BI Kembangkan QRIS Tap Berbasis NFC

BI Kembangkan QRIS Tap Berbasis NFC
NERACA
Jakarta - Bank Indonesia (BI) akan mengembangkan QRIS Tap berbasis Near Field Communication (NFC) sebagai alat pembayaran yang mempermudah transaksi secara cepat dan massal. "Alat pembayaran pada sektor sistem pembayaran ritel lainnya yang akan dikembangkan adalah QRIS Tap berbasis NFC yang mengintegrasikan teknologi standar messaging QRIS dengan menggunakan interface Near Field Communication," kata Gubernur BI Perry Warjiyo di Jakarta, Jumat (2/8). 
Perry menuturkan inovasi pembayaran tersebut dirancang dalam rangka fasilitasi kebutuhan transaksi yang cepat dan massal untuk berbagai jenis pembayaran, antara lain transportasi dan ritel dengan efisiensi dan keamanan yang tinggi. QRIS Tap berbasis NFC memiliki keunggulan dalam aspek fleksibilitas, dengan mendukung multi sumber dana serta berbagai kanal pembayaran. 
Selain itu, Bank Indonesia juga telah meluncurkan Kartu Kredit Indonesia (KKI) Segmen Pemerintah Fitur Online Payment dengan Virtual Card Tokenization sebagai pengembangan inovasi instrumen pembayaran untuk mengakselerasi ekonomi digital nasional.
Alat pembayaran tersebut diperkuat dengan teknologi Virtual Card Tokenization dan merupakan pengembangan lebih lanjut dari fitur KKI yang telah ada, yakni QRIS dan Kartu Fisik, yang seluruh pemrosesan transaksinya dilakukan secara domestik.
Implementasi fitur baru itu bertujuan untuk mendukung keberhasilan Gerakan Bangga Buatan Indonesia (GBBI) dalam pengadaan barang/jasa Pemerintah serta memfasilitasi kebutuhan Pemerintah dalam bertransaksi melalui platform online baik di berbagai mitra marketplace atau e-commerce Pemerintah. Kedua inovasi tersebut diimplementasikan dengan bersinergi bersama kementerian/lembaga dan pelaku industri.
Sejauh ini, penggunaan sistem pembayaran QRIS masih didominasi oleh para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Kepala Departemen Pengembangan UMKM dan Perlindungan Konsumen Bank Indonesia Anastuty Kusumowardhani mengatakan bahwa saat ini sudah ada lebih dari 30 juta merchant yang telah menggunakan QRIS, dan hampir 95 persen di antaranya adalah UMKM. Adapun QRIS diluncurkan oleh BI pada 17 Agustus 2019.
Menurut data Bank Indonesia, transaksi QRIS pada triwulan II-2024 tumbuh 226,54 persen secara tahunan, dengan jumlah pengguna mencapai 50,50 juta dan jumlah merchant 32,71 juta. Dari jumlah tersebut, sebanyak 30,2 juta di antaranya merupakan merchant UMKM. Data BI pada Juli 2024 menyebut bahwa nominal transaksi merchant UMKM pengguna QRIS telah mencapai Rp32,86 triliun pada tahun ini.
Untuk mendorong pertumbuhan UMKM, Anastuty mengatakan bahwa BI telah meluncurkan berbagai program. Salah satu program utama adalah mendorong UMKM untuk go digital dan go global. Selain memperkenalkan QRIS sebagai salah satu sistem pembayaran, BI juga telah meluncurkan Sistem Informasi Aplikasi Pencatatan Informasi Keuangan (SIAPIK) untuk membantu UMKM dalam membuat laporan keuangan yang terstruktur.
Dengan laporan keuangan yang baik, UMKM akan lebih mudah mendapatkan akses ke pembiayaan dari perbankan maupun lembaga keuangan. Sementara untuk mendorong UMKM go global, Anastuty menyebut bahwa BI telah menerbitkan buku pedoman modul pengembangan ekspor guna membantu para pelaku UMKM memahami persyaratan ekspor di berbagai negara.
Selain itu, BI juga bekerja sama dengan kantor perwakilan BI di luar negeri, KBRI dan KJRI, serta kementerian terkait membuka ruang promosi bagi produk-produk UMKM di pasar luar negeri. “Setiap tahun kami ikut beberapa event untuk meningkatkan ekspor (UMKM). Bahkan kami saat ini sudah mempunyai pameran permanen di luar negeri,” katanya.
Salah satu contoh pameran tersebut adalah Indonesia House of Beans yang memamerkan kopi Indonesia di beberapa negara, seperti Malaysia, Singapura, Jepang, dan Amerika Serikat.

NERACA

Jakarta - Bank Indonesia (BI) akan mengembangkan QRIS Tap berbasis Near Field Communication (NFC) sebagai alat pembayaran yang mempermudah transaksi secara cepat dan massal. "Alat pembayaran pada sektor sistem pembayaran ritel lainnya yang akan dikembangkan adalah QRIS Tap berbasis NFC yang mengintegrasikan teknologi standar messaging QRIS dengan menggunakan interface Near Field Communication," kata Gubernur BI Perry Warjiyo di Jakarta, Jumat (2/8). 

Perry menuturkan inovasi pembayaran tersebut dirancang dalam rangka fasilitasi kebutuhan transaksi yang cepat dan massal untuk berbagai jenis pembayaran, antara lain transportasi dan ritel dengan efisiensi dan keamanan yang tinggi. QRIS Tap berbasis NFC memiliki keunggulan dalam aspek fleksibilitas, dengan mendukung multi sumber dana serta berbagai kanal pembayaran. 

Selain itu, Bank Indonesia juga telah meluncurkan Kartu Kredit Indonesia (KKI) Segmen Pemerintah Fitur Online Payment dengan Virtual Card Tokenization sebagai pengembangan inovasi instrumen pembayaran untuk mengakselerasi ekonomi digital nasional.

Alat pembayaran tersebut diperkuat dengan teknologi Virtual Card Tokenization dan merupakan pengembangan lebih lanjut dari fitur KKI yang telah ada, yakni QRIS dan Kartu Fisik, yang seluruh pemrosesan transaksinya dilakukan secara domestik.

Implementasi fitur baru itu bertujuan untuk mendukung keberhasilan Gerakan Bangga Buatan Indonesia (GBBI) dalam pengadaan barang/jasa Pemerintah serta memfasilitasi kebutuhan Pemerintah dalam bertransaksi melalui platform online baik di berbagai mitra marketplace atau e-commerce Pemerintah. Kedua inovasi tersebut diimplementasikan dengan bersinergi bersama kementerian/lembaga dan pelaku industri.

Sejauh ini, penggunaan sistem pembayaran QRIS masih didominasi oleh para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Kepala Departemen Pengembangan UMKM dan Perlindungan Konsumen Bank Indonesia Anastuty Kusumowardhani mengatakan bahwa saat ini sudah ada lebih dari 30 juta merchant yang telah menggunakan QRIS, dan hampir 95 persen di antaranya adalah UMKM. Adapun QRIS diluncurkan oleh BI pada 17 Agustus 2019.

Menurut data Bank Indonesia, transaksi QRIS pada triwulan II-2024 tumbuh 226,54 persen secara tahunan, dengan jumlah pengguna mencapai 50,50 juta dan jumlah merchant 32,71 juta. Dari jumlah tersebut, sebanyak 30,2 juta di antaranya merupakan merchant UMKM. Data BI pada Juli 2024 menyebut bahwa nominal transaksi merchant UMKM pengguna QRIS telah mencapai Rp32,86 triliun pada tahun ini.

Untuk mendorong pertumbuhan UMKM, Anastuty mengatakan bahwa BI telah meluncurkan berbagai program. Salah satu program utama adalah mendorong UMKM untuk go digital dan go global. Selain memperkenalkan QRIS sebagai salah satu sistem pembayaran, BI juga telah meluncurkan Sistem Informasi Aplikasi Pencatatan Informasi Keuangan (SIAPIK) untuk membantu UMKM dalam membuat laporan keuangan yang terstruktur.

Dengan laporan keuangan yang baik, UMKM akan lebih mudah mendapatkan akses ke pembiayaan dari perbankan maupun lembaga keuangan. Sementara untuk mendorong UMKM go global, Anastuty menyebut bahwa BI telah menerbitkan buku pedoman modul pengembangan ekspor guna membantu para pelaku UMKM memahami persyaratan ekspor di berbagai negara.

Selain itu, BI juga bekerja sama dengan kantor perwakilan BI di luar negeri, KBRI dan KJRI, serta kementerian terkait membuka ruang promosi bagi produk-produk UMKM di pasar luar negeri. “Setiap tahun kami ikut beberapa event untuk meningkatkan ekspor (UMKM). Bahkan kami saat ini sudah mempunyai pameran permanen di luar negeri,” katanya.

Salah satu contoh pameran tersebut adalah Indonesia House of Beans yang memamerkan kopi Indonesia di beberapa negara, seperti Malaysia, Singapura, Jepang, dan Amerika Serikat.

BERITA TERKAIT

CIMB Niaga Cetak Laba Rp2,2 Triliun di Kuartal I/2025

  NERACA Jakarta - PT Bank CIMB Niaga Tbk memaparkan perolehan kinerja pada kuartal pertama 2025. CIMB Niaga mencatatkan perolehan…

Bank Butuh Komite AI untuk Awasi Tata Kelola

Bank Butuh Komite AI untuk Awasi Tata Kelola NERACA Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyampaikan, industri perbankan perlu untuk…

Laba Bersih Bank Raya Tumbuh 84,7%

Laba Bersih Bank Raya Tumbuh 84,7% NERACA Jakarta - PT Bank Raya Indonesia Tbk (AGRO) atau Bank Raya membukukan laba…

BERITA LAINNYA DI Jasa Keuangan

CIMB Niaga Cetak Laba Rp2,2 Triliun di Kuartal I/2025

  NERACA Jakarta - PT Bank CIMB Niaga Tbk memaparkan perolehan kinerja pada kuartal pertama 2025. CIMB Niaga mencatatkan perolehan…

Bank Butuh Komite AI untuk Awasi Tata Kelola

Bank Butuh Komite AI untuk Awasi Tata Kelola NERACA Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyampaikan, industri perbankan perlu untuk…

Laba Bersih Bank Raya Tumbuh 84,7%

Laba Bersih Bank Raya Tumbuh 84,7% NERACA Jakarta - PT Bank Raya Indonesia Tbk (AGRO) atau Bank Raya membukukan laba…

Berita Terpopuler