NERACA
Jakarta – Sebagai bentuk apresiasi kepada investor, PT Pulau Subur Tbk. (PTPS) berencana membagikan dividen interim tahun buku 2023 senilai Rp2,60 miliar yang akan dibayarkan kepada para pemegang saham pada 29 Desember 2023 mendatang. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.
Kata Sekretaris Perusahaan Pulau Subur, Liawan Kristianto, dewan komisaris telah menyetujui keputusan direksi PTPS untuk membagi dan membayar dividen interim buku yang berakhir pada 31 Desember 2023 sebesar Rp2,60 miliar. "Dividen interim adalah senilai Rp1,2 per saham yang dibagikan kepada investor yang berhak,"ujarnya.
Dia melanjutkan, cum dividen interim DMAS di pasar reguler dan negosiasi adalah pada 15 Desember 2023 dan ex dividen interim di pasar reguler dan negosiasi pada 18 Desember 2023. Lalu cum dividen interim di pasar tunai pada 19 Desember 2023 dan ex dividen interim di pasar tunai pada 20 Desember 2023. Recording date atau pemegang saham yang berhak atas dividen adalah pada 19 Desember 2023.
Kemudian pelaksanaan pembayaran dividen interim adalah pada 29 Desember 2023. Liawan menuturkan, jadwal pelaksanaan dan tata cara pembayaran dividen interim telah dikoordinasikan dengan BEI, Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), dan Biro Administrasi Efek perseroan.
Perseroan juga menegaskan pembagian dividen interim untuk tahun 2023 kepada pemegang saham, sebagaimana disebutkan dan tidak akan mempengaruhi kelangsungan usaha PTPS. Sebelumnya, perusahaan sawit PT Pulau Subur Tbk. (PTPS) menargetkan laba usaha tembus ke Rp29 miliar usai mencatatkan saham perdananya di lantai Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 9 Oktober lalu.
Direktur Utama Pulau Subur, Felix Safei pernah bilang, untuk laba usaha ditargetkan Rp29 miliar hingga akhir 2023 dan Rp67 miliar untuk pendapatan. Adapun, Felix menyebut bahwa perseroan telah menyiapkan beberapa strategi dalam upaya merealisasikan target pendapatan dan laba sepanjang 2023 tersebut. Salah satunya adalah dengan membangun satu pabrik baru yang memiliki kapasitas produksi sekitar 300.000 ton per tahun. Perseroan, lanjutnya mengaku bahwa pihaknya belum berencana untuk melakukan ekspor TBS dan masih berfokus untuk memenuhi kebutuhan domestik terhadap buah kelapa sawit. "Rencana ekspor hingga sampai saat ini belum ada dan distribusi masih di domestik ke Palembang, Sumatra Selatan," kata Felix.
NERACA Jakarta – Sebagai bentuk apresiasi kepada pemegang saham, PT Intanwijaya Internasional (INCI) berencana membagikan dividen tunai tahun buku 2024…
NERACA Jakarta – Di kuartal pertama 2025, PT Daaz Bara Lestari Tbk (DAAZ), salah satu pemain di sektor perdagangan komoditas…
Berhasil mencatatkan pertumbuhan laba di kuartal pertama 2025 dan juga seiring tren kenaikan harga, likuiditas, dan market capital membuat saham…
NERACA Jakarta – Sebagai bentuk apresiasi kepada pemegang saham, PT Intanwijaya Internasional (INCI) berencana membagikan dividen tunai tahun buku 2024…
NERACA Jakarta – Di kuartal pertama 2025, PT Daaz Bara Lestari Tbk (DAAZ), salah satu pemain di sektor perdagangan komoditas…
Berhasil mencatatkan pertumbuhan laba di kuartal pertama 2025 dan juga seiring tren kenaikan harga, likuiditas, dan market capital membuat saham…