NERACA

Jakarta – Dorong ekspansi bisnisnya, PT Segar Kumala Indonesia Tbk (BUAH) telah menambah kapasitas gudang sebesar 2.300 ton sepanjang 2023. Angka itu tercapai setelah perseroan meresmikan kantor cabang dan cold storage di Palembang dengan kapasitas sekitar 200 ton. 

Direktur Utama Segar Kumala Indonesia, Reny Lauren dalam siaran persnya di Palembang, kemarin mengatakan, kota Palembang menjadi cabang ke-14 SKI secara keseluruhan dan ketiga di Pulau Sumatera. Dengan demikian, total kapasitas yang dimiliki oleh BUAH secara keseluruhan adalah 7.505 ton.

Menurutnya, bertambahnya kapasitas tersebut, perseroan optimistis akan sejajar dengan meningkatnya pendapatan tidak hanya di 2023 tapi juga tahun mendatang. Hal ini terbukti dari laporan keuangan hingga bulan September yang mengalami peningkatan dan masih ‘on track’.”Optimisme ini juga berlanjut untuk cabang ke-14 kami yaitu Kota Palembang. Kami yakin bahwa target menutup 2023 dengan pendapatan Rp1,8 triliun dapat terwujud,”kata Renny.

Hingga kuartal III-2023 kinerja BUAH menunjukkan hasil yang sangat positif dengan mencatatkan peningkatan laba sebesar 28% menjadi Rp 26 Miliar. BUAH membukukan pendapatan sebesar Rp 1,33 triliun per September 2023, meningkat 42% dibandingkan tahun sebelumnya. Tak hanya peningkatan penjualan pada sektor buah – buahan import, perseroan juga menunjukan perkembangan yang signifikan di sektor pendistribusian ayam beku dengan peningkatan sebesar 202,2% sepanjang tahun buku 2023.

Perseroan mengungkapkan, pencapaian yang ditorehkan oleh BUAH tak lepas dari performa baik yang ditunjukan cabang–cabang baru perseroan. Ditambah lagi, hubungan kuat yang dibangun dengan para supplier mancanegara untuk menghadirkan berbagai varian produk kepada masyarakat Indonesia.

Sebagai informasi, emiten importir dan pedagang besar buah-buahan ini menargetkan penjualan mencapai Rp1,8 triliun pada tahun 2023 atau meningkat 30% year on year (yoy) dibandingkan penjualan tahun 2022 sebesar Rp1,38 triliun. Selain itu, perseroan menargetkan laba bersih meningkat 25% (yoy) pada tahun 2023 menjadi Rp33,5 miliar, dibandingkan laba bersih tahun 2022 yang sebesar Rp26,61 miliar.

Perseroan telah menggunakan dana hasil Initial Public Offering (IPO) sebesar Rp6,51 miliar untuk belanja modal atau capital expenditure (capex) pada 2022. Dengan rincian, sebesar 50% untuk pembangunan mesin pendingin (cold storage), 40% untuk pembelian kendaraan berpendingin di lokasi pembukaan cabang, serta 10% untuk inventaris kantor di pembukaan kantor cabang.