Sektor Energi dan Bahan Baku Topang IHSG

NERACA

Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (4/9) awal pekan kemarin, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup menguat yang ditopang oleh sektor energi dan sektor barang baku (basic materials). 

IHSG ditutup menguat 19,10 poin atau 0,27% ke posisi 6.996,75. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 2,96 poin atau 0,31% ke posisi 969,92,”IHSG banyak di topang oleh sektor energi dan barang baku (basic materials). Beberapa katalis kenaikan harga komoditi seperti nikel, minyak dan batubara membuat sentimen positif di IHSG,” ujar Head of Investment Information Mirae Asset Sekuritas Roger MM seperti dikutip Antara di Jakarta, kemarin.

Saham sektor energi juga menjadi pendorong penguatan di bursa Amerika Serikat (AS), akibat kenaikan harga minyak mentah WTI yang mencapai US$ 85 per barel. Minyak mentah WTI memperpanjang relinya dan menuju level tertinggi sejak November 2022 di tengah ekspektasi bahwa pengurangan pasokan oleh para pemimpin OPEC+ akan memperketat pasar.

Selain itu, IHSG dan bursa saham Asia bergerak menguat disebabkan oleh data ketenagakerjaan AS yang menunjukkan pelambatan terkendali, yang mana perekrutan pekerja solid, pertumbuhan pendapatan lebih lambat, serta lebih banyak orang kembali bekerja.

Dibuka menguat, IHSG betah di teritori positif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham. Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, tujuh sektor meningkat yaitu dipimpin sektor energi sebesar 1,42%, diikuti sektor barang baku dan sektor industri yang masing-masing naik sebesar 1,22% dan 0,58%.

Sedangkan, empat sektor terkoreksi yaitu dipimpin sektor barang konsumen primer yang turun minus 1,12%, diikuti sektor kesehatan minus 0,90% dan sektor infrastruktur minus 0,32%. Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu ELIT, SGER, MARI, VTNY dan KLAS. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar, yakni ASHA, OKAS, IRSX, WIDI dan PACK.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.172.328 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 20,86 miliar lembar saham senilai Rp9,30 triliun. Sebanyak 257 saham naik, 277 saham menurun, dan 225 tidak bergerak nilainya.




BERITA TERKAIT

Intanwijaya Tebar Dividen Rp35 Per Saham

NERACA Jakarta – Sebagai bentuk apresiasi kepada pemegang saham, PT Intanwijaya Internasional (INCI) berencana membagikan dividen tunai tahun buku 2024…

Daaz Bara Lestari Kantongi Pendapatan Rp3,08 Triliun

NERACA Jakarta – Di kuartal pertama 2025, PT Daaz Bara Lestari Tbk (DAAZ), salah satu pemain di sektor perdagangan komoditas…

ANTM Berpeluang Masuk Indeks MSCI dan FTSE

Berhasil mencatatkan pertumbuhan laba di kuartal pertama 2025 dan juga seiring tren kenaikan harga, likuiditas, dan market capital membuat saham…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Intanwijaya Tebar Dividen Rp35 Per Saham

NERACA Jakarta – Sebagai bentuk apresiasi kepada pemegang saham, PT Intanwijaya Internasional (INCI) berencana membagikan dividen tunai tahun buku 2024…

Daaz Bara Lestari Kantongi Pendapatan Rp3,08 Triliun

NERACA Jakarta – Di kuartal pertama 2025, PT Daaz Bara Lestari Tbk (DAAZ), salah satu pemain di sektor perdagangan komoditas…

ANTM Berpeluang Masuk Indeks MSCI dan FTSE

Berhasil mencatatkan pertumbuhan laba di kuartal pertama 2025 dan juga seiring tren kenaikan harga, likuiditas, dan market capital membuat saham…