NERACA
Jakarta – Danai pengembangan bisnisnya, PT Erajaya Swasembada Tbk. (ERAA) dan sembilan anak usahanya menggalang modal kerja lewat penandatanganan perjanjian kredit senilai total Rp8,35 triliun dan US$375 juta dengan PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA).
Head of Legal & Corporate Secretary ERAA, Amelia Allen dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin menyampaikan, sembilan anak usaha perseroan adalah PT Erafone Artha Retailindo (EAR), PT Data Citra Mandiri (DCM), PT Teletama Artha Mandiri (TAM), dan PT Multi Media Selular (MMS). Selanjutnya, PT Nusa Abadi Sukses Artha (NASA), PT Prakarsa Prima Sentosa (PPS) dan PT Surya Andra Medicalindo (SAM).
Kemudian ada PT Urogen Advanced Solutions (UAS), dan PT Era Sukses Abadi (ESA). Seluruh entitas usaha ini merupakan perusahaan terkendali ERAA. Perinciannya, ERAA dan sembilan entitas usaha menandatangani perjanjian perpanjangan dan penambahan fasilitas kredit lokal senilai Rp1,66 triliun, serta fasilitas time loan 1 senilai Rp3,48 triliun, time loan 2 sebesar Rp1 triliun, dan time loan 3 mencapai Rp1,5 triliun.
Selain itu, terdapat fasilitas installment loan 3 senilai Rp50 miliar, kredit investasi 4 sebesar Rp110 juta, serta kredit multiguna sebesar US$175 juta dan Rp650 miliar. Alhasil, total kredit yang diraih perseroan dalam kurs rupiah mencapai Rp8,35 triliun.
ERAA dan anak usaha juga mendapatkan fasilitas forex forward line dengan plafon kredit senilai US$150 juta dan forex forward line seasonal sebesar US$50 juta. Dengan demikian, fasilitas yang diterima dalam bentuk dolar AS mencapai Rp375 juta. Adapun jangka waktu pinjaman yang disetujui dalam perjanjian perpanjangan dan penambahan fasilitas kredit tersebut berada dalam rentang 6 bulan sampai dengan 8 tahun. “Tujuan dari transaksi ini adalah pembiayaan keperluan modal kerja para debitur dan tujuan lainnya yang berhubungan dengan transaksi usaha,” ujar Amelia.
Disampaikannya, perjanjian perpanjangan dan penambahan fasilitas kredit ini tidak memiliki dampak material terhadap kegiatan operasional, hukum, atau kelangsungan usaha dari anak perusahaan maupun ERAA. “Namun, hal ini akan menambah kewajiban keuangan anak perusahaan yang sejalan dengan kinerja perseroan secara grup,”katanya.
Di paruh pertama 2023, ERAA bukukan laba turun 9,62% jadi Rp458,66 miliar dibandingkan periode sama tahun 2022 senilai Rp507,51 miliar. Meskipun ERAA sukses mempertahankan pertumbuhan positif, tercermin dari lonjakan penjualan yang mencapai 23,5% (year-on-year) menjadi Rp23,4 triliun.
Tapi perseroan menanggung beban keuangan yang menjadi penyebab penurunan laba ERAA adalah beban pokok penjualan yang naik jadi Rp25,81 triliun dari sebelumnya di Rp20,98 triliun, beban umum dan administrasi naik jadi Rp1,00 triliun dari Rp806,00 miliar. Lalu ada juga beban penjualan dan distribusi naik jadi Rp1,22 triliun dari Rp858,43 miliar dan beban biaya keuangan naik jadi Rp256,26 miliar dari Rp113,72 miliar.
Total aset perseroan dan entitas anak per 30 Juni 2023 dibandingkan dengan total aset per 31 Desember 2022 mengalami kenaikan sebesar 21,77% yang terutama disebabkan oleh kenaikan persediaan menjadi sebesar Rp8.534,59 miliar dan kenaikan taksiran pajak penghasilan menjadi sebesar Rp2.774,15 miliar yang membuat total asset naik menjadi Rp20.771,85 miliar di 30 Juni 2023 dari Rp17.058,21 miliar di 31 Desember 2022.
Praktekkan menjalankan bisnis berkelanjutan dengan pendeketan ESG (Environment, Social, Governance), LOTTE Mart dan bahkan di seluruh negara tempat beroperasi dan…
PT Pintu Kemana Saja (PINTU), aplikasi crypto all-in-one pertama di Indonesia menggelar program edukasi Pintu Goes to Campus di Universitas…
NERACA Jakarta —Emiten pertambangan, PT Baramulti Suksessarana Tbk. (BSSR) menargetkan peningkatan pendapatan 2025 sebesar 17,29%, dan laba tahun berjalan naik…
Praktekkan menjalankan bisnis berkelanjutan dengan pendeketan ESG (Environment, Social, Governance), LOTTE Mart dan bahkan di seluruh negara tempat beroperasi dan…
PT Pintu Kemana Saja (PINTU), aplikasi crypto all-in-one pertama di Indonesia menggelar program edukasi Pintu Goes to Campus di Universitas…
NERACA Jakarta —Emiten pertambangan, PT Baramulti Suksessarana Tbk. (BSSR) menargetkan peningkatan pendapatan 2025 sebesar 17,29%, dan laba tahun berjalan naik…