NERACA
Jakarta- Berkah dari diakuisisinya PT Link Net Tbk oleh PT XL Axiata Tbk (EXCL), emiten operator telekomunikasi ini terus memacu pertumbuhan bisnisnya. Teranyar, kedua perusahaa menandatangani dua kesepakatan besar yang mencakup perjanjian pengalihan usaha dan perjanjian sewa master.
Rininta Agustina Widya Pratika, Corporate Secretary Link Net dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin mengungkapkan, aksi korporasi ini merupakan transaksi afiliasi dan material. Oleh karena itu, proses tersebut harus mendapatkan persetujuan dari para pemegang saham independen. “Link Net akan menggelar rapat umum pemegangan saham independen pada Senin, 23 September 2024. Selain itu, perseroan juga bakal menyelesaikan novasi perjanjian dengan pihak ketiga,”ujarnya.
Sebagai informasi, Link Net akan mengalihkan sebanyak 750.000 pelanggannya kepada XL Axiata. Selain itu, XL Axiata juga akan menerima Broadband Network Gateway (BNG), perangkat lunak, aplikasi terkait ServeCo, serta perangkat di tempat pelanggan. Namun, perangkat yang dialihkan tidak termasuk ONTs/Modem dan STB, melainkan mencakup wifi, wifi extenders, dan smart home.
Pada tanggal penyelesaian, Link Net akan menjual dan mengalihkan seluruh hak dan kepentingan dalam ServeCo kepada XL Axiata. Selanjutnya, XL Axiata akan membayar harga pembelian aset ServeCo sebesar Rp1,875 triliun secara tunai pada hari yang sama. Selain itu, kedua perusahaan juga menandatangani Perjanjian Sewa Master.
Dalam kesepakatan ini, Link Net akan menyewakan jaringan HFC/FTTH kepada XL Axiata. Jaringan tersebut mencakup fasilitas yang dimiliki, dioperasikan, dan dipelihara oleh Link Net untuk pengoperasian ServeCo yang nantinya akan dilakukan oleh XL Axiata. Perjanjian ini berlaku selama 10 tahun, dengan opsi perpanjangan selama 5 tahun jika kedua belah pihak setuju.
Menurut perjanjian, XL Axiata akan membayar biaya sewa bulanan sebesar Rp120.000 per Home Connect untuk penetrasi hingga 25% dan Rp80.000 per Home Connect untuk penetrasi setelah 25%. Biaya sewa ini akan disesuaikan dengan pemakaian dan dihitung setiap bulan. Biaya sewa yang dibayar XL Axiata kepada Link Net selama periode efektif diperkirakan bisa mencapai Rp11.069.207.000.000. Dengan demikian, total nilai agregat transaksi ini diprediksi sebesar Rp12,944 trikiun.
Rencana transaksi tersebut menunjukkan tingkat materialitas yang sangat signifikan. Nilai transaksi ini setara dengan 320,31% dari ekuitas perseroan. Dengan kesepakatan ini, XL Axiata berharap dapat memperluas jangkauan dan meningkatkan kualitas layanan HFC/FTTH mereka. Sementara itu, Link Net akan tetap berkomitmen untuk menyediakan layanan terbaik sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati.
Kedua perusahaan berkomitmen untuk berkoordinasi secara intensif guna memastikan semua ketentuan dalam perjanjian dipenuhi dan proses transisi berjalan dengan lancar. Sebelum perjanjian ini dapat diimplementasikan, Link Net harus menyelesaikan uji tuntas konfirmasi atas ServeCo yang dilakukan oleh XL Axiata. Bukan itu saja, perusahaan juga sedang berkomunikasi dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika serta bank yang memberikan fasilitas kredit kepada Link Net. Persetujuan dari kreditur juga diperlukan sebelum RUPS Independen dilakukan.
Isu mengenai rencana penggabungan usaha atau merger Grab dengan GoTo atau akuisisi GoTo oleh Grab terus mendapat penolakan dari para…
Fakta persidangan hasil pemeriksaan Zarof Ricar sebagai saksi mahkota dalam perkara suap vonis bebas Gregorius Ronald Tanur di Pengadilan Tipikor,…
Rumor mengenai potensi merger antara dua raksasa transportasi online, Grab Holdings Ltd. dan GoTo Gojek Tokopedia, kembali mencuat. Sejumlah sumber…
Isu mengenai rencana penggabungan usaha atau merger Grab dengan GoTo atau akuisisi GoTo oleh Grab terus mendapat penolakan dari para…
Fakta persidangan hasil pemeriksaan Zarof Ricar sebagai saksi mahkota dalam perkara suap vonis bebas Gregorius Ronald Tanur di Pengadilan Tipikor,…
Rumor mengenai potensi merger antara dua raksasa transportasi online, Grab Holdings Ltd. dan GoTo Gojek Tokopedia, kembali mencuat. Sejumlah sumber…