NERACA

Jakarta -Menjaga kepercayaan investor dan juga memangkas beban utang, PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) berencana melunasi Obligasi Berkelanjutan IV Tahap II Tahun 2021 Seri A senilai Rp941,805 miliar yang akan jatuh tempo pada 23 November 2024. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Anthony R. Mathias, Direktur Keuangan MEDC mengatakan,  dana untuk pelunasan obligasi tersebut berasal dari dana hasil penerbitan obligasi berkelanjutan  V tahap II tahun 2024 senilai Rp1,5 triliun. Menurut Anthony, dana untuk pembayaran pokok Obligasi Berkelanjutan IV Tahap II/2021 Seri A telah ditempatkan di rekening escrow Perusahaan. Adapun dana untuk pembayaran kupon ditempatkan di rekening giro Perusahaan.

Dirinya juga menegaskan, perusahaan berkomitmen penuh untuk melaksanakan pelunasan Obligasi Berkelanjutan IV Tahap II Tahun 2021 Seri A pada tanggal 23 November 2024. “Hingga surat ini dibuat Perusahaan tidak memiliki rencana untuk merubah keputusan atau hal penting lainnya terkait pelunasan tersebut,” kata Anthony.

Seperti diketahui, Obligasi Berkelanjutan IV MECD Tahap II Tahun 2021 senilai Rp1 triliun diterbitkan pada 24 November 2021. Ini merupakan bagian dari Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan IV MEDC senilai total Rp5 triliun. Obligasi MEDC tersebut terdiri atas seri A dengan jumlah pokok sebesar Rp941,805 miliar dengan tenor tiga tahun dan bunga tetap 775% per tahun, dan seri B Rp58,195 miliar berbunga tetap 9,55% per tahun dengan tenor lima tahun.

Obligasi MEDC dicatatkan di Bursa Efek Indonesia pada 24 November 2021. Dana hasil penerbitan obligasi tersebut setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi, seluruhnya digunakan untuk melunasi utang bank anak usaha perseroan. Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi obligasi IV MEDC Tahap II Tahun 2021 adalah PT Mandiri Sekuritas, dan PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk (TRIM), serta Bank  Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) sebagai wali amanat.

Di semester pertama 2024, MEDC bukukan laba bersih US$200,99 juta (US$0,00803 per saham) atau tumbuh 68,24% jika dibandingkan US$119,46 juta (US$0,00477 per saham) pada periode sama 2023.  Kemudian pendapatan  emiten minyak dan gas beraset US$7,5 miliar per Juni 2024  itu meningkat 4,4% menjadi US$1,16 miliar pada semester I 2024, dari US$1,11 miliar pada semester pertama 2023.

Pendapatan kontrak dengan pelanggan menjadi penyumbang terbesar yakni US$1,14 miliar atau sekitar 97,91% dari total pendapatan MEDC semester I 2024. Kenaikan pendapatan disertai peningkatan beban pokok pendapatan (BPP) MEDC yang lebih tinggi dari pendapatan sebesar 10,5%, jadi US$714,02 juta pada semester pertama 2024, dari US$646,14 juta pada semester pertama 2023.

Akibatnya, laba kotor MEDC turun 3,98% menjadi US$451,34 juta pada semester I 2024, dibanding US$470,06 juta pada semester I 2023. Setelah dikurangi dengan beban lain-lain, emiten minyak dan gas itu membukukan laba sebelum pajak sebesar US$350,77 juta pada semester pertama 2024, tumbuh 28,52% jika dibandingkan US$272,92 juta pada semester pertama 2023.

Total liabilitas MEDC per Juni 2024 sebesar US$5,31 miliar, turun 2,24% dari US$5,44 miliar per Desember 2023. Adapun jumlah ekuitas emiten produsen minyak dan gas tersebut per Juni 2024 sebesar US$2,18 miliar.