Pemanfaatan ekonomi digital idealnya harus dilakukan secara adil sehingga tercipta kesetaraan antar negara anggota G20, termasuk juga dalam lingkup nasional harus ada keadilan yang dapat dirasakan para UMKM. Untuk itu, KTT G20 memang momentum paling tepat untuk terus mendorongnya.
Perkembangan informasi dan teknologi digital yang belakangan semakin masif terjadi membuat hampir seluruh sektor harus ikut beradaptasi, termasuk pada sektor ekonomi. Maka dari itu belakangan ekonomi digital mulai banyak sekali digaungkan dan digadang-gadang menjadi salah satu cara perdagangan paling efektif.
Namun sayangnya belum semua negara siap untuk melakukannya dikarenakan perbedaan sumber daya. Mungkin bagi negara-negara yang sudah maju maka akan sangat mudah memanfaatkan digitalisasi, namun bagi negara yang masih berkembang bisa jadi hal tersebut akan membawa tantangan tersendiri.
Menurut Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kemenko Bidang Perekonomian, Iskandar Simorangkir, Indonesia selaku presidensi dalam KTT G20 akan memastikan bahwa digitalisasi ekonomi dapat bermanfaat secara adil dan dapat mendukung masyarakat secara luas.
Momentum status presidensi dalam gelaran forum dunia tersebut memang menjadi sangatlah penting untuk bisa segera mendorong pemulihan ekonomi nasional melalui transformasi digital. Tidak bisa dipungkiri bahwa memang penggunaan ekonomi digital menjadi solusi untuk bisa mengatasi pandemi Covid-19 dan mempercepat pemulihan ekonomi.
Pasalnya dengan adanya pandemi Covid-19 otomatis mendorong manusia untuk mengadopsi teknologi guna memenuhi kebutuhan dan pada saat yang sama membantu mencegah penyebaran kasus virus ganas itu. Hal tersebut dikarenakan adanya pembatasan aktivitas dan mobilitas yang mau tidak mau akan mendorong ekonomi digital untuk berkembang secara eksponensial dan membuat banyak negara membuat forum untuk meningkatkan pemanfaatan teknologi digital.
Semakin maraknya perkembangan dan penggunaan teknologi, maka akan sangat berdampak pula pada pertumbuhan sektor baru seperti e-commerce, fintech, edutech, healtech, agriculture dan juga media online. Bahkan terdapat data yang menunjukkan bahwa seluruh sektor informasi dan komunikasi menjadi sektor yang memiliki resiliensi di masa pandemi Covid-19.
Patut diketahui, pada tahun 2021 nilai ekonomi digital di Indonesia meningkat hampir US$70 miliar dan tercatat sebagai nilai terbesar di kawasan Asia Tenggara. Karena itu, diyakini pertumbuhan ekonomi digital akan dapat terus tumbuh menjadi lebih besar mengingat besarnya penyebaran smartphone dan infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi.
Bagaimanapun, jumlah koneksi seluler di Indonesia kini mencapai 345,3 juta atau sekitar 126 persen dari jumlah penduduk, yang mana artinya adalah setiap orang memiliki lebih dari satu telepon seluler. Untuk itu, demi bisa mendukung ekonomi digital terus berkembang, maka pemerintah sendiri memang telah memberikan dukungan melalui pengembangan talenta digital, antara lain melalui Kartu Prakerja, gerakan literasi digital nasional untuk masyarakat, beasiswa talenta digital untuk tingkat profesional dan digital leadership academy.
Ini berarti tranformasi ekonomi berbasis digital memang harus dilakukan secara komprehensif di setiap lapisan masyarakat baik di perkotaan maupun pedesaan. Artinya, bila hendak melakukan tranformasi ekonomi digital dengan sangat efektif, maka memang harus ada di setiap lapisan masyarakat, baik dalam kegiatan bisnis, kegiatan sosial, maupun dalam rangka kegiatan pemerintahan dalam rangka percepatan pemerintahan berbasis digital.
Salah satu langkah yang juga sudah diberikan oleh pemerintah adalah dengan diselenggarakannya Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia atau FEKDI 2022, yang merupakan side event dari G20 karena dapat menjadi wadah untuk memastikan proses digitalisasi dapat memberikan manfaat bagi masyarakat, dan mempercepat pertumbuhan ekonomi. adanya pandemi harus dipandang dengan tetap optimis yakni memanfaatkan peluang tersebut untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi negeri ini.
Tidak hanya itu. Transformasi digital dalam perdagangan diharapkan dapat mendorong pencapaian beberapa tujuan pembangunan berkelanjutan, antara lain pengentasan kemiskinan serta pekerjaan yang layak dan pertumbuhan ekonomi. Selain itu memang transformasi digital sendiri dapat menjadi tiket emas untuk pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19.
Di tengah dinamika global yang semakin kompleks dan potensi pelemahan ekonomi dunia, Indonesia justru menunjukkan sinyal ketahanan dan optimisme…
Dalam langkah besar membangkitkan ekonomi kerakyatan dan memperkuat fondasi keuangan dari tingkat desa, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan dukungannya…
Pemerintah Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka terus menunjukkan komitmen yang…
Di tengah dinamika global yang semakin kompleks dan potensi pelemahan ekonomi dunia, Indonesia justru menunjukkan sinyal ketahanan dan optimisme…
Dalam langkah besar membangkitkan ekonomi kerakyatan dan memperkuat fondasi keuangan dari tingkat desa, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan dukungannya…
Pemerintah Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka terus menunjukkan komitmen yang…