NERACA
Jakarta- Penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) PT Esta Indonesia Tbk. (NEST) mengalami total kelebihan permintaan (oversubscribed) hingga 21,80 kali. Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), total pesanan saham NEST mencapai 17,93 miliar saham atau tepatnya 17.933.456.800 lembar saham, dari rencana 822,50 juta saham atau setara 20% dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan setelah penawaran umum perdana.
Mengantongi dana segar hasil IPO sebesar Rp164,50 miliar dari harga IPO yang dipatok Rp200 per saham, memacu emiten sarang burung walet tancap gas ekspansi. Direktur PT Esta Indonesia Tbk, Hoo Anton Siswanto mengatakan, perseroan akan menggunakan hasil dana IPO setelah dikurangi biaya-biaya emisi untuk belanja modal sebesar 7,47%. “Seluruh dana yang diperoleh Perseroan dari hasil penawaran umum perdana saham, setelah dikurangi biaya-biaya emisi, sekitar 7,47% akan dipergunakan perseroan untuk belanja modal berupa pembelian 6 Rumah Burung Walet (RBW) yang berlokasi di Poso, Sulawesi Tengah,"ujarnya di Jakarta, kemarin.
Selain itu, dia menjelaskan bahwa sekitar 18,67% dana juga akan digunakan untuk penyetoran modal kepada Entitas Anak, yaitu PT Tunas Esta Indonesia (PT TEI). Selanjutnya, Hoo mengungkap dana itu akan digunakan oleh PT TEI sebagai belanja modal, berupa pembelian enam bidang tanah dan bangunan yang menjadi satu kesatuan. "Sebuah bangunan tersebut akan digunakan sebagai kantor operasional PT TEI dan sekaligus pabrik dengan estimasi kapasitas produksi sebesar 35 ton per tahun dan terletak pada 1 area yang sama," ujarnya.
Selanjutnya, sisanya akan digunakan untuk modal kerja guna mendukung pertumbuhan NEST, di mana modal kerja digunakan diantaranya untuk pembelian bahan baku, pembayaran gaji, pembelian alat dan bahan pendukung kegiatan operasional, serta untuk membiayai kegiatan operasional.
Pada debut perdananya di pasar modal, saham NEST mencatatkan kenaikan 35% pada debut perdagangan pagi ini, atau 70 poin ke level Rp270 per saham. Sehingga, harga perdana saham perdana NEST di atas harga penawaran awal yang ditetapkan di Rp200 per saham. Frekuensi transaksi saham NEST saat pembukaan perdagangan sebanyak 99 kali dengan volume 5.288 saham yang diperdagangkan.
Saat ini perseroan memiliki negara tujuan ekspor NEST utamanya adalah ke China, tetapi juga melakukan ekspor ke negara lainnya seperti Hongkong, Singapura, Jepang, Australia dan Amerika Serikat (AS). PT Esta Indonesia Tbk telah berdiri selama lebih dari 24 tahun dan telah berpengalaman memproduksi sarang burung walet kualitas terbaik ke seluruh dunia. NEST didirikan pada 2000 sebagai bisnis keluarga, dan memiliki pabrik yang beralamat di Terboyo Industrial Park, Semarang, Jawa Tengah.
Sejauh ini, NEST telah memiliki 9 rumah burung walet sendiri dan akan terus menambah jumlahnya khususnya di Kawasan Timur Indonesia. NEST juga berpengalaman dalam usaha budidaya burung walet dan telah berhasil menyediakan teknologi budidaya untuk para peternak walet. Saat ini, NEST melakukan kerjasama dalam mengayomi para peternak kecil dan pengusaha pengolahan walet berskala UMKM, serta memberikan bimbingan teknis yang baik, dan membantu dalam permodalan dan pemasaran produk.
NERACA Jakarta – Mempertimbangkan kebutuhan modal untuk mendanai pengembangan bisnisnya menjadi alasan PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN) absen untuk…
NERACA Jakarta – Perkuat modal guna mendukung pertumbuhan bisnisnya, PT Mandiri Tunas Finance (TUFI) berencana menerbitkan Obligasi Berkelanjutan VII Tahap…
NERACA Jakarta -Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (16/6) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup melemah…
NERACA Jakarta – Mempertimbangkan kebutuhan modal untuk mendanai pengembangan bisnisnya menjadi alasan PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN) absen untuk…
NERACA Jakarta – Perkuat modal guna mendukung pertumbuhan bisnisnya, PT Mandiri Tunas Finance (TUFI) berencana menerbitkan Obligasi Berkelanjutan VII Tahap…
NERACA Jakarta -Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (16/6) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup melemah…