NERACA
Jakarta- Dukung pengembangan bisnis, PT Janu Putra Sejahtera Tbk (AYAM) bersiap menggelar penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) sebanyak-banyaknya 800 juta saham atau 20%. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam prospektusnya di Jakarta, kemarin.
Calon emiten yang bergerak usaha di peternakan ayam ini bakal melakukan penawaran awal (bookbuilding) pada 10-16 November 2023, di mana perseroan membuka harga di kisaran Rp 100-110 per saham. Sehingga nilai IPO saham ini maksimal Rp 88 miliar.
Perkiraan masa penawaran umum pada 24-28 November dan pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) tanggal 30 November. Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek adalah UOB Kay Hian Sekuritas. Pemegang saham Janu Putra Sejahtera (AYAM) saat ini adalah Singgih Januratmoko 98%, Sova Marwati 1%, dan Fadhl Muhammad Firdaus 1%.
Pihak pengendali dan ultimate beneficiary owner (UBO) dari Janu Putra Sejahtera (AYAM) adalah Singgih Januratmoko. Selanjutnya, sampai dengan tanggal prospektus diterbitkan, perseroan tidak memiliki perjanjian yang dapat mengakibatkan perubahan pengendali.
Saat ini, perseroan memiliki dua lokasi kandang breeding parent stock yang berlokasi di Ngawis dan Purbalingga. Sedangkan, peternakan ayam broiler berlokasi di Klerong dan Sleman. Seluruh dana yang diperoleh dari hasil IPO, setelah dikurangi biaya-biaya emisi akan digunakan oleh perseroan sekitar Rp 40,63 miliar untuk pembelian beberapa bidang tanah di Desa Ngawis, Kecamatan Karangmojo, Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Di antaranya, sekitar Rp 20,40 miliar akan digunakan untuk pembelian beberapa bidang tanah kepada Singgih Januratmoko, pengendali perseroan. Lalu sekitar Rp 15,52 miliar untuk pembelian beberapa bidang tanah di Desa Tuksono, Kabupaten Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta dan pembangunan fasilitas hatchery baru, di mana pembelian beberapa bidang tanah berikut pembangunan fasilitas dimaksud merupakan satu rangkaian transaksi.
Sekitar Rp 11,53 miliar akan digunakan untuk pelunasan seluruh utang usaha perseroan kepada PT Janu Putra Abadi (JPA) selaku entitas asosiasi perseroan di mana penyertaan perseroan adalah sebesar 20% di JPA dan sisanya akan digunakan untuk modal kerja perseroan.
Sebagai informasi, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat masih terdapat 28 perusahaan dalam antrean (pipeline) pencatatan saham perdana atau IPO, di tengah jumlah perusahaan tercatat di BEI yang telah mencapai 901 emiten. Selama tahun ini sebanyak 77 perusahaan telah mencatatkan saham perdana di BEI dengan dana dihimpun mencapai Rp53,84 triliun,”Hingga saat ini, terdapat 28 perusahaan dalam pipeline pencatatan saham BEI,”kataDirektur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna.
Dari 28 perusahaan tersebut, Nyoman memaparkan sebanyak 11 perusahaan beraset skala besar di atas Rp250 miliar, 16 perusahaan beraset skala menengah antara Rp50 miliar hingga Rp250 miliar, dan satu perusahaan beraset skala kecil di bawah Rp50 miliar. Dari sisi sektor, enam perusahaan sektor barang konsumen non primer, empat perusahaan sektor barang konsumen primer, empat perusahaan sektor industri, dan empat perusahaan sektor infrastruktur.
Kemudian, tiga perusahaan sektor barang baku, tiga perusahaan sektor teknologi, dua perusahaan sektor energi, satu perusahaan sektor kesehatan, dan satu perusahaan sektor transportasi & logistik. Hingga 10 November 2023, telah terdapat 26 perusahaan tercatat yang telah menerbitkan right issue di BEI dengan total nilai mencapai Rp37,3 triliun.
NERACA Jakarta -Pengusaha properti asal Indonesia, Iwan Sunito melalui perusahaan barunya, One Global Capital menggelar roadshow bertajuk “Invest Like a…
NERACA Jakarta – Meski dihadapkan masih lemahnya daya beli masyarakat, namun emiten pariwisata PT Bayu Buana Tbk. (BAYU) mengaku optimis…
NERACA Jakarta- Di kuartal pertama 2025, PT Bank Seabank Indonesia berhasil membukukan laba sebelum pajak sebesar Rp124 miliar dengan laba…
NERACA Jakarta -Pengusaha properti asal Indonesia, Iwan Sunito melalui perusahaan barunya, One Global Capital menggelar roadshow bertajuk “Invest Like a…
NERACA Jakarta – Meski dihadapkan masih lemahnya daya beli masyarakat, namun emiten pariwisata PT Bayu Buana Tbk. (BAYU) mengaku optimis…
NERACA Jakarta- Di kuartal pertama 2025, PT Bank Seabank Indonesia berhasil membukukan laba sebelum pajak sebesar Rp124 miliar dengan laba…