NERACA

Jakarta – Aksi korporasi PT Chemstar Indonesia Tbk (CHEM) mengakuisi pabrik baru dalam rangka diversifikasi produk mendapatkan persetujuan dari pemegang saham dalam rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST). Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Direktur Utama Chemstar Indonesia Kwee Sutrimo mengatakan,  rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) menyetujui pembelian pabrik baru ini sejalan dengan rencana dari perseroan untuk melakukan diversifikasi bisnis meliputi agrochemical dan energy industry, sehingga diperlukan penambahan pabrik yang dapat  meningkatkan kapasitas produksi.

Pabrik yang berlokasi Kembang Kuning Jatiluhur, Purwakarta itu berdiri diatas lahan seluas 50.680 meter persegi dengan luas 19.200 m2. Lokasi pabrik berdekatan dengan lokasi pabrik saat ini, yaitu dalam radius 2 kilometer. “Dalam agenda ini, para pemegang saham menyetujui pembelian pabrik dengan skema pendanaan kredit investasi dari bank, serta memberikan wewenang kepada dewan komisaris dan direksi untuk membeli pabrik tersebut dengan nilai yang tidak lebih dari penilaian KJPP Anas Karim & Rekan, yaitu Rp 73,31 miliar,” jelasnya.

Agenda RUPS lainnya, para pemegang saham juga menyetujui penetapan penggunaan laba bersih CHEM tahun buku 2022 yang sebesar Rp 6,88 miliar. "Sebesar 30% dari laba bersih atau Rp 2,06 miliar  setara dengan Rp 1,21 per saham ditetapkan sebagai dividen tunai,” ujar dia. 

Selanjutnya, perseroan akan memberikan wewenang kepada dewan komisaris dan direksi untuk menunjuk Akuntan Publik/Kantor Akuntan Publik untuk Tahun Buku 2023. Agenda lainnya, para pemegang saham menyepakati pengangkatan Wenty Akbar Rasjid selaku Direktur CHEM, terhitung efektif sejak penutupan RUPST hari ini. Wenty bekerja di PT Synergy Consulting sebagai direktur sejak 2022 dan PT Gambino Artisan Prima sebagai direktur sejak 2015.

Dengan demikian, susunan pengurus CHEM terdiri atas WIM Zulkarnaen sebagai Komisaris Utama, kemudian Eko Muljono Suprapto sebagai Komisaris lalu Eko Pratikto sebagai Komisaris Independen. Sedangkan Direktur Utama dari CHEM saat ini yakni Kwee Sutrimo, Direktur Tony Widjaja, Direktur Lusi dan Direktur Wenty Akbar Rasjid.

Kabar ini, menjadi jawaban dari isu yang beredar pada akhir tahun, yaitu Basis Investment milik Happy Hapsoro dan Arsjad Rasyid mulai gencar menggelar berbagai manuver akhir-akhir ini, salah satunya yakni membangun portofolio perusahaan energi terbarukan dan ramah lingkungan.

Tahun ini, emiten produsen bahan kimia tekstil ini yakin angka penjualan akan mencapai Rp 215 miliar, atau tumbuh hingga 200% dari proyeksi pendapatan di tahun 2022. Corporate Secretary Chemstar Indonesia, Wenty Akbar Rasjid pernah mengatakan, penjualan CHEM akan ditopang dari realisasi ekspansi bisnis di bidang energi, agro chemical industry, hingga rencana akuisisi perusahaan sejenis dengan tujuan pengembangan usaha.

Dirinya juga merinci, ekspansi di bidang energi saat ini telah dalam tahap on-boarding process untuk bermitra dengan Baker Hughes Indonesia, yang merupakan anak perusahaan dari Baker Huges Incorporat. Baker Huges merupakan perusahaan publik asal Amerika Serikat (AS) yang beroperasi di industri energi, sebagai salah satu penyedia jasa ladang minyak terbesar di dunia.