Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) memutuskan untuk membagikan dividen tunai senilai Rp1,4 triliun atau setara 52% laba bersih perseroan tahun buku 2023. Adapun, dividen yang dibagikan perseroan setara Rp31 per lembar saham.“Hal ini sesuai dengan kebijakan dividen perusahaan dengan rasio 45% sampai 55% terhadap laba bersih,” kata Direktur Kalbe Farma, Kartika Setiabudy di Jakarta, Kamis (16/5).
Sesuai dengan peraturan pasar modal yang berlaku, pembayaran dividen akan dilakukan dalam waktu selambat-lambatnya 30 hari setelah pengumuman hasil RUPST. Disampaikannya pula, dalam RUPTS tersebut juga meyetujui langkah perseoan untuk melanjutkan buy back saham pada tahun ini maksimal sebesar Rp 1 triliun di harga Rp 1.600. “Buy back dan pembagian dividen tersebut merupakan komitmen Kalbe dalam memberikan nilai yang baik kepada para pemegang saham,”ujarnya.
Selain itu, lanjut Kartika, dalam RUPST tersebut diputuskan juga pergantian direksi dan komisaris. Dengan mengangkat Bernadette Ruth Irawati Setiady sebagai Presiden Direktur, sedangkan Vidjongtius menduduki posisi Presiden Komisaris. Serta, menambah jajaran komisaris, yaitu Ferdinand Aryanto.
Kata Kartika, tahun ini perseroan menargetkan pertumbuhan pendapatan 6-7% dan laba bersih 13-15%. Dimana target tersebut diyakini bakal tercapai seiring dengan optimisme pertumbuhan positif industri kesehatan dan hal tersebut juga terlihat dari recovery kinerja keuangan perseroan di kuartal pertama 2024.
Hal senada juga disampaikan direktur Kalbe Farma, Jos Iwan Atmadjaja, outlook industri farmasi dan kesehatan optimis tumbuh positif dengan didukung fundamental yang baik serta didukung dari potensi peluang bisnis kesehatan. Guna memenuhi target bisnis, disampaikannya, perseroan mengalokasikan belanja modal tahun ini sebesar Rp1 triliun.”Capex akan digunakan untuk tambah kapasitas produksi obat dan juga pemeliharaan alat,”ungkapnya.
Selain masih mengandalkan bisnis obat, emiten farmasi ini juga mengoptimalkan penjualan alat kesehatan yang memanfaatkan 100% lokal konten untuk memenuhi TKDN. Disebutkan, alkse yang akan terus digenjot produksi yakni radioisotop dan radiofarmaka untuk deteksi dini kanker. Guna penetrasi pasar penjualan alkes tersebut, ditambahkan Jos, perseroan akan bekerjasama dengan pihak rumah sakit seluruh Indonesia. “Saat ini perseroan memiliki pabrik produksi radiofarma di Pulomas Jakarta dan rencana tahap kedua bakal di bangun di Surabaya,”tuturnya.
Dirinya berharap, akhir tahun pembangunan pabrik akan selesai dan tahun depan bisa produksi. Disebutkan, investasi satu pabrik sekitar Rp150 miliar. Di kuartal pertama 2024, KLBF mencatat perolehan laba bersih Rp 957,56 miliar. Keuntungan Kalbe meningkat 11,90% secara tahunan dari periode yang sama pada tahun 2023 yaitu Rp 855,7 miliar.
Kenaikan laba bersih Kalbe juga terangkat oleh peningkatan penjualan. Penjualan neto KLBF naik 6,22% menjadi Rp 8,36 triliun di kuartal pertama 2024. Pada periode yang sama tahun lalu, penjualan neto Kalbe sebesar Rp 7,87 triliun. Beban pokok penjualan Kalbe meningkat 8,6% menjadi Rp 5,04 triliun. Laba bruto KLBF pada kuartal I 2024 tercatat Rp 3,32 triliun atau meningkat 3,4% jika dibandingkan pada periode yang sama pada tahun 2023.
PT Bank DKI dan PT Bank Maluku Malut (BMM) resmi menjalin kerja sama strategis melalui pembentukan Kelompok Usaha Bank (KUB).…
Resmi mengakuisisi PT Bank Victoria Syariah (BVIS) yang ditandai dengan penandatanganan akta jual beli dan pengambilan saham, PT Bank Tabungan…
Dalam rangka mendukung Asta Cita Presiden Prabowo Subianto yakni ekonomi hijau, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) menegaskan komitmennya…
PT Bank DKI dan PT Bank Maluku Malut (BMM) resmi menjalin kerja sama strategis melalui pembentukan Kelompok Usaha Bank (KUB).…
Resmi mengakuisisi PT Bank Victoria Syariah (BVIS) yang ditandai dengan penandatanganan akta jual beli dan pengambilan saham, PT Bank Tabungan…
Dalam rangka mendukung Asta Cita Presiden Prabowo Subianto yakni ekonomi hijau, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) menegaskan komitmennya…