Bank Mandiri Jamin Likuiditas Tetap Solid

Mandiri Jamin Likuiditas Tetap Solid
NERACA
Jakarta - PT Bank Mandiri Tbk (Bank Mandiri) memastikan kondisi likuiditas saat ini masih solid kendati adanya fluktuasi nilai tukar (kurs) Rupiah yang disebabkan oleh gejolak ekonomi dan geopolitik global. Corporate Secretary Bank Mandiri Teuku Ali Usman mengatakan, perseroan telah menerapkan strategi optimalisasi pengelolaan aset liabilitas yang dipantau secara prudent dengan tetap menerapkan seluruh aspek dalam manajemen risiko, termasuk di dalamnya risiko pasar maupun likuiditas.
 
“Kami berkomitmen untuk terus mengoptimalkan pengelolaan aset dan liabilitas agar dapat mengantisipasi gejolak pasar yang terjadi,” kata Teuku melalui keterangan tertulisnya di Jakarta, akhir pekan kemarin. Hal tersebut, imbuh Teuku, sejalan dengan pernyataan dari Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) agar perusahaan BUMN dapat mengantisipasi gejolak pasar uang akibat perkembangan geopolitik saat ini, dengan menjaga secara proporsional porsi kredit yang terdampak oleh volatilitas rupiah, suku bunga, dan harga minyak.
 
Perseroan menilai, kondisi fundamental Bank Mandiri berada dalam keadaan sehat dengan tingkat pemodalan yang kuat yang dapat menjadi buffer apabila terjadi shock terhadap ekonomi dan pasar keuangan. Ali menambahkan, penguatan nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah saat ini memang secara tidak langsung berdampak pada penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) valuta asing (valas) guna mendukung ekspansi bisnis dan kebutuhan likuiditas perseroan.
Bank Mandiri mencatat, penghimpunan DPK hingga Februari 2024 mencapai Rp1.209 triliun atau tumbuh 5,77 persen secara yoy, dengan DPK valas tercatat sebesar 17,3 miliar dolar AS. Penghimpunan DPK valas tersebut terutama didorong oleh giro valas yang tumbuh sebesar 4,35 persen mencapai 12,7 miliar dolar AS. Sedangkan, posisi loan to deposit ratio (LDR) valas dapat terjaga di bawah level 90 persen.
 
Ke depannya, untuk mendorong pertumbuhan DPK valas terutama bagi nasabah eksportir, Bank Mandiri menyediakan produk wholesale dan international banking, solusi trade, dan layanan cash management yang komprehensif melalui Kopra by Mandiri maupun Livin’ by Mandiri.d

 

NERACA

Jakarta - PT Bank Mandiri Tbk (Bank Mandiri) memastikan kondisi likuiditas saat ini masih solid kendati adanya fluktuasi nilai tukar (kurs) Rupiah yang disebabkan oleh gejolak ekonomi dan geopolitik global. Corporate Secretary Bank Mandiri Teuku Ali Usman mengatakan, perseroan telah menerapkan strategi optimalisasi pengelolaan aset liabilitas yang dipantau secara prudent dengan tetap menerapkan seluruh aspek dalam manajemen risiko, termasuk di dalamnya risiko pasar maupun likuiditas.

“Kami berkomitmen untuk terus mengoptimalkan pengelolaan aset dan liabilitas agar dapat mengantisipasi gejolak pasar yang terjadi,” kata Teuku melalui keterangan tertulisnya di Jakarta, akhir pekan kemarin. Hal tersebut, imbuh Teuku, sejalan dengan pernyataan dari Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) agar perusahaan BUMN dapat mengantisipasi gejolak pasar uang akibat perkembangan geopolitik saat ini, dengan menjaga secara proporsional porsi kredit yang terdampak oleh volatilitas rupiah, suku bunga, dan harga minyak.

Perseroan menilai, kondisi fundamental Bank Mandiri berada dalam keadaan sehat dengan tingkat pemodalan yang kuat yang dapat menjadi buffer apabila terjadi shock terhadap ekonomi dan pasar keuangan. Ali menambahkan, penguatan  nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah saat ini memang secara tidak langsung berdampak pada penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) valuta asing (valas) guna mendukung ekspansi bisnis dan kebutuhan likuiditasperseroan.

Bank Mandiri mencatat, penghimpunan DPK hingga Februari 2024 mencapai Rp1.209 triliun atau tumbuh 5,77 persen secara yoy, dengan DPK valas tercatat sebesar 17,3 miliar dolar AS. Penghimpunan DPK valas tersebut terutama didorong oleh giro valas yang tumbuh sebesar 4,35 persen mencapai 12,7 miliar dolar AS. Sedangkan, posisi loan to deposit ratio (LDR) valas dapat terjaga di bawah level 90 persen.

Ke depannya, untuk mendorong pertumbuhan DPK valas terutama bagi nasabah eksportir, Bank Mandiri menyediakan produk wholesale dan international banking, solusi trade, dan layanan cash management yang komprehensif melalui Kopra by Mandiri maupun Livin’ by Mandiri.

BERITA TERKAIT

Raih ISO 27001, Didimax Pastikan Transaksi Aman

  NERACA Jakarta - PT Didi Max Berjangka (Didimax) berhasil meraih Sertifikasi ISO/IEC 27001 yang merupakan standar internasional untuk penerapan…

OJK Cabut Izin Usaha 66 Penyelenggara Fintech P2P Lending

    NERACA Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencabut 66 izin usaha penyelenggara fintech Peer to Peer lending (P2P…

Porsi Kredit BRI Didomonasi ke UMKM

  NERACA Jakarta – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) mencatat porsi penyaluran kredit kepada usaha mikro, kecil, dan…

BERITA LAINNYA DI Jasa Keuangan

Raih ISO 27001, Didimax Pastikan Transaksi Aman

  NERACA Jakarta - PT Didi Max Berjangka (Didimax) berhasil meraih Sertifikasi ISO/IEC 27001 yang merupakan standar internasional untuk penerapan…

OJK Cabut Izin Usaha 66 Penyelenggara Fintech P2P Lending

    NERACA Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencabut 66 izin usaha penyelenggara fintech Peer to Peer lending (P2P…

Porsi Kredit BRI Didomonasi ke UMKM

  NERACA Jakarta – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) mencatat porsi penyaluran kredit kepada usaha mikro, kecil, dan…