Laba J Trust Bank Meningkat 30%

 

NERACA

Jakarta – PT Bank JTrust Indonesia Tbk (BCIC) membukukan laba bersih yang meningkat 30,84 persen year on year (yoy) menjadi senilai Rp111,34 miliar pada kuartal III- 2023, dibandingkan senilai Rp85,06 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.

"Peningkatan kinerja dipicu oleh pertumbuhan kredit bruto menjadi Rp23,60 triliun pada kuartal III- 2023, atau tumbuh 34,03 persen (yoy) dibandingkan sebelumnya Rp17,61 triliun pada periode sama tahun sebelumnya," ujar Direktur Utama J Trust Bank Ritsuo Fukadai sebagaimana keterangan di Jakarta, Selasa (28/11).

Ia melanjutkan, dana pihak ketiga (DPK) meningkat 26,16 persen (yoy) menjadi senilai Rp29,73 triliun pada kuartal III- 2023, dibandingkan sebelumnya Rp23,57 triliun pada periode sama tahun sebelumnya. Kemudian, pendapatan bunga meningkat 56,85 persen (yoy) menjadi Rp1,83 triliun pada kuartal III- 2023, dibandingkan sebelumnya Rp1,17 triliun pada periode sama tahun sebelumnya.

Pada kuartal III- 2023, Fukadai menyebut perseroan mampu menjaga rasio kredit macet atau non-performing loan (NPL) terus membaik, dengan NPL gross berada di level 1,50 persen dan NPL net berada di 1,10 persen. Lanjutnya, perseroan mampu menurunkan rasio Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) dari 97,83 persen pada kuartal III- 2022 menjadi 94,14 persen pada kuartal III- 2023. “Penurunan tersebut menunjukkan bahwa perseroan mampu menjalankan operasinya dengan lebih efisien pada tahun ini,” ujar Fukadai.

Lebih lanjut, Ia menyebut perseroan mampu menjaga permodalan tetap kuat, dimana Capital Adequacy Ratio (CAR) tercatat sebesar 12,69 persen pada September 2023 dengan modal inti senilai Rp3,12 triliun. "Kondisi modal inti perseroan tersebut juga mampu tetap memenuhi Peraturan OJK No.12/POJK.03/2020 tentang Konsolidasi Bank Umum yang mewajibkan bank memiliki modal inti Rp3 triliun," ujar Fukadai.

Pada tahun ini, perseroan menargetkan penyaluran kredit tumbuh mencapai 25 hingga 30 persen, dengan fokus melalui segmen Corporate Banking, Commercial & Small and Medium Enterprises (SME), Business Linkage, serta Consumer. “Sedangkan, pada pertumbuhan DPK menargetkan juga tumbuh berkisar 25 sampai 30 persen di tahun 2023,” ujar Fukadai.

 

BERITA TERKAIT

Didimax dan Aspebtindo Bakal Gelar Kegiatan Literasi Perdagangan Berjangka di 11 Kota

  NERACA Jakarta - Didimax dan Asosiasi Perdagangan Berjangka Komoditi Indonesia (Aspebtindo) menggelar acara literasi perdagangan berjangka 2025 di 11…

Kemenkeu Cari Alternatif Pasca Deviden Masuk ke Danantara

  NERACA Jakarta – Kementerian Keuangan mencari alternatif penerimaan negara bukan pajak (PNBP) setelah dividen Badan Usaha Milik Negara (BUMN)…

Pegadaian Catat Outstanding Loan Keagenan Rp5,66 Triliun

  NERACA Jakarta - Direktur Jaringan Operasi dan Penjualan PT Pegadaian Eka Pebriansyah menuturkan bahwa Agen Pegadaian menunjukkan kinerja positif…

BERITA LAINNYA DI Jasa Keuangan

Kemenkeu Cari Alternatif Pasca Deviden Masuk ke Danantara

  NERACA Jakarta – Kementerian Keuangan mencari alternatif penerimaan negara bukan pajak (PNBP) setelah dividen Badan Usaha Milik Negara (BUMN)…

Pegadaian Catat Outstanding Loan Keagenan Rp5,66 Triliun

  NERACA Jakarta - Direktur Jaringan Operasi dan Penjualan PT Pegadaian Eka Pebriansyah menuturkan bahwa Agen Pegadaian menunjukkan kinerja positif…

Accenture Ungkap Perilaku Nasabah dengan Generative Ai

  NERACA Jakarta - Accenture pada kajiannya mengenai perilaku nasabah bank telah mengidentifikasi bank yang berhasil menjadikan nasabahnya sebagai advocate berpotensi untuk…

Berita Terpopuler