Komitmen Jaga Netralitas

Pemilu 2024 menjadi momentum penting bagi bangsa Indonesia, dan keterlibatan Polri sebagai penjaga keamanan mengemban tanggung jawab sangat besar. Polri memiliki peran penting dalam menjaga ketertiban dan keamanan, terutama saat berlangsungnya pemilihan umum.

Dalam menjalankan tugasnya, Polri memiliki komitmen untuk tetap tegas dan netral. Tegas, dalam artian penerapan hukum yang adil tanpa pandang bulu terhadap pelanggaran atau tindakan kriminal yang dapat mengganggu jalannya pemilu. Netral, karena Polri harus menjaga keseimbangan dan tidak memihak kepada salah satu pihak atau kandidat.

Salah satu langkah konkret yang diambil Polri untuk menunjukkan keterlibatan yang tegas dan netral adalah penerapan aturan yang sama bagi semua peserta pemilu. Penegakan hukum harus bersifat objektif, dan Polri harus memberikan perlakuan yang sama terhadap pelanggaran hukum, tanpa memandang afiliasi politik atau kedudukan sosial.

Dalam konteks menjaga netralitas Polri menjelang Pemilu 2024, Anggota Komisi III DPR Mohammad Rano Alfath menilai, Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo memiliki kapabilitas untuk memastikan netralitas aparat kepolisian. Keyakinan ini didasarkan pada prinsip-prinsip kokoh yang dimiliki Polri, khususnya dalam ketaatan pada Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Republik Indonesia.

Artinya, Kapolri dapat bertanggung jawab dan menjaga netralitas jajaran kepolisian secara profesional. Komitmen ini, menurutnya, tercermin dalam surat telegram yang dikeluarkan oleh Kapolri, menegaskan pentingnya pemilu yang adil dan bebas dari pengaruh yang tidak semestinya.

Netralitas Polri merupakan elemen paling penting dalam menjamin keadilan dan kepercayaan publik selama proses pemilu. Netralitas adalah pondasi utama integritas pemilu, yang membantu mempertahankan kepercayaan masyarakat terhadap proses demokrasi.

Rano juga menyoroti Operasi Mantap Brata yang diluncurkan oleh Polri untuk pengamanan Pemilu. Operasi ini sudah matang, dengan jumlah personel yang terlibat dianggap sesuai dan efisien.

Operasi Mantap Brata menjadi bukti bahwa Polri memahami strategi yang terarah dan efisien dalam menghadapi situasi kompleks selama periode pemilihan. Semangat netralitas dan profesionalisme Polri diharapkan terus terjaga dalam berbagai tugas dan tanggung jawab mereka.

Penting untuk diingat bahwa netral bukanlah hanya slogan, melainkan komitmen yang harus diwujudkan dalam tindakan sehari-hari. Polri perlu berkomunikasi secara efektif dengan masyarakat, memberikan penjelasan mengenai langkah-langkah yang diambil untuk menjamin keamanan dan netralitas selama pemilu.

BERITA TERKAIT

Mimpi Besar Terancam Macet

  Program 3 (tiga) juta rumah yang digagas pemerintahan Prabowo-Gibran memang memiliki tujuan mulia: menyediakan hunian layak bagi rakyat, mengentaskan…

Dewan Kesejahteraan Buruh

    Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Ketenagakerjaan mengambil langkah strategis dengan melibatkan unsur pengusaha dan serikat pekerja dalam pembentukan Dewan…

Waspadai Narasi Negatif

    Perekonomian Indonesia kembali menunjukkan performa yang solid pada kuartal I-2025, dengan mencatat pertumbuhan sebesar 4,87 persen (yoy). Capaian ini…

BERITA LAINNYA DI Editorial

Dewan Kesejahteraan Buruh

    Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Ketenagakerjaan mengambil langkah strategis dengan melibatkan unsur pengusaha dan serikat pekerja dalam pembentukan Dewan…

Waspadai Narasi Negatif

    Perekonomian Indonesia kembali menunjukkan performa yang solid pada kuartal I-2025, dengan mencatat pertumbuhan sebesar 4,87 persen (yoy). Capaian ini…

Penguatan KPK

      Pemberantasan korupsi merupakan salah satu prioritas utama dalam Delapan Cita (Asta Cita) pembangunan nasional yang digagas oleh…

Berita Terpopuler