IFG : Gen Z Miliki Prespektif Positif Soal Asuransi

 

 

NERACA

Jakarta – Head of IFG Progress Reza Y Siregar mengatakan Generasi Z yang saat ini berusia 18-25 tahun memiliki persepsi positif terhadap industri asuransi, yang dianggap dapat memberikan proteksi sesuai kebutuhan.

Hal tersebut didapatkan IFG Progress, sebagai lembaga riset badan usaha milik negara di bidang jasa keuangan Indonesia Financial Group (IFG), melalui IFG Progress Insurance Literacy Survei yang dilaksanakan pada Oktober hingga Desember 2022. “Pandangan positif Gen Z tersebut memberikan harapan baru bagi pertumbuhan industri asuransi nasional di masa mendatang,” kata Reza dalam Mini-Media Gathering di Jakarta, Rabu (10/5).

Menurutnya, persepsi positif Generasi Z harus diimbangi dan didukung dengan pengetahuan asuransi yang memadai dan terus berkembang secara berkesinambunganl, mengingat tingkat pengetahuan dan pemahaman terhadap asuransi di kalangan Gen Z cenderung masih dalam level menengah ke bawah.

Adapun survei IFG Progress melibatkan 532 responden dengan rentang usia 18 sampai 25 tahun, terdiri atas mahasiswa tingkat sarjana (S1) dan pascasarjana (S2) yang berasal dari empat universitas di Pulau Jawa, 1 universitas di Pulau Sumatera, dan 1 universitas di Pulau Nusa Tenggara dan Bali.

Hasil survei sementara menemukan bahwa sebagian besar responden memiliki tingkat literasi asuransi yang tergolong moderately literate. Tingkat pemahaman terhadap produk asuransi terutama terkait jenis-jenis produk dan manfaatnya masih sangat rendah, sedangkan pengetahuan terkait konsep dasar dan prinsip dasar asuransi, hak dan kewajiban pemegang polis, serta risiko memegang polis asuransi cenderung moderat.

Walaupun demikian, sikap dan persepsi responden terhadap asuransi tergolong sangat baik, yang dapat dimanfaatkan oleh industri asuransi untuk meningkatkan premi. “Gen Z menjadi harapan baru bagi industri asuransi ke depan, dengan catatan perlu terus melakukan upaya pengembangan literasi untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman mereka,” ujar dia.

Disamping itu, Reza Y Siregar memproyeksikan premi asuransi jiwa akan tumbuh 2 sampai 5 persen secara tahunan pada 2023 dengan pertumbuhan pembayaran klaim mencapai 5 sampai 9 persen secara tahunan. Meskipun Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat premi asuransi jiwa per Maret 2023 terakumulasi Rp44,84 miliar atau turun 9,81 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, ia masih optimis akumulasi premi asuransi jiwa tetap akan tumbuh di 2023.

“Kami harap kondisi akan berubah di tahun 2023 ini, terutama di semester II. Sebenarnya di semester I kami agak ragu (premi asuransi jiwa akan tumbuh), meski WHO sudah merekomendasikan untuk menurunkan status COVID-19 menjadi endemi,” katanya. Premi asuransi jiwa diprediksi akan tumbuh didorong oleh kenaikan permintaan dari masyarakat yang meyakini pembayaran premi asuransi jiwa akan lebih mudah setelah COVID-19 menjadi endemi.

Sementara itu, ia memprediksi premi asuransi umum juga akan tumbuh 6 persen secara tahunan dengan pembayaran klaim yang tumbuh 10 persen. Pembayaran klaim di 2023 diperkirakan akan meningkat untuk mengantisipasi berbagai risiko aktivitas ekonomi di tengah perekonomian yang diprediksi melemah dari tahun sebelumnya. “Kontribusi terbesar dari klaim industri asuransi umum berasal dari lini bisnis asuransi kredit,” katanya pula.

BERITA TERKAIT

BNI Kenalkan Layanan Wondr Lebih Luas

  NERACA Jakarta – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI memperkenalkan lebih luas layanan digital “wondr by BNI”…

Indonesia Re Bukukan Laba Rp143 Miliar

  NERACA Jakarta – PT Reasuransi Indonesia Utama (Persero) atau Indonesia Re membukukan laba sebesar Rp143 miliar pada tahun 2024,…

LPS : Niat dan Kemampuan Menabung Masyarakat di April Membaik

  NERACA Jakarta – Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mencatat, niat dan kemampuan menabung konsumen pada April 2025 membaik dari bulan…

BERITA LAINNYA DI Jasa Keuangan

BNI Kenalkan Layanan Wondr Lebih Luas

  NERACA Jakarta – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI memperkenalkan lebih luas layanan digital “wondr by BNI”…

Indonesia Re Bukukan Laba Rp143 Miliar

  NERACA Jakarta – PT Reasuransi Indonesia Utama (Persero) atau Indonesia Re membukukan laba sebesar Rp143 miliar pada tahun 2024,…

LPS : Niat dan Kemampuan Menabung Masyarakat di April Membaik

  NERACA Jakarta – Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mencatat, niat dan kemampuan menabung konsumen pada April 2025 membaik dari bulan…