Laju Inflasi di Kabupaten Bekasi Masih Stabil

NERACA

Kabupaten Bekasi - Pemerintah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, menyatakan laju inflasi di wilayah itu relatif stabil berdasarkan data laporan terkini yang diperoleh dari tim pengendalian inflasi daerah setempat.

"Hingga Bulan Mei tahun ini laju inflasi di Kabupaten Bekasi masih relatif stabil, jauh di bawah dua persen," kata Kepala Bagian Ekonomi pada Setda Kabupaten Bekasi Muhamad Ridwan di Cikarang, Rabu (31/5).

Dia mengatakan barometer laju inflasi di Kabupaten Bekasi hingga Kabupaten Karawang mengacu kepada Kota Bekasi yakni 1,38 persen pada akhir triwulan empat tahun 2022.

"Karena penghitungan angka inflasi mengacu kepada wilayah perkotaan terdekat dan di kita itu Kota Bekasi," katanya.

Sementara jika dihitung secara keseluruhan yang dituangkan dalam laporan tim pengendalian inflasi daerah, Kabupaten Bekasi tercatat mengalami inflasi 0,46 persen dengan indeks harga konsumen sebesar 115,31.

Ridwan mencatat tujuh kota pantauan indeks harga konsumen Provinsi Jawa Barat, seluruhnya mengalami inflasi. Kota Bogor sebesar 1,18 persen, Sukabumi 1,33 persen, Bandung 0,91 persen, Cirebon 1,12 persen, Bekasi 1,38 persen, Depok 1,24 persen, dan Kota Tasikmalaya 0,95 persen.

"Tingkat Inflasi tahun kalender terhitung Bulan Januari hingga Desember 2022 sebesar 5,05 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun dari Desember 2022 terhadap Desember 2021 sebesar enam persen. Secara keseluruhan Provinsi Jawa Barat mengalami inflasi sebesar 1,21 persen dan Nasional mengalami inflasi sebesar 1,17 persen," ucapnya.

Menurut dia inflasi terjadi karena ada kenaikan harga yang ditujukan oleh kenaikan sebagian besar indeks kelompok pengeluaran antara lain kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 6,8 persen. Kelompok pakaian dan alas kaki 2,65 persen, serta perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga 5,9 persen.

"Untuk kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 4,64 persen, kelompok kesehatan 2,39 persen, kelompok transportasi 12,59 persen, kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya 1,51 persen, serta kelompok pendidikan 4,07 persen," katanya.

Kemudian kelompok penyediaan makanan dan minuman atau restoran sebesar 4,17 persen dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lain sebesar 6,80 persen. Sementara pengeluaran yang mengalami penurunan indeks atau deflasi yaitu kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,27 persen. Ant

 

 

BERITA TERKAIT

PDIP Dinilai Belum 100% Dukung Gugatan Sengketa Pilpres

  NERACA Jakarta-Proses sidang gugatan sengketa pemilu presiden (pilpres) 2024 yang diajukan kubu Ganjar Pranowo-Mahfud MD di Mahkamah Konstitusi (MK),…

Komisi VI: Persiapan Pertamina Hadapi Lebaran 2024 Lebih Baik

  NERACA Jakarta-Komisi VI DPR RI kompak mengapresiasi kerja keras Pertamina dalam menyiapkan pasokan dan distribusi bahan bakar minyak (BBM)…

Tingkatkan Kualitas Produk, SesKemenKopUKM Dorong Koperasi Masuk PMO Kopi Nusantara

NERACA Subang - Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM (SesKemenKopUKM) Arif Rahman Hakim mendorong koperasi-koperasi produsen kopi masuk ke dalam program…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

PDIP Dinilai Belum 100% Dukung Gugatan Sengketa Pilpres

  NERACA Jakarta-Proses sidang gugatan sengketa pemilu presiden (pilpres) 2024 yang diajukan kubu Ganjar Pranowo-Mahfud MD di Mahkamah Konstitusi (MK),…

Komisi VI: Persiapan Pertamina Hadapi Lebaran 2024 Lebih Baik

  NERACA Jakarta-Komisi VI DPR RI kompak mengapresiasi kerja keras Pertamina dalam menyiapkan pasokan dan distribusi bahan bakar minyak (BBM)…

Tingkatkan Kualitas Produk, SesKemenKopUKM Dorong Koperasi Masuk PMO Kopi Nusantara

NERACA Subang - Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM (SesKemenKopUKM) Arif Rahman Hakim mendorong koperasi-koperasi produsen kopi masuk ke dalam program…