Investor Tak Pindah Meski Emas Melemah

NERACA

Jakarta--Melemahnya harga emas tidak mendorong investor untuk beralih ke instrumen investasi lainnya dikarenakan logam mulia itu masih memiliki ruang peningkatan. "Logam mulia itu tetap berada di jalur penguatan seiring adanya stimulus moneter dan langkah-langkah pelonggaran oleh bank sentral di dunia untuk mendorong inflasi sehingga menimbulkan daya tarik kepada emas," kata Ariston Tjendra, Kepala Riset Monex Investindo Futures di Jakarta, Senin.

Lebih jauh kata Ariston, meski harga emas mengalami koreksi, investor akan tetap mengambil posisi dikarenakan ruang peningkatan emas masih ada. Selain itu, semakin tidak pastinya perekonomian di Eropa emas akan masih menjadi daya tarik investor sebagai "safe haven". "Pasar emas adalah pasar yang mencerminkan kekhawatiran. Kondisi perekonomian yang melambat mendorong instrumen investasi di pasar saham dan keuangan lainnya kurang diminati," tambahnya

Sekretaris Perusahaan PT Antam, Tedy Badrujaman menambahkan, emas merupakan alat yang dapat digunakan untuk menangkal inflasi yang kerap terjadi setiap tahunnya di dalam negeri.

Dikatakan Tedy, emas juga merupakan salah satu bentuk aset alternatif investasi bagi investor yang cukup diminati selain di properti dan saham. "Emas dipilih sebagai salah satu bentuk investasi karena nilainya cenderung stabil. 'Gain' akan lebih optimal jika emas dijadikan investasi jangka panjang," ujarnya

Tercatat harga emas di Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian (UBPP) Logam Mulia PT Aneka Tambang Tbk (1/10) ditetapkan sebesar Rp585.200 atau menurun 0,84 persen dari sebelumnya senilai Rp590.200 ribu per gram. Sedangkan, harga emas batangan ukuran lima gram dan 10 gram masing-masing senilai Rp2,776 juta dan Rp5,512 juta.

Dari pantauan lapangan, harga emas PT Aneka Tambang Tbk (Antam) pada Senin (1/10/2012) melemah, dengan harga logam mulia ukuran 1 gram berada di level Rp585.200. Berdasarkan daftar harga yang dilansir www.logammulia.com hari ini, hampir semua stok emas batangan tersedia pada Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian (UBPP) PT Antam, kecuali emas batangan ukuran 25 gram.

Menurut daftar harga yang dirilis pada pukul 08.31 WIB, harga emas ukuran 1 gram turun Rp5.000 ke level Rp585.200. Demikian pula harga beli kembali (buy back) emas yang turun Rp5.000 ke level Rp516.000 per gram.

Harga emas batangan 2 gram melemah Rp10.000 ke level Rp1.130.400; Harga emas batangan 2,5 gram turun Rp12.500 ke level Rp1.403.000 dan harga emas batangan 3 gram turun Rp15.000 ke level Rp1.675.600;

Tidak berbeda dengan harga emas batangan 4 gram yang melemah Rp20.000 ke level Rp2.220.800; Kemudian harga emas batangan 5 gram yang turun Rp25.000 ke level Rp2.776.500, emas batangan 10 gram yang turun Rp50.000 ke level Rp5.512.000 dan harga emas batangan 25 gram yang turun Rp125.000 ke level Rp13.705.000.

Sementara harga emas batangan 50 gram juga melemah Rp250.000 ke level Rp27.345.000; Sedangkan emas batangan 100 gram turun Rp500.000 ke level Rp54.640.000 dan emas batangan 250 gram terkoreksi Rp1.250.000 ke level Rp137.750.000. Sedangkan harga emas internasional menurut CNBC.COM pada pukul 08.25 WIB terpantau turun US$7,1 (0,4%) ke level US$1.764,00 per ons. **cahyo 

BERITA TERKAIT

Investasi Ilegal di Bali, Bukan Koperasi

Investasi Ilegal di Bali, Bukan Koperasi NERACA Denpasar - Sebanyak 12 lembaga keuangan yang menghimpun dana masyarakat secara ilegal di…

Farad Cryptoken Merambah Pasar Indonesia

  NERACA Jakarta-Sebuah mata uang digital baru (kriptografi) yang dikenal dengan Farad Cryptoken (“FRD”) mulai diperkenalkan ke masyarakat Indonesia melalui…

OJK: Kewenangan Satgas Waspada Iinvestasi Diperkuat

NERACA Bogor-Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengharapkan Satuan Tugas (Satgas) Waspada Investasi dapat diperkuat kewenangannya dalam melaksanakan tugas pengawasan, dengan payung…

BERITA LAINNYA DI

Investasi Ilegal di Bali, Bukan Koperasi

Investasi Ilegal di Bali, Bukan Koperasi NERACA Denpasar - Sebanyak 12 lembaga keuangan yang menghimpun dana masyarakat secara ilegal di…

Farad Cryptoken Merambah Pasar Indonesia

  NERACA Jakarta-Sebuah mata uang digital baru (kriptografi) yang dikenal dengan Farad Cryptoken (“FRD”) mulai diperkenalkan ke masyarakat Indonesia melalui…

OJK: Kewenangan Satgas Waspada Iinvestasi Diperkuat

NERACA Bogor-Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengharapkan Satuan Tugas (Satgas) Waspada Investasi dapat diperkuat kewenangannya dalam melaksanakan tugas pengawasan, dengan payung…