DOID Raih Kontrak Tambang Batu Bara di Australia

NERACA

Jakarta – Di kuartal pertama 2024, BUMA Australia Pty Ltd yang merupakan anak usaha PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) meraih kontrak kerja penambangan pre-strip di tambang Blackwater, sebuah tambang batu bara metalurgi yang terletak di Bowen Basin di Queensland tengah, Australia.

Direktur DOID, Dian Andyasuri mengatakan, kontrak tersebut diprediksi akan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pendapatan BUMA Australia hingga Juni 2026, dengan produksi rata-rata tahunan sekitar 36 juta bcm overburden removal.“Kontrak dengan Whitehaven Coal merupakan kelanjutan dari layanan yang telah diberikan BUMA Australia di tambang Blackwater bersama BHP Billiton dan Mitsubishi Alliance (BMA),”ujarnya di Jakarta, kemarin.

Sebelumnnya, Whitehaven Coal mengakuisisi tambang Blackwater dan Daunia dari BMA melalui Perjanjian Penjualan Aset (Asset Sale Agreement) yang telah selesai pada tanggal 2 April 2024. Disampaikannya, kontrak dengan Whitehaven Coal di tambang Blackwater menandai tonggak penting bagi perseroan, karena berhasil memecahkan rekor dalam overburden removal, pendapatan, dan EBITDA sepanjang tahun 2023.“Pencapaian ini diperkuat oleh peningkatan volume produksi sebesar 28% dari tahun ke tahun di Australia, didukung oleh perolehan kontrak yang signifikan dengan tambang Saraji milik BMA dan tambang Burton milik Bowen Coking Coal,” papar dia.

Selain itu, kata dia, kontrak BUMA Australia untuk jasa penambangan di tambang Commodore dengan Millmerran Power Management Pty Ltd akan berakhir pada 31 Agustus 2024. Keluarnya BUMA Australia dari tambang batu bara termal tersebut, yang terletak berdekatan dengan Pembangkit Listrik Millmerran di Queensland Tenggara, sejalan dengan strategi Group untuk mengurangi operasi batu bara termal.

Langkah ini menggarisbawahi komitmen Group untuk meningkatkan portofolionya dengan fokus yang lebih besar pada batubara metalurgi dan mineral lainnya.“Kedua aksi korporasi itu sejalan dengan strategi kami untuk mendiversifikasi dan mengurangi ketergantungan pada batu bara termal hingga di bawah 50% dari total pendapatan pada tahun 2028. Transformasi strategis Group telah membuahkan hasil dengan kontribusi batu bara metalurgi dan infrastruktur yang menyumbang 19% dari pendapatan Grup sepanjang tahun 2023,”katanya.

Sebagai informasi, DOID mencatatkan kenaikan laba 26% menjadi US$ 36,01 juta atau setara Rp 561,75 miliar (asumsi kurs Rp 15.600/US$) sepanjang tahun 2023. Angka tersebut naik dibandingkan dengan catatan tahun sebelumnya senilai US$ 28,64 juta. Kenaikan ini ditopang oleh kinerja top line perusahaan, di mana pendapatan perusahaan naik 18% menjadi US$ 1,83 miliar (Rp 28,59 triliun) sepanjang tahun 2023 lalu.

Capaian ini ditorehkan DOID meski kala harga batu bara turun tajam dan masih dalam tren penurunan dalam beberapa waktu terakhir. Induk dari perusahaan kontraktor tambang batu bara PT Bukit Makmur Mandiri Utama atau BUMA ini sebagian besar kinerjanya tidak terpengaruh oleh harga acuan batu bara global, melainkan dari besarnya batuan penutup yang dikupas hingga biaya operasional.

 

BERITA TERKAIT

Intanwijaya Tebar Dividen Rp35 Per Saham

NERACA Jakarta – Sebagai bentuk apresiasi kepada pemegang saham, PT Intanwijaya Internasional (INCI) berencana membagikan dividen tunai tahun buku 2024…

Daaz Bara Lestari Kantongi Pendapatan Rp3,08 Triliun

NERACA Jakarta – Di kuartal pertama 2025, PT Daaz Bara Lestari Tbk (DAAZ), salah satu pemain di sektor perdagangan komoditas…

ANTM Berpeluang Masuk Indeks MSCI dan FTSE

Berhasil mencatatkan pertumbuhan laba di kuartal pertama 2025 dan juga seiring tren kenaikan harga, likuiditas, dan market capital membuat saham…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Intanwijaya Tebar Dividen Rp35 Per Saham

NERACA Jakarta – Sebagai bentuk apresiasi kepada pemegang saham, PT Intanwijaya Internasional (INCI) berencana membagikan dividen tunai tahun buku 2024…

Daaz Bara Lestari Kantongi Pendapatan Rp3,08 Triliun

NERACA Jakarta – Di kuartal pertama 2025, PT Daaz Bara Lestari Tbk (DAAZ), salah satu pemain di sektor perdagangan komoditas…

ANTM Berpeluang Masuk Indeks MSCI dan FTSE

Berhasil mencatatkan pertumbuhan laba di kuartal pertama 2025 dan juga seiring tren kenaikan harga, likuiditas, dan market capital membuat saham…