NERACA
Jakarta - Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) Nixon LP Napitupulu memandang bahwa dana abadi perumahan dapat menjadi solusi yang lebih baik untuk menyelesaikan permasalahan backlog perumahan nasional. “Kalau ditanya BTN usulannya apa, pembentukan dana abadi ini bisa menghasilkan 600 ribu rumah setahun untuk menyelesaikan backlog-nya lebih cepat. Kan tujuannya (kalau dibandingkan iuran Tapera) juga sama-sama (untuk mengatasi) backlog,” kata Nixon di Jakarta, akhir pekan kemarin.
Nixon mengatakan, pihaknya sudah menyampaikan usulan konsep dana abadi perumahan itu kepada pemerintah dan berharap usulan tersebut disetujui oleh pemerintah. Dengan skema dana abadi, menurut dia, target pembangunan 3 juta rumah pada masa pemerintahan baru dapat terlaksana. Namun jika hanya mengandalkan skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) dengan model dana bergulir yang selama ini dijalankan, Nixon mengingatkan pembangunan 3 juta rumah akan membebani Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
“(Target) 3 juta (rumah), berarti 600 ribu rumah setahun. Hari ini cuma 200 ribu rumah setahun, jadi (target itu naik) 3 kali lipat. Supaya bisa 3 kali lipat, skemanya mesti diubah. Skema yang kita usulkan menggunakan dana abadi. Ditambah kombinasi dana abadi, return-nya itu untuk bayar subsidi selisih bunga,” jelas dia.
Nixon mengatakan bahwa dana abadi yang diakumulasi di masa awal pembentukannya memang belum terlalu besar sehingga perlu dikombinasikan dengan subsidi selisih bunga (SBB). Model dana abadi yang diusulkan BTN menggunakan dana FLPP yang kemudian diinvestasikan di instrumen tertentu. Adapun imbal hasil (return) atau keuntungan dari investasi itu nantinya dapat digunakan untuk membayar SBB. “Kalau FLPP saja, menurut kami, kemahalan dari sisi budget buat pemerintah. Kalau SSB saja, nanti jangka panjang juga kemahalan. Jadi yang paling bagus adalah jalan tengahnya, ada dana abadi. Tapi menunggu akumulasi dana abadi besar, ya, mungkin dikombinasikan ada SSB dulu,” kata Nixon.
Sementara itu, Direktur Pembiayaan Perumahan Direktorat Jenderal (Ditjen) Pembiayaan Infrastruktur Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Haryo Bekti Martoyoedo mengungkapkan bahwa dana abadi perumahan yang sedang dibahas pemerintah bisa mengurangi kawasan kumuh di Jakarta. "Kalau selama ini warga yang belum punya rumah tinggal mengontrak di gang-gang sempit sehingga memunculkan permukiman kumuh," kata Haryo.
Dengan adanya dana abadi, kata dia, maka keinginan warga untuk memiliki rumah tinggal sendiri bisa diakomodir. Haryo menjelaskan, mekanisme dana abadi perumahan masih dalam tahap pembahasan bersama ekosistem pembiayaan perumahan termasuk Kementerian Keuangan. "Tapi prinsipnya sama, yakni ada yang bersumber dari APBN termasuk Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP)," katanya.
Kemudian dana itu diinvestasikan dulu untuk mendapatkan penghasilan (return) dan dampak yang lebih besar untuk pembiayaan perumahan serta sebagian lagi disalurkan dalam bentuk subsidi atau bantuan perumahan. "Mungkin tidak bisa (diterapkan) sekarang, ya paling cepat 2025," kata Haryo. Dia menjelaskan, mekanisme dana abadi ini bukanlah sesuatu yang baru di Indonesia karena sebelumnya telah ada Lembaga Dana Kerja Sama Pembangunan Internasional (LDKPI) yang mengelola dana kerja pembangunan internasional (endowment fund).
NERACA Jakarta - PT Bank CIMB Niaga Tbk memaparkan perolehan kinerja pada kuartal pertama 2025. CIMB Niaga mencatatkan perolehan…
Bank Butuh Komite AI untuk Awasi Tata Kelola NERACA Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyampaikan, industri perbankan perlu untuk…
Laba Bersih Bank Raya Tumbuh 84,7% NERACA Jakarta - PT Bank Raya Indonesia Tbk (AGRO) atau Bank Raya membukukan laba…
NERACA Jakarta - PT Bank CIMB Niaga Tbk memaparkan perolehan kinerja pada kuartal pertama 2025. CIMB Niaga mencatatkan perolehan…
Bank Butuh Komite AI untuk Awasi Tata Kelola NERACA Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyampaikan, industri perbankan perlu untuk…
Laba Bersih Bank Raya Tumbuh 84,7% NERACA Jakarta - PT Bank Raya Indonesia Tbk (AGRO) atau Bank Raya membukukan laba…