Bangkit dari keterpurukan pasca gempa dan tsunami bukanlah perkara mudah, karena butuh proses menghilangkan trauma dan apalagi banyak kenangan dan orang yang dicintai yang ikut menjadi korban. Namun larut dalam kesedihan bukanlah solusi jalan keluar. Semangat bangkit dan memulai dari nol, terus digaungkan Agus Panca Saputra, tokoh penggerak Kampung Berseri Astra (KBA) untuk mengajak masyarakat di kampung halamannya Layana Indah, Palu kembali bangkit memutar roda perekonomian untuk merajut masa depan yang lebih baik.
Khusus di Layana Indah sendiri, sekitar 4.500 warga mengungsi. Sejumlah warga yang tinggal di sekitar bibir pantai menjadi korban. Terdata lebih dari 50 warga Layana Indah meninggal dunia kala itu. Ya, musibah bencana gempa dan tsunami 28 September 2018 yang merenggut 4000 lebih korban jiwa akan menjadi memori yang selalu diingat Rais (50), nelayan yang kini beralih menjadi peternak kambing.“Sekarang perekonomian sudah cukup baik. Paling tidak untuk kebutuhan keluarga ada,”ujarnya.
“Dulu saya nelayan yang hanya mengandalkan perahu dan alat tangkap seadanya. Karena semua hilang ditelan tsunami, saya beralih jadi peternak kambing berkat bantuan dan bimbingan dari pendaming, alhamdulilah hasilnya cukup untuk kebutuhan keluarga, anak sekolah dan tabungan,”tuturnya.
Cerita yang sama juga disampaikan Andri Kadir (45), mengaku sudah bisa kembali bertahan hidup meski memulainya dengan pekerjaan baru sebagai petani. Sebelum bencana, Kadir adalah tukang ojek pangkalan yang memiliki langganan tetap. Dari hasil ojek itu, ia sudah bisa menghidupi satu istri, dan dua orang anak yang masing-masing sekolah di tingkat dasar.
Namun, takdir bicara lain. Sepeda motor yang menjadi tumpuan Kadir untuk mencari nafkah hilang ditelan bumi saat terjadi likuifaksi.“Kami bersyukur karena masih bisa hidup. Barang yang hilang itu bisa dicari lagi,” ungkapnya.
Selamat dari kematian, Kadir bersama keluarga bangkit dengan memanfaatkan lahan milik kerabatnya. Di sana, ia menanam cabai merah keriting dengan modal Rp500 ribu. Dari untung kecil yang terus diputar untuk modal, Kadir kini memiliki lahan cabai seluas satu hectare. “Hasilnya lumayan untuk mencukupi kebutuhan hidup keluarga,” ucapnya, penuh syukur.
Disampaikan Agus, membangun kemandirian ekonomi masyarakat Layana Indah dengan bertani cabai karena alasan sederhana tanaman cabai tidak memerlukan kucuran air yang deras. Apalagi mendapatkan air di desanya memang tidak mudah,”Kebutuhan air untuk tanaman ini tidak terlalu banyak, tapi tidak boleh juga kekurangan. Selain tidak butuh banyak air, cabai juga dipilih karena bisa berkali-kali berbuah dengan jangka waktu 2,5-3 bulan sekali panen,”ungkapnya.
Namun, bertanam cabai bukanlah tujuan utama Agus. Di balik semangatnya menanam cabai, ada satu motivasi besar yang menjadi agenda utamanya, yaitu membangkitkan semangat masyarakat KBA Layana Indah agar kembali mandiri untuk mencukupi hidupnya setelah dihadang gempa berkekuatan 7,4 skala richter yang diikuti gelombang tsunami pada 2018.
Dengan kebulatan tekadnya, Agus memutuskan untuk berhenti dari pekerjaannya sebagai pegawai swasta dan ingin fokus memberdayakan kampungnya serta merangkul para pemuda untuk membantu mengubah nasib mereka. Namun bukan perkara mudah untuk mengubah paradigma para pemuda yang sudah terbiasa bekerja sebagai buruh kasar dan mendapatkan upah secara langsung setelah melakukan pekerjaannya. Pola pikir instan itulah yang ingin diubah secara perlahan oleh Agus.
Agus berprinsip, untuk menggerakkan hati para pemuda harus ada contoh nyata yang dilakukannya. Tidak sekadar berbagi dengan teori, tetapi juga menjalankannya secara langsung. Beruntung sebelumnya Agus sudah bercocok tanam cabai, sehingga dia dapat menceritakan kisah suksesnya dalam bertani cabai yang bisa memberikan penghasilan lebih besar daripada sekadar menjadi buruh atau kuli bangunan, walaupun dibutuhkan waktu tunggu sekitar 2-3 bulan untuk menuai hasil panennya.“Antusiasme masyarakat semakin besar setelah bencana melanda. Semua ingin bangkit dari keterpurukan dan tidak mau larut dalam kesedihan. Kemauan kuat dari masyarakat Palu, Layana Indah khususnya, untuk bangkit begitu terasa dengan semakin banyak masyarakat yang turut terlibat,”kata Agus.
Mewujudkan Mimpi
Menurutnya, berladang hanyalah pintu masuk mewujudkan mimpi besarnya memandirikan warga KBA Layana Indah untuk berwirausaha. Dia bermimpi adanya usaha baru yang bisa lahir dari masyarakat. Oleh karena itu, dia mulai mengembangkan potensi pilar kewirausahaan kampungnya lewat usaha peternakan kambing yang dirasa cocok dengan kondisi alam KBA Layana Indah.
Warga KBA Layana Indah bisa mendapatkan pakan ternak secara gratis di lingkungan sekitar karena berbagai pakan ternak seperti rumput gajah dan daun kelor banyak tersedia di area pekarangan warga. Selain itu, menurut ayah tiga anak ini kondisi lingkungan KBA Layana Indah yang jauh dari kebisingan juga ideal bagi pembudidayaan kambing. Hasilnya, Agus yang memulai usaha peternakannya sejak beberapa tahun lalu ini berhasil menambah jumlah kambingnya dari 5 ekor menjadi 24 ekor kambing.
Dengan hasil tersebut, dirinya percaya bahwa pilar kewirausahaan tersebut nantinya dapat menopang tiga pilar program KBA Layana Indah lainnya yakni pilar kesehatan, pendidikan, dan lingkungan guna mencapai target Astra dalam mewujudkan nol gizi buruk, nol buta huruf, menciptakan lingkungan asri, dan terciptanya usaha baru agar warga mandiri.
Pada pilar kesehatan, Agus juga menggandeng bidan dan kader Posyandu di Kelurahan Layana Indah untuk meningkatkan gizi anak-anak di sana, salah satunya melalui Posyandu Terpadu setiap bulannya. Para kader Posyandu akan memantau tumbuh kembang bayi hingga balita serta mengajak para ibu dan calon ibu untuk memasak makanan bergizi seperti kacang hijau, susu hangat, hingga telur rebus.
Melalui pilar pendidikan, pengembangan sumber daya manusia juga tak lepas dari perhatian. Berbagai kegiatan dilakukan di rumah baca berukuran 10x6 meter seperti belajar bersama dan berlatih hadrah. Bahkan, kini rumah baca tersebut sudah dilengkapi dengan fasilitas komputer dan internet gratis. Tidak hanya itu, beasiswa juga diberikan oleh Astra kepada anak-anak kurang mampu secara ekonomi di sana, mulai dari siswa SD, SMP, hingga SMA.
Selanjutnya, kata Agus, kontribusi warga KBA Layana Indah dalam pilar lingkungan dilakukan dengan memanfaatkan kotoran ternak yang tidak bermanfaat menjadi pupuk kandang yang digunakan untuk menyuburkan tanaman di lingkungan sekitar,”Pemanfaatan pekarangan rumah untuk tanaman obat dan sayuran juga sudah diterapkan di beberapa rumah warga,”tuturnya.
Berkat semangat pemberdayaan masyarakat yang dijalankan Agus, rupanya mendorong Astra untuk ikut berkontribusi menyokong kegiatan Agus dan para warga berupa peningkatan soft skill seperti pelatihan sampai penyediaan pengairan ladang cabai, perangkat pertanian dan bibit-bibit cabai, pemberian bantuan alat kesehatan berupa alat tensi darah, alat pengukur tinggi badan, timbangan bayi dan orang dewasa, hingga bantuan beasiswa.
Semangat Astra dalam mendorong kemandirian ekonomi KBA Layana Indah sejalan dengan Astra 2030 Sustainability Aspirations dan cita-cita Astra untuk sejahtera bersama bangsa serta mendukung Sustainable Development Goals (SDGs) Indonesia.
Bantu pemerintah wujudkan ketahanan pangan, PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) terus memperluas pelaksanaan program Mari Kita Majukan Usaha Rakyat…
Dukung pemerintah dalam membangun ketahanan pangan dan maritim serta mendorong kemandirian masyarakat kepulauan menjadi inisiatif BSI Maslahat meluncurkan program pemberdayaan…
Dukung pemberdayaan masyarakat dengan menggali potensi yang dimiliki dan bahkan mampu menembus pasar ekspor kembali dilakukan Astra lewat pembinaannya di…
Bantu pemerintah wujudkan ketahanan pangan, PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) terus memperluas pelaksanaan program Mari Kita Majukan Usaha Rakyat…
Dukung pemerintah dalam membangun ketahanan pangan dan maritim serta mendorong kemandirian masyarakat kepulauan menjadi inisiatif BSI Maslahat meluncurkan program pemberdayaan…
Dukung pemberdayaan masyarakat dengan menggali potensi yang dimiliki dan bahkan mampu menembus pasar ekspor kembali dilakukan Astra lewat pembinaannya di…