NERACA
Jakarta - PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menyematkan peringkat BBB+ untuk PT Bank Mayapada Internasional Tbk atau Bank Mayapada (MAYA) dengan prospek stabil. Pefindo juga menegaskan peringkat Obligasi Subordinasi V/2018 dan Obligasi Subordinasi Berkelanjutan I/2017 Bank Mayadapa di level idBBB-, atau dua tingkat di bawah peringkat perusahaan. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.
Peringkat lebih rendah terhadap dua surat utang tersebut ditetapkan Pefindo karena adanya klausul non-viability. Adapun peringkat MAYA tersebut berlaku untuk periode 9 Agustus hingga 1 Agustus 2025. Peringkat idBBB+ dengan prospek stabil merupakan peringkat yang sama bagi MAYA yang ditetapkan Pefindo pada Agustus 2023.
Kata analis Pefindo, Danan Dito dan Synthia Manik, peringkat mencerminkan posisi bisnis Bank Mayapada yang kuat dan tingkat likuiditas yang memadai. Namun kata dia, peringkat tersebut dibatasi oleh kualitas aset yang lemah, profitabilitas yang lemah, dan tingkat pemodalan yang di bawah rata-rata.‘’Peringkat dapat dinaikkan jika Bank Mayapada menunjukkan perbaikan yang berkelanjutan pada profil keuangannya secara keseluruhan, yang harus diikuti juga oleh perbaikan signifikan atas profil diversifikasi pinjaman dan pendanaan,’’ujarnya.
Sebaliknya, peringkat dapat diturunkan jika posisi permodalan atau likuiditas Bank Mayapada mengalami pelemahan signifikan. Sebagai catatan, Bank Mayapada adalah bank komersial yang memiliki fokus bisnis pada segmen korporasi dan usaha kecil dan menengah (UKM).
Per 30 Juni 2024, Bank memiliki 2.857 karyawan dan jaringan yang terdiri dari 1 kantor pusat, 39 cabang, 94 cabang pembantu, 66 kantor fungsional, 149 ATM, dan 5 Cash Recycling Machine (CRM) yang terkoneksi dengan lebih dari 101.326 ATM Prima dan Bersama. Pemegang saham Bank Mayapada adalah PT Mayapada Karunia (24,16%), Dato’ Sri. Prof. DR. Tahir, MBA (19,34%), PT Mayapada Kasih (12,31%), PT Gatsu Griya Megatama (8,75%), JPMCB Na Re-Cathay Life Insurance Co Ltd (8,67%), Jonathan Tahir (5,79%), Galasco Investments (5,73%), dan publik (15,25%).
NERACA Jakarta – Sebagai bentuk apresiasi kepada pemegang saham, PT Intanwijaya Internasional (INCI) berencana membagikan dividen tunai tahun buku 2024…
NERACA Jakarta – Di kuartal pertama 2025, PT Daaz Bara Lestari Tbk (DAAZ), salah satu pemain di sektor perdagangan komoditas…
Berhasil mencatatkan pertumbuhan laba di kuartal pertama 2025 dan juga seiring tren kenaikan harga, likuiditas, dan market capital membuat saham…
NERACA Jakarta – Sebagai bentuk apresiasi kepada pemegang saham, PT Intanwijaya Internasional (INCI) berencana membagikan dividen tunai tahun buku 2024…
NERACA Jakarta – Di kuartal pertama 2025, PT Daaz Bara Lestari Tbk (DAAZ), salah satu pemain di sektor perdagangan komoditas…
Berhasil mencatatkan pertumbuhan laba di kuartal pertama 2025 dan juga seiring tren kenaikan harga, likuiditas, dan market capital membuat saham…