Pengembangan SDM Pacu Daya Saing Industri Pulp dan Kertas

NERACA

Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus memacu daya saing industri pulp dan kertas di dalam negeri, dengan salah satu upayanya melalui pengembangan sumber daya manusia (SDM) kompeten. Pada Triwulan I - 2023, industri kertas dan barang dari kertas, percetakan dan reproduksi media rekaman tumbuh 2,2 persen dan berkontribusi sebesar 4 persen terhadap kinerja industri pengolahan nonmigas.

“Keberadaan SDM menjadi faktor penting dalam mendukung pertumbuhan industri. Guna mendukung industri dalam penyediaan tenaga kerja kompeten, kami telah menyelenggarakan pendidikan tinggi pada beberapa jenjang, mulai dari Diploma sampai dengan Magister Terapan, termasuk program setara Diploma 1 kerja sama industri,” kata Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin, Masrokhan di Jakarta.

Beberapa waktu lalu, Masrokhan membuka secara resmi perkuliahan program setara D1 Teknologi Kertas yang bekerja sama dengan PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Serang Mill (PT. Indah Kiat Serang) di Serang, Banten. Dalam kerja sama ini, perkuliahan diselenggarakan langsung di PT. Indah Kiat Serang.

“Berkolaborasi dengan PT. Indah Kiat Serang, Kemenperin melalui Politeknik STMI Jakarta menyelenggarakan perkuliahan, penyiapan kurikulum dan silabus, serta menyediakan dosen dan instruktur selama perkuliahan,” papar Masrokhan.

Pendidikan Setara D1 tersebut dilaksanakan selama satu tahun dan lulusannya langsung diserap bekerja di industri. Dalam hal ini, PT. Indah Kiat Serang memfasilitasi penyelenggaraan Praktik Kerja Industri (Prakerin) bagi peserta. “Pada tahun 2022, kami telah memfasilitasi sebanyak 976 mahasiswa yang terlibat dalam program setara diploma 1, yang diselenggarakan di 34 kelas, yang tersebar di 23 kabupaten kota dari 13 provinsi,” ungkap Masrokhan.

Menurut Masrokhan, Pendidikan Setara D1 Kerjasama Industri yang dilaksanakan ini merupakan bagian dari program BPSDMI dalam Corporate University BPSDMI Kemenperin. “Salah satu misi yang harus diwujudkan oleh Politeknik adalah menyelenggarakan pendidikan dual system dengan STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics) learning model berstandar global dan mengembangkan kelas industri. Kegiatan yang dilaksanakan pada hari ini merupakan salah satu cara Politeknik STMI Jakarta dalam mencapai misi tersebut,” imbuh Masrokhan.

PT. Indah Kiat Serang merupakan salah satu perusahaan pengemas kertas terbesar di Indonesia. Saat ini, perusahaan mengoperasikan dua kelompok mesin kertas, empat mesin memproduksi Industrial Brown Paperboard dengan kapasitas 1.400.000 metrik ton dan dua mesin kelas putih lainnya berkapasitas 600.000 metrik ton memproduksi Industrial White Paperboard.

PT. Indah Kiat Serang juga memiliki Converting Plant yang memproduksi produk konversi dan kotak lipat yang digunakan sebagai kemasan untuk berbagai macam produk. Kapasitas produksi tahunan pabrik adalah 2.000.000 metrik ton kertas karton dan 256.000 metrik ton untuk produk yang dikonversi dan kotak lipat.

“Saya berharap dari kerja sama ini terlahir sinergi. Bukan hanya peserta didik yang mendapatkan ilmu dan skill baru, namun dosen Politeknik STMI Jakarta dan pengajar dari Indah Kiat Serang dapat saling bertukar wawasan dan pengalaman,” ujar Direktur PT Indah Kiat Serang, Heppy Morais.

Seperti diketahui, Kemenperin terus mengembangkan industri pulp dan kertas agar lebih produktif dan inovatif sehingga bisa berdaya saing di kancah domestik maupun global. Adanya ketersediaan bahan baku di dalam negeri, industri pulp dan kertas memiliki potensi bisnis yang besar untuk berkontribusi signfikan bagi perekonomian nasional.

Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin, Putu Juli Ardika mengungkapkan, “saat ini, kapasitas terpasang industri pulp nasional sebesar 12,13 juta ton per tahun. Menempatkan Indonesia di peringkat kedelapan dunia. Sedangkan, industri kertas dengan kapasitas terpasang sebesar 18,26 juta ton per tahun memposisikan Indonesia di peringkat keenam dunia.”

lebih lanjut, Putu mengemukakan, saat ini terdapat 111 perusahaan industri pulp dan kertas di dalam negeri. Sektor ini menyerap tenaga kerja langsung lebih dari 161 ribu orang dan tenaga kerja tidak langsung sebanyak 1,2 juta orang.

“Selama 2021, kinerja ekspor industri pulp dan kertas mencatatkan nilai sebesar USD7,5 miliar atau berkontribusi 6,22 persen terhadap ekspor nonmigas, yang juga setara menyumbang 3,84 persen terhadap PDB (produk domestik bruto) industri pengolahan nonmigas,” ungkap Putu.

 

BERITA TERKAIT

HBA dan HMA April 2024 Telah Ditetapkan

NERACA Jakarta – Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah resmi menetapkan Harga Batubara Acuan (HBA) untuk…

Program Making Indonesia 4.0 Tingkatkan Daya Saing

NERACA Jerman – Indonesia kembali berpartisipasi dalam Hannover Messe 2024, acara pameran industri terkemuka yang merupakan salah satu satu pameran…

Le Minerale Favorit Konsumen Selama Ramadhan 2024

Air minum kemasan bermerek Le Minerale sukses menggeser AQUA sebagai air mineral favorit konsumen selama Ramadhan 2024. Hal tersebut tercermin…

BERITA LAINNYA DI Industri

HBA dan HMA April 2024 Telah Ditetapkan

NERACA Jakarta – Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah resmi menetapkan Harga Batubara Acuan (HBA) untuk…

Program Making Indonesia 4.0 Tingkatkan Daya Saing

NERACA Jerman – Indonesia kembali berpartisipasi dalam Hannover Messe 2024, acara pameran industri terkemuka yang merupakan salah satu satu pameran…

Le Minerale Favorit Konsumen Selama Ramadhan 2024

Air minum kemasan bermerek Le Minerale sukses menggeser AQUA sebagai air mineral favorit konsumen selama Ramadhan 2024. Hal tersebut tercermin…