Buah Nyata Holding Danareksa - Kinerja Makin Solid, Efisien dan Ekosistem Saling Mendukung

Mengelola Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bisa dibilang ngeri ngeri sedap. Pasalnya, dalam operasionalnya dituntut untung karena menjadi benteng ekonomi nasional agar bisa melahirkan program yang pro rakyat dan juga mengintervensi pasar. Sebaliknya bila BUMN itu sakit alias rugi, maka tidak bisa berkontribusi kepada negara berupa dividen dan hanya jadi beban negara lantaran mendapat suntikan anggaran. Oleh karena itu BUMN harus tetap sehat.!

Menteri BUMN, Erick Tohir sejak awal menekankan pentingnya menjaga kondisi keuangan dan operasional BUMN. Menurutnya, perbaikan kinerja melalui proses transformasi akan memberikan dampak besar, bukan hanya kepada BUMN itu sendiri, melainkan juga bagi masyarakat."BUMN harus tetap sehat, karena BUMN tumbuh sehat, ekonomi Indonesia kuat," ucapnya.

BUMN sebagai salah satu mesin penggerak ekonomi juga harus sinergis sesama BUMN dalam menghadapi ketidakpastian kondisi pasar global, menangkap peluang pasar dan mengejar pertumbuhan bisnis. Langkah pembuatan holding BUMN menjadi strategi yang diharapkan membuat BUMN solid dalam pengelolaan perusahaan, memperkuat keuangan, aset, dan prospek bisnis.

Tidak hanya itu, terbentuknya holding menjadikan perusahaan tidak saling bersaing untuk merebut pangsa pasar dan dapat melakukan ekspansi secara bersama-sama di bawah satu kontrol induk perusahaan. Manfaat lain dengan holding di BUMN adalah pengelolaan menjadi lebih efektif dan efisien.  Meski proses pembentukan holding BUMN tidaklah mudah, perlu kajian yang komprehensif untuk menentukan induk holding yang merupakan bagian dari proyek strategis nasional. Namum dukungan komisaris dan direksi dengan sikap membuka diri, legowo dan mengedepankan kepentingan ekonomi nasional dan rakyat menjadikan holding BUMN bisa berjalan mulus dan menorehkan pertumbuhan kinerja positif.

Tengok saja, sejak adanya holdingnisasi di tubuh BUMN, laba seluruh perusahaan pelat merah hingga kuartal III 2022 naik 154% atau mencapai sebesar Rp155 triliun jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp61 triliun. Pertumbuhan laba tersebut terjadi karena peningkatan pendapatan usaha BUMN dari Rp1.613 triliun pada kuartal III 2021 menjadi Rp2.091 triliun pada kuartal III 2022.

Kinerja positif ini, turut meningkatkan kontribusi BUMN terhadap pendapatan negara berupa pajak, dividen, dan Pendapatan Negara Bukan (PNBP) sebesar Rp68 miliar, yakni dari Rp1.130 triliun (periode 2017 sampai 2019) menjadi Rp1.198 triliun (2020 hingga kuartal III-2022). Dari sekian banyak holding yang telah dibentuk, Danareksa menjadi holding spesialis transformasi pertama milik BUMN yang berstandar dan berskala internasional.

Holding Danareksa mempunyai tugas untuk menyehatkan dan memaksimalkan kinerja BUMN yang tidak sehat. Saat ini, masih ada beberapa BUMN yang perlu direvitalisasi melalui holding Danareksa karena kondisinya kurang baik. Erick menambahkan, tujuan dibentuknya holding ini adalah agar terciptanya sinergitas bisnis model di antara perusahaan BUMN yang tidak masuk dalam 12 klaster. “Ada perusahaan-perusahaan atau investasi BUMN yang saya rasa perlu pemikiran, pendampingan secara kontinyu. Padahal potensinya luar biasa,” ujar Erick.

Dirinya menegaskan, amanah untuk mengelola transformasi anak-anak perusahaan merupakan tugas besar yang harus dituntaskan dan tidak kehabisan 'stamina' di tengah jalan. "Saya berharap apa yang kita lakukan sama-sama ini akan terus membesar dan terus berkontribusi kepada negara, partner, pemerintah daerah dan tentu swasta. tentu juga terus mendorong transformasi daripada usaha usaha dibawahnya karena ini bagian dari juga korporasi yang sehat dan pelayanan masyarakat yang baik dan di era perubahan yang terjadi ini saya mengharapkan Danareksa membuat terobosan-terobosan terus," katanya.

 

Memberikan Nilai Tambah

 

Menurut Direktur Utama Danareksa periode 2020 hingga 2022, Arisudono Soerono, holding Danareksa juga untuk mengembangkan usaha anggota holding melalui penciptaan nilai tambah melalui transformasi model bisnis perusahaan, proses bisnis dan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Holding Danareksa, lanjutnya, menjadi one stop solution untuk berbagai tantangan dengan beragam manfaat. Beberapa manfaat itu antara lain berupa peningkatan investasi, peningkatan kontribusi BUMN kepada pemerintah, berkontribusi kepada ekonomi kreatif.

Tak hanya di sektor ekonomi, bagi masyarakat manfaat holding Danareksa juga adalah penciptaan lapangan pekerjaan baru. Kemudian bagi anggota holding Danareksa membawa geliat bisnis tumbuh, efisiensi dan memiliki daya saing. Sementara untuk kinerja holding Danareksa sendiri sepanjang Januari-September 2022, membukukan laba bersih konsolidasi sekitar capaian sepanjang tahun 2021. Tahun lalu, perseroan mengantongi laba bersih konsolidasi Rp 796 miliar. 

Terdongkraknya kinerja Danareksa berkat transformasi yang dilakukan telah mengantarkan holding ini meraih penghargaan baru-baru ini. Holding meraih predikat sebagai Best BUMN 2022 with Top Financial Performance and Strategic Initiatives to Build Reliable Financial Services dalam BUMN Awards 2022. Lalu meraih The Best Human Capital Technology Strategy 2022 kategori Industri Keuangan dan The Best Human Capital Technology Strategy 2022 untuk kategori Industri Keuangan.

Sebagai informasi, tahap pertama holding Danareksa berisikan perusahaan lintas sektor yang terdiri atas empat subklaster, yakni Subklaster Jasa Keuangan diisi oleh PT Perusahaan Pengeloa Aset (PPA), PT Danareksa Finance, dan PT Danareksa Capital; Subklaster Kawasan Industri yang meliputi PT Kawasan Berikat Nusantara (KBN), PT Kawasan Industri Medan (KIM),  PT Kawasan Industri Makassar (KIMA), PT Kawasan Industri Wijayakusuma, PT Surabaya Industrial Estate Rungkut (SIER), Jakarta Industrial Estate Pulogadung (JIEP); Subklaster Media dan Teknologi seperti PT Balai Pustaka, PT Kliring Berjangka Indonesia (KBI), dan PT Jalin Pembayaran Nusantara; serta Subklaster Konstruksi seperti PT Nindya Karya.

Untuk tahap kedua, akan ada enam BUMN yang bergabung dalam holding pada 2023 dalam dua subklaster yakni konsultan konstruksi yang meliputi PT Virama Karya, PT Yodya Karya, PT Bina Karya, dan PT Indra Karya, serta subklaster pengelola air diisi PT Perum Jasa Tirta I dan Perum Jasa Tirta II.  Untuk sektor kawasan industri, kata Direktur Investasi Danareksa Chris Soemijantoro, sub-sektor ini merupakan salah satu sektor yang paling kuat di antara kluster industri lainnya.

Langkah nyata yang telah dilakukan adalah melakukan standarisasi layanan dan pendukungnya untuk memberikan pelayanan komprehensif bagi tenant sehingga mendatangkan recurring income. "Kawasan industri belum terstandarisasi di mana sistem perjanjiannya masih berbeda satu dengan yang lain. Dalam prosesnya, kami mengubah model bisnis dari yang jualan lahan menjadi jualan jasa,” ujarnya.

Asal tahu saja, potensi kawasan industri yang dimiliki BUMN belum digarap optimal karena banyak kawasan industri tidak ada standarisasi dan re-investasi yang mana ketika ekonomi dunia sudah mulai hijau, Indonesia masih menggunakan listrik fosil atau pembuangan limbah yang tidak terorganisasi. Kondisi ini justru berdampak buruk bagi masyarakat sekitar.

Holding Danareksa juga menawarkan range lokasi dan layanan terlengkap di kawasan industri bagi investor. Dengan transformasi ini, laba klaster kawasan industri pun mulai mengalami peningkatan yang signifikan. Tercatat laba klaster kawasan industri di tahun 2020 mencapai Rp167 miliar menjadi Rp517 miliar di tahun 2021 dan  di tahun 2022, Danareksa memperkirakan laba bersih dari kawasan industri saja akan mencapai sekitar Rp 900 miliar. 

Saat ini optimalisasi kawasan industri telah memberikan dampak besar bagi pembukaan lapangan kerja, pendapatan negara dan daerah, serta memperbaiki ekosistem logistik di daerah. Sebut saja, Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) yang kini juga dikelola oleh Holding hadir menambah jumlah kawasan yang dimiliki melalui Kawasan Industri Wijayakusuma. KITB merupakan salah satu kawasan yang masuk dalam daftar proyek Strategis Nasional yang berlokasi di Batang, Jawa Tengah. KITB menjadi kawasan industri pertama milik BUMN yang bersandingan dengan hamparan gunung dan laut serta memiliki wilayah yang cukup luas di mana sebagian besar lahan telah diisi berbagai tenant internasional.

Selanjutnya  holding Danareksa menjadi garda terdepan dalam melakukan transformasi air bersih. Hal ini ditandai dengan lahirnya  Indonesia Water Fund (IWF) pada Oktober 2022 atau tiga bulan setelah holding berdiri. Dengan mengelola dana sebesar US$ 1 miliar atau sekitar Rp15 triliun. Bersama mitra strategis, yakni  Pacific Pte Ltd, PT Moya Indonesia dan PT CITIC Envirotech Indonesia, Danareksa didapuk memperbaiki akses air bersih bagi 40 juta masyarakat Indonesia. 

Adapun anggota holding (Danareksa, Nindya Karya, Perum Jasa Tirta 1, dan Perum Jasa Tirta 2) akan menyediakan air bersih secara berkelanjutan bagi masyarakat di sejumlah daerah. Dimana anggota holding ini bakal tancap gas dalam menjalankan 31 proyek air bersih dengan total nilai Rp45 triliun. Sebagian besar proyek itu berada di Pulau Jawa di antaranya Jawa Barat dan Jawa Tengah.

Saat ini hanya 23% populasi yang mendapatkan akses air bersih. Bahkan beberapa warga lainnya masih menghadapi ketidaksetaraan dari sisi harga air bersih dengan rentang antara Rp65.000 hingga Rp140.000 per meter kubik. Adapun IWF menawarkan pendekatan investasi khusus dalam penyediaan akses air bersih. Dengan kata lain, tidak hanya memiliki manfaat berkelanjutan yang terintegrasi dari hulu ke hilir, tapi untuk pembiayaan proyek SPAM baru (greenfield) serta proyek SPAM yang telah berjalan (brownfield).

Kata Wakil Menteri BUMN II, Kartika Wirjoatmodjo, IWF merupakan upaya untuk memaksimalkan PDB (produk domestik bruto) Indonesia, karena pasokan air yang tidak cukup akan berpotensi mengurangi PDB Indonesia sebesar 2,5% pada 2045. Selain itu, IWF merupakan solusi dari pendanaan proyek pembangunan air bersih yang tidak semuanya bisa didanai oleh APBN. 

Proyek pembangunan air bersih setidaknya memerlukan dana sekitar Rp190 triliun, sementara kas negara hanya mampu mengalokasikan dana sekitar Rp60 triliun."Saat ini masih banyak masyarakat yang menggunakan air tanah untuk memenuhi konsumsi air bersih atau membeli air galon dengan harga yang mahal. Program Indonesia Water Fund ini akan membuka akses air bersih bagi masyarakat hingga ke wilayah kabupaten dan kota," ujar Tiko.

BERITA TERKAIT

Siap Perluas Ekspansi Global - ITSEC Asia Absen Bagi Dividen dan Restrukturisasi Manajemen

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUSPT) PT ITSEC Asia Tbk (CYBR) memberbehentikan dengan hormat serta pembebasan tanggung jawab sepenuhnya Joseph…

Jumlah Nasabah BTN Prospera Melonjak 170% - BTN Terus Perkuat Strategi Engagement Berkelanjutan

Salah satu layanan dari PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, BTN Prospera berhasil menunjukkan performa impresif sepanjang 2025. Sejak peluncurannya…

Absen Bagi Dividen, Modernland Juga Rombak Jajaran Komisaris

Hasil rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Modernland Realty Tbk. (MDLN) mengesahkan perombakan jajaran dewan komisaris serta menetapkan arah…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Siap Perluas Ekspansi Global - ITSEC Asia Absen Bagi Dividen dan Restrukturisasi Manajemen

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUSPT) PT ITSEC Asia Tbk (CYBR) memberbehentikan dengan hormat serta pembebasan tanggung jawab sepenuhnya Joseph…

Jumlah Nasabah BTN Prospera Melonjak 170% - BTN Terus Perkuat Strategi Engagement Berkelanjutan

Salah satu layanan dari PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, BTN Prospera berhasil menunjukkan performa impresif sepanjang 2025. Sejak peluncurannya…

Absen Bagi Dividen, Modernland Juga Rombak Jajaran Komisaris

Hasil rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Modernland Realty Tbk. (MDLN) mengesahkan perombakan jajaran dewan komisaris serta menetapkan arah…

Berita Terpopuler