NERACA
Jakarta – Kuartal tiga 2022, emiten batu bara PT Indo Tambangraya Megah Tbk. (ITMG) membukukan laba bersih naik hingga 229,8% dari priode yang sama tahun lalu US$271 juta menjadi US$894 juta,“Dengan melaksanakan manajemen yang efisien dan berhati-hati, Perusahaan mempertahankan neraca yang semakin solid,”kata Direktur Utama ITMG, Mulianto dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.
Adapun, hingga akhir September 2022, total aset Perusahaan tercatat sebesar US$2,5 miliar dengan total ekuitas US$1,9 miliar. Sejalan dengan arus kas dan EBITDA yang semakin menguat, Perusahaan juga memiliki posisi kas dan setara kas yang solid sebesar US$1,3 miliar. Adapun laba bersih per saham dibukukan sebesar US$0,8 per saham.
Sejalan dengan situasi yang menggembirakan ini, perusahaan terus berupaya menangkap peluang guna memaksimalkan nilai dan menjadi perusahaan yang baik dan bertanggung jawab, serta memberagamkan teknologi dan portofolio energi agar menjadi lebih hijau dan lebih cerdas. Perusahaan mencatat penguatan rata-rata harga jual batu bara pada sembilan bulan pertama tahun 2022 di US$190 per ton, naik 113 persen dari US$89 per ton pada periode yang sama tahun lalu.
Disampaikan Mulianto, kenaikan yang signifikan ini memungkinkan perusahaan membukukan penjualan bersih sebesar US$2,6 miliar atau 98% lebih tinggi daripada periode yang sama tahun lalu. Selanjutnya, magjin laba kotor naik dari 40% menjadi 54% pada sembilan bulan pertama tahun ini, di tengah kenaikan harga bahan bakar global. Adapun, EBITDA ITMG berhasil mencapai US$1,3 miliar pada sembilan bulan pertama tahun ini, naik 161%dari periode yang sama tahun sebelumnya.
Tahun ini, perseroan menargetkan volume produksi antara 17,5 - 18,8 juta ton dengan volume penjualan sebesar 20,5-21,5 juta ton sepanjang tahun 2022. “Dari target volume penjualan tersebut, sebanyak 51% harga jualnya telah ditetapkan, 37% mengacu pada indeks harga batubara, sedangkan sisa 12% belum terjual,”kata Mulianto.
Saat ini, lanjutnya, sektor pertambangan batu bara sebagai bisnis inti memberikan kontribusi pendapatan secara signifikan pada perusahaan. Sedangkan dua bidang usaha yang lain adalah jasa energi serta bisnis terbarukan, perseroan mengambil peluang usaha panel surya atap yang kebutuhannya kian bertumbuh.
Misalnya, PT Cahaya Power Indonesia (CPI), salah satu anak usaha ITM yang baru, pada paruh pertama tahun ini telah menandatangani Perjanjian Pembelian Tenaga Listrik (PPA) Atap Surya dengan total kapasitas sebesar 7,27 MWp. Selain itu, Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Pelabuhan Bontang juga telah meningkatkan porsi konsumsi energi dari sumber energi terbarukan. Selain itu, perusahaan juga tengah membangun PLTS baru di Melak.
Sepanjang paruh pertama 2022, ITMG memproduksi batu bara sebanyak 7,7 juta ton di tengah cuaca buruk dan curah hujan yang tinggi. Volume penjualan tercapai sebanyak 8,1 juta ton, yang dipasarkan ke Tiongkok (2,3 juta ton), Indonesia (1,8 juta ton), Jepang (1,3 juta ton), Filipina (0,6 juta ton), Bangladesh (0,5 juta ton), dan negara-negara lain di Asia Timur, Tenggara, Selatan serta Oceania.
Kejar pertumbuhan penjualan, TCL sebagai pemimpin global dalam teknologi pintar dengan bangga meluncurkan eksklusif televisi layar lebar terobosannya, seri 98…
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) bersama Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia (APPM) sukses menggelar ajang BTN Indonesia Fashion…
NERACA Jakarta- Pacu pertumbuhan bisnisnya, PT Itama Ranoraya Tbk. (IRRA) mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) senilai Rp80 miliar…
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) bersama Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia (APPM) sukses menggelar ajang BTN Indonesia Fashion…
NERACA Jakarta- Pacu pertumbuhan bisnisnya, PT Itama Ranoraya Tbk. (IRRA) mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) senilai Rp80 miliar…
NERACA Jakarta- Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Clipan Finance Indonesia Tbk (CFIN) bakal membagikan dividen tunai tahun buku…