ESDM Harap Target Pengurangan Emisi 358 Juta Ton Dapat Tercapai

 

 

NERACA

Jakarta – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif berharap target pemerintah dalam menurunkan emisi gas rumah kaca sebesar 358 juta ton dapat tercapai pada tahun 2023 mendatang. "Kita juga punya target menurunkan emisi gas rumah kaca sebesar 290 juta ton di tahun 2023, yang sudah kita tingkatkan menjadi 358 juta ton, " ujar Arifin dalam Indonesia Solar Summit 2023 di Jakarta, Rabu (26/7).

Seiring dengan itu, ia menyebutkan bauran energi nasional juga harus bisa mencapai 23 persen energi bersih pada tahun 2025 mendatang, yang mana saat ini baru mencapai hampir 12,5 persen. "Di 2025 kita harus bisa mencapai 23 persen energi baru di dalam bauran energi kelistrikan yang ada, saat ini baru mencapai hampir 12,5 persen, waktunya tinggal dua tahun," ujar Arifin.

Tidak hanya itu, lanjutnya, pemerintah juga menargetkan energi bersih dapat masuk ke Indonesia sebesar 300 Giga Watt (GW) pada tahun 2023 mendatang, yang mana berpeluang akan ditingkatkan menjadi tiga kali lipat. "Kalau di 2030 ditargetkan 300 GW energi bersih harus masuk, maka ada himbauan untuk meningkatkan target bauran menjadi tiga kali lipat," ujar Arifin.

Dalam kesempatan ini, Arifin menyebut Kementerian ESDM bersama para stakeholder telah melakukan berbagai program dalam upaya menurunkan emisi gas rumah kaca, salah satunya pemanfaatan tenaga surya yang potensinya besar di Indonesia. “Indonesia punya potensi yang sangat besar untuk memanfaatkan energi surya. Kita adalah negara tropis ada di jalur khatulistiwa, dan kita mempunyai banyak lahan,” ujar Arifin

Sebagaimana dokumen National determined contribution (NDC), pemerintah Indonesia berkomitmen untuk menurunkan emisi gas rumah kaca sebesar 358 juta ton CO2 atau 12,5 persen dengan kemampuan sendiri atau 446 juta ton CO2 atau 15,5 persen dengan bantuan internasional pada 2030. Selain itu, pemerintah juga menargetkan Net Zero Emission (NZE) pada 2060 atau lebih cepat.

Sebelumnya, PLN menyebut penggunaan biomassa sebagai pengganti batu bara pada 40 pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) mampu mengurangi emisi sebanyak 429 ribu ton setara karbon dioksida selama semester I 2023, menurut PT PLN (Persero). "Dalam masa transisi energi, kami menggunakan teknologi co-firing di PLTU sebagai upaya menekan penggunaan batu bara," kata Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo.

Berdasarkan data semester I 2023, PLN secara kumulatif telah menggunakan biomassa dengan menerapkan co-firing sekitar 404,5 ribu ton. Penggunaan terbanyak tercatat di wilayah Jawa, Madura dan Bali (353,6 ribu ton), diikuti wilayah Sumatra dan Kalimantan (38,5 ribu ton), dan wilayah Sulawesi, Maluku, Papua dan Nusa Tenggara (12,4 ribu ton).

Darmawan menuturkan pihaknya terus berupaya agar target dekarbonisasi sebesar 954 ribu ton setara karbon dioksida bisa tercapai pada tahun ini. Teknologi co-firing adalah substitusi batu bara pada rasio tertentu dengan bahan biomassa, seperti pellet kayu, sampah, cangkang sawit, dan serbuk gergaji.

Menurut Darmawan, co-firing tak sekedar mengurangi emisi tetapi juga memberdayakan masyarakat dan membangun ekonomi kerakyatan. "Kami mengajak masyarakat untuk terlibat aktif membuat bahan baku co-firing, mulai dari penanaman tanaman biomassa hingga pengelolaan sampah rumah tangga untuk dijadikan pellet," katanya.

BERITA TERKAIT

Kinerja Finansial dan Sosial Diakui, PT Insight Investments Management Raih Penghargaan Internasional

  NERACA Jakarta – PT Insight Investments Management (PT IIM) kembali menorehkan prestasi baik di tingkat internasional maupun nasional. Produk…

Konsolidasi BUMN Logistik Bangun Kekuatan Besar

  NERACA Jakarta - Pengamat ekonomi Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Eko Listiyanto mengatakan, rencana konsolidasi BUMN-BUMN…

Partisipasi Masyarakat Jadi Kunci Perbaikan Layanan Publik

  NERACA Jakarta – Deputi Bidang Pelayanan Publik Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPANRB) Otok Kuswandaru mengatakan bahwa…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Kinerja Finansial dan Sosial Diakui, PT Insight Investments Management Raih Penghargaan Internasional

  NERACA Jakarta – PT Insight Investments Management (PT IIM) kembali menorehkan prestasi baik di tingkat internasional maupun nasional. Produk…

Konsolidasi BUMN Logistik Bangun Kekuatan Besar

  NERACA Jakarta - Pengamat ekonomi Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Eko Listiyanto mengatakan, rencana konsolidasi BUMN-BUMN…

Partisipasi Masyarakat Jadi Kunci Perbaikan Layanan Publik

  NERACA Jakarta – Deputi Bidang Pelayanan Publik Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPANRB) Otok Kuswandaru mengatakan bahwa…