Ekonom Senior: Pesaing Bikin PLN Makin Kompetitif

 

NERACA

Jakarta-Tak ada yang perlu dikhawatirkan jika pasar listrik dalam negeri dibuka untuk pemain lain. Sebab, banyak contoh bahwa pembukaan pasar justru membuat badan usaha milik negara (BUMN) tetap baik dan semakin kompetitif. Demikian disampaikan ekonom senior sekaligus Co-founder Institute for Social, Economic, and Digital (ISED), Ryan Kiryanto.

“Apa yang perlu dikhawatirkan? Apa pun jenis industrinya, kalau kontestan, pemain atau _player_ banyak, justru menimbulkan persaingan yang lebih sehat dan terbuka. Termasuk listrik. Masyarakat pun pada akhirnya akan diuntungkan,” jelas Ryan kepada media hari ini.

Dengan persaingan, jelas Ryan, para produsen bidang kelistrikan atau industri lain, akan berlomba-lomba meningkatkan kualitas produk dan servisnya. Selainya itu, mereka juga bersaing di harga sehingga menguntungkan konsumen. “Jadi, kalau memang dibuka untuk pemodal domestik, asing, non-pemerintah, dan non BUMN boleh masuk ke sektor strategis, ya tidak apa-apa. Bahkan, persaingan lebih terbuka, lebih sehat, dan berkompetisi,” kata dia.

Sebaliknya, imbuh Ryan, jika industri terlalu monopoli, justru membuat terlena. Penetapan harga sulit dilakukan. Bahkan, pada sisi layanan, kemungkinan bisa mengurangi kepuasan konsumen. “Tetapi kalau pemainnya lebih dari dua, akan menciptakan persaingan untuk pelayanan. Termasuk harga dan after sales service. Begitu juga soal pengaduan, komplain akan teratasi dengan baik karena dikelola profesional,” tegasnya.

Pernyataan Ryan, tak lepas dari skema Power Wheeling yang saat ini tengah dibahas dalam Rancangan Undang-Undang Energi Baru dan Energi Terbarukan (RUU EBET). Skema tersebut memungkinkan pengusaha listrik swasta untuk menjual langsung listrik kepada industri dan masyarakat tanpa melalui PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN.

Selain membuat BUMN, termasuk PLN makin kompetitif, lanjut Ryan, kondisi demkian akan membuat konsumen juga semakin diuntungkan. Masyarakat, pada akhirnya akan mendapat pelayanan yang jauh lebih baik dan mereka pun memiliki pilihan. “Sehingga, perusahaan yang menyediakan listrik yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan, itu yang akan dipilih,” jelasnya.

Ryan menambahkan, banyak contoh ketika BUMN justru semakin kompetitif dengan adanya persaingan. Misalnya sektor perbankan. Meskipun terdapat 102 bank di Indonesia, namun bank-bank BUMN tetap baik. Begitu juga di sektor telekomunikasi, tidak hanya Telkomsel, tetapi juga XL, Tri, Indosat, dan lain-lain. Pengelolaan jalan tol juga begitu.

Di sisi lain, masyarakat menengah ke bawah juga tak perlu khawatir terhadap keberadaan perusahaan listrik swasta. Sebab, PLN masih tetap melayani kebutuhan masyarakat terkait dengan listrik bersubsidi. Bahkan, PLN bisa semakin fokus sehingga pelayanan kepada pelanggan listrik subsidi juga semakin baik.

“Hanya PLN yang boleh menyalurkan listrik bersubsidi dengan KVA tertentu, seperti 450 KVA atau hingga 900 KVA. Mereka akan memilih PLN, karena pengguna listrik swasta tentu bukan dari kalangan rumah tangga,” pungkasnya. mohar

BERITA TERKAIT

Pemimpin PNM Masuk Sebagai 24 Tokoh Pada Penghargaan Satu Inspirasi 2024

NERACA Jakarta – Sebagai bentuk tanggung jawab media untuk mengapresiasi para tokoh dan pimpinan yang melakukan inovasi dan program yang…

Direktur PNM Imbau Nasabah Mekaar Pahami Risiko Investasi dan Jauhi Pinjol Ilegal

NERACA Jakarta – Jumlah investor pasar modal saat ini mencapai 12,16 juta termasuk di dalamnya investor saham, obligasi dan reksa…

Pengawas Koperasi Diwajibkan Memiliki Sertifikat Kompetensi - Pj Wali Kota Sukabumi Sebut

NERACA Sukabumi - Penjabat (Pj) wali Kota Sukabumi, Kusmana Hartadji, menekankan, pentingnya peran pengawas koperasi dalam memastikan kesehatan dan keberlangsungan…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

Pemimpin PNM Masuk Sebagai 24 Tokoh Pada Penghargaan Satu Inspirasi 2024

NERACA Jakarta – Sebagai bentuk tanggung jawab media untuk mengapresiasi para tokoh dan pimpinan yang melakukan inovasi dan program yang…

Direktur PNM Imbau Nasabah Mekaar Pahami Risiko Investasi dan Jauhi Pinjol Ilegal

NERACA Jakarta – Jumlah investor pasar modal saat ini mencapai 12,16 juta termasuk di dalamnya investor saham, obligasi dan reksa…

Pengawas Koperasi Diwajibkan Memiliki Sertifikat Kompetensi - Pj Wali Kota Sukabumi Sebut

NERACA Sukabumi - Penjabat (Pj) wali Kota Sukabumi, Kusmana Hartadji, menekankan, pentingnya peran pengawas koperasi dalam memastikan kesehatan dan keberlangsungan…