Pemangkasan Suku Bunga BI - Mirae Proyeksikan IHSG Tembus Level Rp7.915

NERACA

Jakarta -Proyeksi akan adanya pemangkasan suku bunga Bank Indonesia (BI) akan memberikan dampak positif terhadap laju indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI). Berangkat dari hal tersebut, PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia memproyeksikan IHSG dapat menyentuh level 7.915 pada kuartal IV- 2024 dengan sektor ritel akan menunjukkan kinerja positif.

Head of Investment Information Mirae Asset Sekuritas, Martha Christina mengatakan, proyeksi IHSG direvisi naik dengan catatakan apabila kebijakan pemangkasan suku bunga direalisasikan oleh BI sebelum akhir tahun 2024, sehingga akan memperkuat daya beli masyarakat dan mendorong peningkatan konsumsi rumah tangga.“Kami melihat bahwa inflasi yang terkendali dan suku bunga yang lebih rendah akan menciptakan iklim investasi yang lebih kondusif, dengan kredit konsumsi yang diproyeksikan meningkat dan berdampak langsung pada penguatan beberapa sektor, termasuk sektor ritel,” ujarnya di Jakarta, kemarin.

Nantinya, tren suku bunga rendah akan ada dua sektor yang menurutnya patut diperhatikan yaitu sektor perbankan dan sektor ritel dengan perhatian utama pada kinerja fundamental masing-masing perusahaan.“Konsumsi rumah tangga diproyeksikan akan menguat pada kuartal IV- 2024,”kata Martha.

Ditambahkannya, pemangkasan suku bunga dan peningkatan kepercayaan konsumen akan mendorong masyarakat untuk lebih aktif melakukan pembelian barang dan jasa."Sektor ritel, khususnya segmen barang konsumsi, fashion, dan elektronik, diprediksi akan mendapatkan keuntungan signifikan dari tren ini,” ujar Martha.

Sementara Research Analyst Mirae Aset, Abyan Habib Yuntoharjo optimistis terhadap prospek sektor ritel yang didukung oleh urbanisasi, peningkatan adopsi teknologi digital, ekspektasi penurunan suku bunga yang akan berdampak positif pada daya beli masyarakat, serta adanya festive season pada akhir tahun.

Dengan latar belakang tersebut, dirinya merekomendasikan overweight untuk sektor ritel mengingat potensi pertumbuhan yang masih kuat pada kuartal IV- 2024.“Investor disarankan untuk mempertimbangkan saham-saham di sektor ritel, yang diprediksi akan mendapatkan keuntungan dari momentum pemulihan ekonomi dan peningkatan konsumsi domestik,”kata Abyan.

Abyan juga menilai bahwa peningkatan populasi usia produktif dan konsumen muda akan menjadi pendorong utama pertumbuhan jangka panjang bagi sektor ritel.“Konsumen muda yang lebih adaptif terhadap teknologi dan tren gaya hidup modern juga cenderung memiliki preferensi untuk berbelanja secara digital, mempercepat adopsi e-commerce dan memacu inovasi di kalangan peritel,” ujarnya.

BERITA TERKAIT

Genjot Pertumbuhan Bisnis - Agung Podomoro Hadirkan Sow Unit Parkland

Emiten properti, APLN,melalui proyek Regional 2 Karawang mengjadirkan, show unit Parkland Podomoro Karawang sebagai bentuk komitmen kepada calon konsumen properti.…

Kejar Pertumbuhan Bisnis - SMRA Suntik Modal Anak Usaha Rp485,57 Miliar

NERACA Jakarta -Dukung pengembangan bisnis anak usaha, emiten properti PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) telah melakukan penambahan modal ditempatkan dan…

Investor Pasar Modal di Sulteng Naik Tajam

NERACA Palu- PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat pertumbuhan investor pasar modal di Sulawesi Tengah (Sulteng) mengalami peningkatan sangat signifikan…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Genjot Pertumbuhan Bisnis - Agung Podomoro Hadirkan Sow Unit Parkland

Emiten properti, APLN,melalui proyek Regional 2 Karawang mengjadirkan, show unit Parkland Podomoro Karawang sebagai bentuk komitmen kepada calon konsumen properti.…

Kejar Pertumbuhan Bisnis - SMRA Suntik Modal Anak Usaha Rp485,57 Miliar

NERACA Jakarta -Dukung pengembangan bisnis anak usaha, emiten properti PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) telah melakukan penambahan modal ditempatkan dan…

Investor Pasar Modal di Sulteng Naik Tajam

NERACA Palu- PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat pertumbuhan investor pasar modal di Sulawesi Tengah (Sulteng) mengalami peningkatan sangat signifikan…