NERACA
Jakarta- Semester pertama, emiten industri gas PT Samator Indo Gas Tbk. (AGII) membukukan kenaikan laba bersih 31,56% sebesar Rp 66,57 miliar year-on-year (yoy) dibandingan priode yang sama tahun lalu Rp 50,60 miliar. Sementara penjualan naik 5,64% menjadi Rp1,33 triliun dibandingkan priode yang sama tahun lalu Rp1,26 triliun. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam laporan keuangan yang dirilis di Jakarta, kemarin.
Adapun pendapatan tersebut di topang oleh segmen produk gas sebesar Rp1,23 triliun atau sebesar 89% dari seluruh penjualan. Kemudian segmen jasa dan peralatan memberikan kontribusi sebesar Rp104,15 miliar. Jika dilihat dari segmen berdasarkan pelanggan kepada pihak ketiga sebesar Rp1,27 triliun dan pihak berelasi sebesar Rp58,86 miliar.
Sementara itu beban pendapatan lain-lain tercatat sebesar Rp30,91 miliar dari sebelumnya sebesar Rp28,85 miliar. Sementara itu beban pokok penjualan tercatat ikut terkerek naik menjadi 6,18% menjadi Rp734,19 miliar dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp691,42 miliar.
Di sisi lain, beban penjualan sebesar Rp234,82 miliar, beban umum dan administrasi sebesar Rp155,43 miliar, sementara itu beban pendapatan dan lain lain masing-masing tercatat sebesar Rp148,88 miliar dan Rp4,31 miliar. Laba kotor AGII tercatat sebesar Rp603,61 miliar. Capaian tersebut naik 5% dibandingkan dengan periode sama tahun lalu sebesar Rp574,95 miliar.
AGII juga mencatatkan total kewajiban sebesar Rp3,94 triliun turun dibandingkan dengan Desember 2022 yang tercatat sebesar Rp4,34 triliun. Rinciannya yaitu liabilitas jangka panjang tercatat sebesar Rp2,50 triliun sementara itu liabilitas jangka pendek sebesar Rp1,44 triliun. Ekuitas AGII tercatat sebesar Rp3,77 triliun naik dibandingkan dengan Desember 2022 yang tercatat sebesar Rp3,69 triliun sementara itu total aset turun menjadi Rp7,72 triliun turun dibandingkan Desember 2022 yang tercatat sebesar Rp8,04 triliun.
AGII menetapkan pertumbuhan usaha pada kisaran target 1,5 kali hingga 2 kali dari pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) nasional, sesuai dengan tren historis kinerja AGII. Saat ini, perseroan memiliki 55 pabrik atau plant dan 106 filling station yang tersebar di 28 provinsi Indonesia. AGII memproduksi berbagai jenis gas. Misalnya gas udara berupa oksigen, nitrogen, dan argon. Lalu, ada gas sintetis seperti hidrogen, karbon dioksida, karbon monoksida, dan sulfur oksida. Gas yang diproduksi AGII dapat dipakai ke berbagai macam sektor industri seperti medis, konsumer, ritel, manufaktur, smelter, dan lain-lain.
NERACA Jakarta –Sampai dengan April 2025, emiten teknologi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) melaporkan telah menghabiskan dana sebesar Rp1,79…
NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) mencatatkan kinerja positif di kuartal pertama 2025. Dimana perseroan…
NERACA Jakarta – Emiten migas milik Grup Bakrie, PT Energi Mega Persada Tbk. (ENRG) baru saja menemukan kandungan minyak bumi…
Rayakan hari jadi ke-21, PT PP Presisi Tbk (PPRE) menggelar kegiatan sosial sebagai bentuk kontribusi dan kepedulian terhadap lingkungan sekitar.…
NERACA Jakarta – Sebagai bentuk apresiasi kepada pemegang saham, PT Intanwijaya Internasional (INCI) berencana membagikan dividen tunai tahun buku 2024…
NERACA Jakarta – Di kuartal pertama 2025, PT Daaz Bara Lestari Tbk (DAAZ), salah satu pemain di sektor perdagangan komoditas…