar Dividen Rp35 Per Saham

NERACA Jakarta – Sebagai bentuk apresiasi kepada pemegang saham, PT Intanwijaya Internasional (INCI) berencana membagikan dividen tunai tahun buku 2024…

Daaz Bara Lestari Kantongi Pendapatan Rp3,08 Triliun

NERACA Jakarta – Di kuartal pertama 2025, PT Daaz Bara Lestari Tbk (DAAZ), salah satu pemain di sektor perdagangan komoditas…

ANTM Berpeluang Masuk Indeks MSCI dan FTSE

Berhasil mencatatkan pertumbuhan laba di kuartal pertama 2025 dan juga seiring tren kenaikan harga, likuiditas, dan market capital membuat saham…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Intanwijaya Tebar Dividen Rp35 Per Saham

NERACA Jakarta – Sebagai bentuk apresiasi kepada pemegang saham, PT Intanwijaya Internasional (INCI) berencana membagikan dividen tunai tahun buku 2024…

Daaz Bara Lestari Kantongi Pendapatan Rp3,08 Triliun

NERACA Jakarta – Di kuartal pertama 2025, PT Daaz Bara Lestari Tbk (DAAZ), salah satu pemain di sektor perdagangan komoditas…

ANTM Berpeluang Masuk Indeks MSCI dan FTSE

Berhasil mencatatkan pertumbuhan laba di kuartal pertama 2025 dan juga seiring tren kenaikan harga, likuiditas, dan market capital membuat saham…