Kemenparekraf Fasilitasi Pendaftaran HKI Bagi Jenama Lokal - DORONG UMKM

NERACA

Jakarta – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) akan memfasilitasi pendaftaran Hak Kekayaan Intelektual (HKI) bagi jenama lokal "Dressdlikeparents" sehingga diharapkan dapat memberikan perlindungan dan nilai tambah terhadap produk yang semakin luas.

Dressedlikeparents adalah jenama custom outfit yang dibuat oleh Callista Aldenia, seorang remaja asal Bandung. Baru-baru ini karya dari Callista menarik perhatian publik karena hasil kreativitasnya berupa custom pieces rework digunakan oleh penyanyi Billie Eilish saat konser World Tour di Los Angeles dan California. Total ada 8 pieces (4 pasang baju dan celana) yang dibeli oleh Billie Eilish dan tim untuk digunakan saat konser.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan "saya merasa bangga dan merek ini bisa kita fasilitasi dengan HKI. Karena dari situlah dimulai perlindungannya, sehingga produk kebanggaan kita ini bisa miliki nilai tambah yang lebih baik lagi." 

Pada tahun 2022, terdapat 64 juta usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dengan kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) mencapai 61 persen dan menyerap tenaga kerja hingga 97 persen. Adapun tiga subsektor utama industri kreatif yang berkontribusi pada PDB, salah satunya adalah fesyen (15 persen), kuliner (41,5 persen), dan kriya (17,7 persen). Pada 2024 ditargetkan kontribusi sektor UMKM terhadap PDB mencapai 65 persen.

"Sebesar US$ 26,5 miliar untuk nilai ekspor ekonomi kreatif ditargetkan 66 persen berasal dari fesyen. Jadi kita harus mulai dari inovasi, adaptasi, dan kolaborasi. Karena tren selalu berubah-ubah. Hari ini kita ingin siapkan peluang kolaborasi, langkah-langkah sehingga ini tidak jadi seasonal tapi mereknya selalu akan tetap ada dan jadi IP (Intelectual Property) yang kuat," ujar Sandiaga.  

Sementara itu, Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif Kemenparekraf/Baparekraf, Muhammad Neil El Himam, mengatakan kepemilikan HKI sangatlah penting bagi pelaku ekonomi kreatif terlebih Presiden telah menerbitkan PP Nomor 24 Tahun 2022 yang mengatur mengenai pembiayaan ekonomi kreatif, pemasaran produk ekonomi kreatif berbasis kekayaan intelektual, infrastruktur ekonomi kreatif, dan insentif bagi pelaku ekonomi kreatif (ekraf). 

"Karenanya kita dukung dari sisi pendaftaran dan perlindungan. Juga pembiayaan bisa kita bukakan jalan, karena ada beberapa security crowdfunding yang telah bersedia berinvestasi di produk ekonomi kreatif. Kita juga dapat memfasilitasi produk-produk ekraf untuk ikut serta di event internasional," ujar Neil. 

Sementara Callista Aldenia menyampaikan terima kasih atas apresiasi dan dukungan dari banyak pihak. Dukungan ini memberinya semangat untuk terus berkarya di tengah kesibukannya saat ini menempuh pendidikan di satu Pondok Pesantren di Jawa Tengah.

Seperti diketahui, HKI merupakan perlindungan hukum bagi para pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf) atas produk mereka. Dengan kepemilikan HKI, suatu produk akan mendapat perlindungan hukum, sehingga para pelaku usaha parekraf mendapat kepastian hukum dan legalitas atas produknya. Selain perlindungan hukum, manfaat lainnya adalah dapat meningkatkan daya saing dan memperluas peluang bagi pelaku usaha untuk mengembangkan pasar.

Atas dasar itulah Kemenparekraf/Baparekraf mengembangkan program sosialisasi pendaftaran hak kekayaan intelektual bagi pelaku usaha parekraf agar mereka bisa memahami manfaat dari HKI dan bagi yang tidak mampu secara finansial akan difasilitasi untuk mendaftarkan HKI. Hal ini tentu sejalan dengan arahan Presiden RI agar mendorong UMKM untuk mengembangkan skala usahanya dan memberikan peluang akses pembiayaan seluas-luasnya.

Selain mendaftarkan merek dagang pada HKI, Sandiaga juga mendorong agar pelaku ekraf Magetan senantiasa memperkuat ekosistem digital mereka di tengah pesatnya perkembangan digital di era 5.0.

Sehingga dalam mengatasi hal ini tentu Sandiaga menyadari bahwa pelaku ekraf harus mengasah dan meningkatkan keterampilan mereka. Baik dari segi upskilling, reskilling, dan new skilling. 

Kemenparekraf memiliki beberapa program pelatihan dan pendampingan digital salah satunya WIDURI (Wira Usaha Digital Mandiri). Selain itu, pelaku ekraf harus bisa memanfaatkan media sosial untuk pemasaran produk dan menjangkau pasar yang lebih luas.

 

 

 

BERITA TERKAIT

Infrastruktur Pertanian Jadi Fondasi Terwujudnya Swasembada Pangan

NERACA Jakarta – Pemerintah terus menggencarkan pembangunan infrastruktur pertanian sebagai langkah strategis untuk meningkatkan produktivitas dan mencapai swasembada pangan nasional.…

Produksi Migas Terus Didorong

NERACA Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menegaskan bahwa target lifting minyak dan gas bumi…

Pertemuan Menperin RI dan Wapres Brasil Perkuat Kerja Sama Sektor Industri

NERACA Brasil – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendorong penguatan kerja sama industri dengan negara mitra strategis, termasuk Brasil. Indonesia dan…

BERITA LAINNYA DI Industri

Infrastruktur Pertanian Jadi Fondasi Terwujudnya Swasembada Pangan

NERACA Jakarta – Pemerintah terus menggencarkan pembangunan infrastruktur pertanian sebagai langkah strategis untuk meningkatkan produktivitas dan mencapai swasembada pangan nasional.…

Produksi Migas Terus Didorong

NERACA Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menegaskan bahwa target lifting minyak dan gas bumi…

Pertemuan Menperin RI dan Wapres Brasil Perkuat Kerja Sama Sektor Industri

NERACA Brasil – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendorong penguatan kerja sama industri dengan negara mitra strategis, termasuk Brasil. Indonesia dan…