Gunung Raja Paksi Luncurkan Net Zero Roadmap, Wujudkan Perusahaan Netral Karbon Tahun 2025

Cikarang Barat – PT Gunung Raja Paksi Tbk (GRP), bagian dari Gunung Steel Group serta salah satu produsen baja swasta terbesar di Indonesia pada hari ini mengumumkan peluncuran Net Zero roadmap, yang berisi uraian rencana aksinya guna mencapai netralitas karbon pada tahun 2050.

NERACA

 

Seiring dengan peluncuran Net Zero Roadmap, GRP turut mempertegas implementasi pilar ESG kelima yaitu Pengembangan Sumber Daya Manusia dengan peluncuran pusat olahraganya. Sejalan dengan Indonesia’s Enhanced Nationally Determined Contribution (ENDC) untuk mengurangi emisi karbon dengan target unconditional hingga sekitar 31.9% serta target mencapai emisi nol karbon pada tahun 2060 atau lebih cepat, GRP telah mengambil langkah-langkah untuk memperkuat strategi Lingkungan, Sosial dan Tata Kelola atau ESG (Environmental, Social and Governance) perusahaan, serta akan mengurangi sumber utama emisi dari penggunaan jaringan listrik dan pembakaran bahan bakar (gas alam dan batu bara), melalui penggunaan energi bersih sebagai alternatif.

“GRP telah menetapkan rencana untuk melibatkan para stakeholder di seluruh rantai pasokan dalam meminimalisir dampak lingkungan dan sosial dari baja. GRP telah membangun strategi ESG yang bertitik berat pada lima pilar utama. Pertama, pengadaan yang bertanggung jawab. Kedua, kepatuhan lingkungan dan sosial. Ketiga, transisi energi dan solusi rendah karbon. Keempat, berkontribusi pada pengelolaan lingkungan yang bertanggung jawab. Kelima, pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM),” ungkap Head of Sustainability GRP, Sheren Omega .

Sesuai dengan pilar-pilar di atas, roadmap tersebut menguraikan tujuan dekarbonisasi GRP yang dibangun berdasarkan pilar transisi energi dan solusi rendah karbon. Sementara itu, pusat olahraga terbaru dibangun berdasarkan pilar pengembangan sumber daya manusia.

Hingga kini, produksi baja menyumbang hampir 8% dari emisi karbon global dan angka ini diperkirakan akan terus bertambah seiring dengan meningkatnya permintaan global akan konsumsi baja. Sehubungan dengan latar belakang ini, pemerintah dan para pimpinan industri berkomitmen untuk mengurangi jejak karbon mereka dan GRP bertekad mendukung agenda nasional dan global ini.

Setelah mengevaluasi emisi berdasarkan GHG Protocol dan menemukan sumber-sumber utama emisi perusahaan, GRP mengidentifikasi 5 pilar utama sebagai langkah-langkah pengurangan emisi dan inisiatif untuk mencapai netralitas karbon: Pertama, fuel switching: Peralihan dari batu bara ke sumber energi yang lebih bersih seperti gas alam. Kedua, pengembangan produksi dan peningkatan efisiensi sumber daya: Menyeimbangkan antara pemenuhan permintaan baja saat ini dengan pengurangan karbon selama proses produksi baja

Ketiga, green power sourcing: Mencari sumber energi hijau dari jaringan listrik atau melalui produksi sendiri. Keempat, Carbon Offsetting: Berinvestasi dalam proyek penyeimbangan karbon yang bermanfaat bagi lingkungan. Kelima, kolaborasi dan Kemitraan: Bekerja sama dengan pemangku kepentingan dari sektor publik dan swasta untuk mengimplementasikan solusi dalam rangka mencapai emisi nol karbon, seperti Indonesian Iron and Steel Industry Association (IISIA) dan berpartisipasi dalam Net Zero Hub oleh Kamar Dagang dan Industri (KADIN).

Net Zero Roadmap GRP juga mengungkapkan GHG Inventory perusahaan di tahun 2021, yakni sebesar 0,86 ton CO2 per jumlah produksi baja mentah dalam ton. Sebagai pabrik yang beroperasi dengan EAF (Electric Arc Furnance), GRP memiliki keuntungan dalam melakukan dekarbonisasi dari pabriknya dibandingkan dengan produsen baja global yang menggunakan pabrik yang beroperasi dengan Blast Furnace. Data ini akan menjadi dasar untuk perjalanan dekarbonisasi perusahaan.

"Tahun lalu, kami mendengar lebih banyak percakapan dari industri mengenai dekarbonisasi dan transisi ke sumber energi yang lebih bersih. Meskipun perhatian terhadap ESG meningkat, kami percaya bahwa tindakan lebih bermakna dari kata-kata. Memetakan upaya- upaya yang dapat dilakukan merupakan langkah yang tepat dalam strategi ESG kami. Melalui roadmap ini, kami bertekad untuk mengubah bisnis kami menjadi netral karbon dan berkolaborasi dalam rantai pasokan kami untuk mencapai misi tersebut," kata Sheren Omega.

Executive Committee GRP, Tony Taniwan menambahkan, "karyawan kami adalah aset penting bagi perusahaan. Sebagaian dari mereka telah bekerja dengan kami selama puluhan tahun dan sudah menjadi kewajiban kami sebagai perusahaan menjaga kesejahteraan mereka dan menyediakan lingkungan kerja yang sehat. Kami percaya bahwa inisiatif seperti pusat olahraga ini akan sangat membantu persiapan karyawan kami untuk meraih kesuksesan di tempat kerja.”

Selain itu, GRP juga mengumumkan peluncuran pusat olahraga barunya, yang fokus pada salah satu dari lima pilar utama di atas – Pengembangan Sumber Daya Manusia. World Steel Association menunjukkan bahwa pekerja di pabrik baja rentan menderita efek kesehatan jangka panjang seperti kanker, penyakit pernapasan, dan gangguan terkait stres sebagai akibat dari paparan tempat kerja yang berbahaya dalam jangka waktu yang lama. GRP percaya bahwa meningkatkan kesejahteraan mental dan fisik karyawan sangat penting agar mereka dapat berprestasi di tempat kerja. Pusat olahraga baru ini akan memfasilitasi karyawan untuk melepas penat dan mendapatkan tenaga mereka kembali untuk bekerja dalam rangka membangun karir yang panjang.

Memasuki tahun yang baru, GRP bertekad untuk mendukung proyek-proyek pembangunan infrastruktur yang ramah lingkungan seperti pembangunan Ibu Kota Negara (IKN), Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), dan Pembangkit Listrik Tenaga Mobil Listrik (PLTMH). GRP juga berupaya untuk secara aktif melibatkan pemerintah dan para pimpinan industri dalam mengidentifikasi solusi yang membantu transisi industri menuju masa depan yang lebih ramah lingkungan.

Saat ini, GRP merupakan anggota tetap dari ResponsibleSteeel™, serta memiliki produk bersertifikat dan lokasi operasional yang memenuhi 13 prinsip prasyarat, dan 370 persyaratan terkait, yang tercantum dalam ResponsibleSteeel™ International Standar V2.0.

BERITA TERKAIT

Infrastruktur Pertanian Jadi Fondasi Terwujudnya Swasembada Pangan

NERACA Jakarta – Pemerintah terus menggencarkan pembangunan infrastruktur pertanian sebagai langkah strategis untuk meningkatkan produktivitas dan mencapai swasembada pangan nasional.…

Produksi Migas Terus Didorong

NERACA Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menegaskan bahwa target lifting minyak dan gas bumi…

Pertemuan Menperin RI dan Wapres Brasil Perkuat Kerja Sama Sektor Industri

NERACA Brasil – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendorong penguatan kerja sama industri dengan negara mitra strategis, termasuk Brasil. Indonesia dan…

BERITA LAINNYA DI Industri

Infrastruktur Pertanian Jadi Fondasi Terwujudnya Swasembada Pangan

NERACA Jakarta – Pemerintah terus menggencarkan pembangunan infrastruktur pertanian sebagai langkah strategis untuk meningkatkan produktivitas dan mencapai swasembada pangan nasional.…

Produksi Migas Terus Didorong

NERACA Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menegaskan bahwa target lifting minyak dan gas bumi…

Pertemuan Menperin RI dan Wapres Brasil Perkuat Kerja Sama Sektor Industri

NERACA Brasil – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendorong penguatan kerja sama industri dengan negara mitra strategis, termasuk Brasil. Indonesia dan…