Kembangkan Proyek Eksisting - Intiland Bangun Kawasan Industri di Jombang

NERACA

Jakarta – Meski di tahun politik penuh dengan ketidakpastian karen menuju transisi pemerintahan baru, namun geliat ekspansi bisnis properti PT Intiland Development Tbk (DILD) tidak pernah padam. Teranyar, perseroan bakal mengembangkan proyek baru di Jombang seiring dengan pengembangan proyek eksisting.

Direktur Utama Intiland Development, Hendro S. Gondokusumo seperti dikutip bisnis mengatakan, pihaknya berencana mengembangkan bisnis di kawasan Jombang. Kawasan industri ini digadang-gadang akan menjadi salah satu kunci portofolio DILD ke depan.  “Kita mau start lagi di Jombang. Masih dalam perencanaan,”ujarnya di Jakarta, kemarin. 

Selain proyek Jombang yang masih dalam perencanaan, lanjutnya perseroan akan fokus pada pengembangan proyek yang sudah ada, seperti rumah tapak, rumah susun, kawasan industri maupun alternatif pendapatan dari aset yang telah ada.  Salah satu inisiasi untuk mendulang keuntungan dari aset yang telah ada, DILD menggandeng perusahaan Korea Selatan Saltware untuk pengembangan smart farming.

Hal ini merupakan bagian dari strategi pertumbuhan usaha DILD. Melalui kerja sama ini DILD dapat meningkatkan nilai aset dari lahan maupun bangunan yang dimiliki perusahaan.  Setidaknya ada 18 proyek properti yang dimiliki DILD yang berlokasi di Jakarta, Tangerang, dan Surabaya, di antaranya proyek rumah tapak, apartemen, low-rise residential, perkantoran, komersial, SOHO, hingga unit-unit pergudangan.  

Di Surabaya terdapat 6 proyek kategori rumah tapak, apartemen, low-rise residence, perkantoran, komersial, dan SOHO, yang terdiri dari proyek Graha Natura, Plaza Segi 8, Spazio Tower, Praxis, Sumatra36, dan The Rosebay.  Sementara itu, di Jakarta terdapat 9 proyek hunian untuk kategori rumah tapak dan apartemen, di antaranya proyek 1Park Avenue, 1Park Homes, 57 Promenade, Brezza, Regatta, Serenia Hills, South Grove, SQ Res, dan Virya Semanan.

Di Tangerang ada 3 proyek mulai dari rumah tapak, apartemen, komersial, SOHO, hingga unit pergudangan, di antaranya adalah Aeropolis, Talaga Bestari, dan Magnolia Residence. Adapun, menurut Hendro, pasar properti di Indonesia saat ini masih dalam fase wait and see. Di tengah kenaikan suku bunga serta tahun Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, pembeli atau investor masih menunggu situasi setidaknya hingga Pemilu selesai.

Sebagai informasi, tahun ini perseroan menargetkan marketing sales tidak akan jauh dari target di tahun 2023 yang sebesar Rp 2 triliun. Adanya kebijakan baru insentif Pajak Pertambahan Nilai atas Rumah Tapak dan Satuan Rumah Susun yang Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) menjadi katalis positif bagi industri properti. Namun, ada tantangan di tahun ini yang merupakan tahun pemilu, sehingga target tahun 2024 menjadi flat.

Di kuartal tiga 2023, Intiland Development, berhasil membukukan pendapatan tumbuh 74,4% secara tahunan (YoY) menjadi Rp 3,35 triliun, dari semula Rp 1,92 triliun pada periode yang sama. Jika diperinci, pendapatan DILD per kuartal III-2023 ditopang oleh penjualan properti yang mencapai Rp 2,79 triliun. Penjualan tersebut meliputi high rise (Rp 1,86 triliun), perumahan (Rp 740,47 miliar), dan kawasan industri (Rp 182,80 miliar). 

Kemudian ada juga pendapatan usaha seperti fasilitas sebesar Rp 309,68 miliar, perkantoran (Rp 169,60 miliar), kawasan industri (Rp 73,80 miliar), dan hotel (Rp 8,77 miliar). Dengan adanya kenaikan pendapatan yang cukup signifikan, DILD berhasil membalikan keadaan dari rugi Rp91,20 miliar kuartal tiga 2022  menjadi laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 99,80 miliar di kuartal tiga 2023.

BERITA TERKAIT

Momen Pemulihan Pasar - Reksa Dana Pasar Uang Jadi Solusi Strategis

NERACA Jakarta– Dalam beberapa waktu terakhir, indeks harga saham gabungan (IHSG) menunjukkan tren penguatan seiring meredanya ketegangan dagang global, termasuk…

Surya Pertiwi Bagikan Dividen Rp189 Miliar

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Surya Pertiwi Tbk memutuskan untuk membagikan dividen tunai kepada pemegang saham yaitu sebanyak…

OJK Telaah 28 Perusahaan Ajukan IPO

NERACA Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan sedang melakukan penelaahan terhadap 28 perusahaan yang telah mengajukan pernyataan pendaftaran untuk…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Momen Pemulihan Pasar - Reksa Dana Pasar Uang Jadi Solusi Strategis

NERACA Jakarta– Dalam beberapa waktu terakhir, indeks harga saham gabungan (IHSG) menunjukkan tren penguatan seiring meredanya ketegangan dagang global, termasuk…

Surya Pertiwi Bagikan Dividen Rp189 Miliar

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Surya Pertiwi Tbk memutuskan untuk membagikan dividen tunai kepada pemegang saham yaitu sebanyak…

OJK Telaah 28 Perusahaan Ajukan IPO

NERACA Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan sedang melakukan penelaahan terhadap 28 perusahaan yang telah mengajukan pernyataan pendaftaran untuk…

Berita Terpopuler