Laba Jamkrindo Syariah Tumbuh 12,77%

Kinerja Jamkrindo Syariah Terus Meroket di Tahun 2022
Jakarta - Performa PT Jamkrindo Syariah (JamSyar) terus naik meroket dari tahun ke tahun. Terlihat dari Laporan Keuangan yang telah selesai diaudit secara transparan dan independen oleh Kantor Akuntan Publik Tanudiredja, Wibisana, Rintis, dan Rekan (Firma anggota jaringan global PwC). Laporan Keuangan ini dirilis pada 28 Maret 2023 dengan opini “Audit tanpa Modifikasian" (Wajar tanpa Pengecualian). 
Direktur Utama JamSyar Gatot Suprabowo, Direktur Keuangan,SDM & Umum Endang Sri Winarni, dan Direktur Operasional Achmad Sonhadji memaparkan hasil Laporan Keuangan tersebut.
Berdasarkan laporan keuangan audited tahun 2022, laba bersih tumbuh 12,77% YoY dari Rp168,16 miliar menjadi Rp189,63 miliar. Pendapatan Kafalah Bersih (Penjaminan Bersih) JamSyar naik 10,74% YoY dari Rp264,54 miliar menjadi Rp292,96 miliar.
Dari sisi total ekuitas JamSyar pada 2022 juga mengalami peningkatan menjadi Rp1.145,82 Miliar dari tahun sebelumnya sebesar Rp977.04 Miliar.Sedangkan dari total asset Jamsyar membukukan senilai Rp2,449 triliun.
JamSyar juga memiliki Cadangan Teknis yang dihitung oleh Konsultan Aktuaria Independen Padma Radya Aktuaria dan diaudit oleh PricewaterhouseCoopers (PwC) berupa Cadangan Klaim dan Imbal Jasa Kafalah ditangguhkan yang mampu untuk menjawab tantangan dimasa yang akan datang.
Hal ini menunjukan Jamsyar selalu istimewa. Di tahun buku 2022 JamSyar memiliki Cadangan klaim Rp366,89 miliar dan imbal jasa kafalah ditangguhkan sebesar 715,19 miliar.
"Artinya, JamSyar dinilai cukup untuk menanggung arus kas masa depan terkait dengan liabilitas atas klaim dalam penyelesaian dan juga risiko yang belum dijalani (Unexpired risk reserve)," kata Gatot.
Dari sisi rasio klaim Jamsyar mencatat sebesar 31,79% dan Default Rate sebesar 0,48%. Hal ini menunjukkan JamSyar mampu meningkatkan kualitas penjaminan yang menjadi salah satu fondasi bagi sustainability growth perusahaan.
Sebagai wajib pajak, JamSyar juga patuh dalam menjalankan sistem perpajakan sesuai ketentuan perundang-undangan secara baik dan benar. Di tahun 2022, JamSyar membayarkan pajak senilai Rp45,4 miliar.
JamSyar merupakan anak perusahaan dari PT Jamkrindo. Sebanyak 99,929% kepemilikan saham dimiliki PT Jamkrindo dan 0,071% dimiliki oleh Koperasi Warga Jamkrindo Sejahtera (Kowajasa).
PT Jamkrindo sendiri adalah perseroan milik negara. Dengan laba sebesar Rp189,63 miliar dan pembayaran pajak sebesar Rp45,4 miliar maka JamSyar turut berkontribusi kepada negara.
Sebagai salah satu lembaga keuangan syariah, Jamsyar juga patuh terhadap ketentuan zakat. Di tahun 2022, Jamsyar membukukan zakat sebesar Rp6 miliar yang akan disalurkan kepada mustahik yang membutuhkan.
"JamSyar selalu berkomitmen mendukung program pemerintah melalui mekanisme penjaminan dengan produk Kredit Usaha Rakyat (KUR), Kredit Modal Kerja Pemulihan Ekonomi Nasional (KMK PEN) serta Proyek Strategis Nasional (PSN) antara lain Pembangunan Infrastruktur Ibukota Negara (IKN) Pembangunan Infrastruktur Layanan Umum," pungkas Gatot. 

NERACA

Jakarta - Performa PT Jamkrindo Syariah (JamSyar) terus naik meroket dari tahun ke tahun. Terlihat dari Laporan Keuangan yang telah selesai diaudit secara transparan dan independen oleh Kantor Akuntan Publik Tanudiredja, Wibisana, Rintis, dan Rekan (Firma anggota jaringan global PwC). Laporan Keuangan ini dirilis pada 28 Maret 2023 dengan opini “Audit tanpa Modifikasian" (Wajar tanpa Pengecualian). 

Direktur Utama JamSyar Gatot Suprabowo, Direktur Keuangan,SDM & Umum Endang Sri Winarni, dan Direktur Operasional Achmad Sonhadji memaparkan hasil Laporan Keuangan tersebut.

Berdasarkan laporan keuangan audited tahun 2022, laba bersih tumbuh 12,77% YoY dari Rp168,16 miliar menjadi Rp189,63 miliar. Pendapatan Kafalah Bersih (Penjaminan Bersih) JamSyar naik 10,74% YoY dari Rp264,54 miliar menjadi Rp292,96 miliar.

Dari sisi total ekuitas JamSyar pada 2022 juga mengalami peningkatan menjadi Rp1.145,82 Miliar dari tahun sebelumnya sebesar Rp977.04 Miliar.Sedangkan dari total asset Jamsyar membukukan senilai Rp2,449 triliun.

JamSyar juga memiliki Cadangan Teknis yang dihitung oleh Konsultan Aktuaria Independen Padma Radya Aktuaria dan diaudit oleh PricewaterhouseCoopers (PwC) berupa Cadangan Klaim dan Imbal Jasa Kafalah ditangguhkan yang mampu untuk menjawab tantangan dimasa yang akan datang.

Hal ini menunjukan Jamsyar selalu istimewa. Di tahun buku 2022 JamSyar memiliki Cadangan klaim Rp366,89 miliar dan imbal jasa kafalah ditangguhkan sebesar 715,19 miliar.

"Artinya, JamSyar dinilai cukup untuk menanggung arus kas masa depan terkait dengan liabilitas atas klaim dalam penyelesaian dan juga risiko yang belum dijalani (Unexpired risk reserve)," kata Gatot.

Dari sisi rasio klaim Jamsyar mencatat sebesar 31,79% dan Default Rate sebesar 0,48%. Hal ini menunjukkan JamSyar mampu meningkatkan kualitas penjaminan yang menjadi salah satu fondasi bagi sustainability growth perusahaan.

Sebagai wajib pajak, JamSyar juga patuh dalam menjalankan sistem perpajakan sesuai ketentuan perundang-undangan secara baik dan benar. Di tahun 2022, JamSyar membayarkan pajak senilai Rp45,4 miliar.

JamSyar merupakan anak perusahaan dari PT Jamkrindo. Sebanyak 99,929% kepemilikan saham dimiliki PT Jamkrindo dan 0,071% dimiliki oleh Koperasi Warga Jamkrindo Sejahtera (Kowajasa).

PT Jamkrindo sendiri adalah perseroan milik negara. Dengan laba sebesar Rp189,63 miliar dan pembayaran pajak sebesar Rp45,4 miliar maka JamSyar turut berkontribusi kepada negara.

Sebagai salah satu lembaga keuangan syariah, Jamsyar juga patuh terhadap ketentuan zakat. Di tahun 2022, Jamsyar membukukan zakat sebesar Rp6 miliar yang akan disalurkan kepada mustahik yang membutuhkan.

"JamSyar selalu berkomitmen mendukung program pemerintah melalui mekanisme penjaminan dengan produk Kredit Usaha Rakyat (KUR), Kredit Modal Kerja Pemulihan Ekonomi Nasional (KMK PEN) serta Proyek Strategis Nasional (PSN) antara lain Pembangunan Infrastruktur Ibukota Negara (IKN) Pembangunan Infrastruktur Layanan Umum," pungkas Gatot.

BERITA TERKAIT

TASPEN Optimalkan Srikandi TASPEN untuk Jadi Penggerak Finansial

TASPEN Optimalkan Srikandi TASPEN untuk Jadi Penggerak Finansial NERACA Jakarta - Dalam memperingati Hari Kartini 2024, PT Dana Tabungan dan…

Bank Muamalat Rilis Kartu Debit Nirsentuh untuk Jemaah Haji

Bank Muamalat Rilis Kartu Debit Nirsentuh untuk Jemaah Haji NERACA  Jakarta – PT Bank Muamalat Indonesia Tbk merilis fitur terbaru…

Token fanC Resmi Diperdagangkan di Indonesia

Token fanC Resmi Diperdagangkan di Indonesia NERACA Jakarta - Token fanC aset kripto baru akan resmi diperdagangkan di Indonesia. Token…

BERITA LAINNYA DI Jasa Keuangan

Bank Muamalat Rilis Kartu Debit Nirsentuh untuk Jemaah Haji

Bank Muamalat Rilis Kartu Debit Nirsentuh untuk Jemaah Haji NERACA  Jakarta – PT Bank Muamalat Indonesia Tbk merilis fitur terbaru…

Token fanC Resmi Diperdagangkan di Indonesia

Token fanC Resmi Diperdagangkan di Indonesia NERACA Jakarta - Token fanC aset kripto baru akan resmi diperdagangkan di Indonesia. Token…

BI Catat Term Deposit Valas DHE Capai US$1,9 Miliar

    NERACA Jakarta - Bank Indonesia (BI) melaporkan penempatan devisa hasil ekspor (DHE) di dalam negeri melalui instrumen Term…