NERACA
Jakarta - Asosiasi Ahli Pialang Asuransi dan Reasuransi Indonesia (APARI) memperingati hari jadi ke-29 yang jatuh pada tanggal 19 September 2022, dengan menyelenggarakan rangkaian kegiatan yaitu Seminar Asuransi Kredit, Tasyakuran Ulang Tahun, Prosesi Wisuda Pendidikan APARI, dan Live Concert, di The Ballroom Djakarta Theater, Kamis (6/10/2022).
Tertekannya performa lini bisnis Asuransi Kredit dalam beberapa tahun terakhir, mendorong inisiatif APARI untuk mengangkatnya dalam seminar dengan topik: “Asuransi Kredit: Mendukung Pertumbuhan Ekonomi yang Lebih Cepat, melalui Pengelolaan Risiko dan Asuransi yang Lebih Sehat”. Seminar ini dapat dikatakan dilaksanakan pada waktu yang tepat, karena Asuransi Kredit ini tengah menjadi perhatian banyak pihak yang di trigger tingginya klaim dan telah membuat beberapa perusahaan asuransi dan reasuransi terdampak solvabilitasnya.
Dalam seminar ini APARI melibatkan berbagai pemangku kepentingan sebagai pembicara yang mewakili bidangnya, yang dimoderasi oleh Dennis Ferdinal mewakili Pengurus APARI. Seminar ini terdiri dari 3 sesi berdasarkan klaster bahasannya. Pada sesi 1 mengenai perspektif makro dan regulasi, Joko Suyanto selaku Ketua Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia (Perbarindo) menguraikan profil risiko BPR dan “asymetric gap-nya” dengan asuransi, dimana perlu ada komunikasi yang intens antara kedua sektor ini untuk mencapai kesepemahaman untuk tercapainya kondisi bisnis yang sehat.
Sementara itu, Sabam Hutajulu selaku Independent Commissioner dan Transformation & Restructuring Advisor Indonesia Financial Group (IFG) Life menekankan pentingnya evaluasi di internal perusahaan sebelum menyalahkan pihak lain, dan berbagi mengenai penerapan leadership yang amanah, ihsan dan tawakal dalam menjalankan bisnis secara sehat.
Pada sesi 2 mengenai asuransi, Faridha Ariani selaku Direktur Utama PT Nusantara Insurance Brokers & Consultants menjelaskan pentingnya peran dan fungsi Pialang Asuransi dalam proses bisnis Asuransi Kredit, serta menyampaikan harapan terhadap adanya dukungan yang sehat dari perusahaan asuransi dalam memberikan proteksi yang optimal kepada bank/nasabah.
Abdul Mulki selaku Direktur Teknik PT Asuransi Bangun Askrida dalam paparannya menyampaikan perjalanan Asuransi Kredit di Indonesia hingga saat ini dan memberikan sejumlah masukan mengenai langkah-langkah perbaikan ke depan.
Sementara Delil Khairat selaku Direktur Teknik Operasi PT Reasuransi Indonesia Utama berbagi informasi mengenai treatment Asuransi Kredit di luar negeri, dan membeberkan daftar dosa para pelaku bisnis Asuransi Kredit selama ini, serta koreksinya ke depan.
Pada sesi terakhir mengenai manajemen risiko. Wuryanto selalu Direktur Risiko dan Kepatuhan PT Bank Woori Saudara Indonesia menyatakan peluang bisnis yang beresiko tinggi tetap dapat menguntungkan perusahaan bilamana dilakukan pengelolaan risiko yang baik, dan juga mengingatkan panjangnya keterlibatan Pialang Asuransi dalam penanganan klaim, sehingga perlu dipikirkan adanya tambahan remunerasi.
Adapun Gandung Troy Sulistyantoro selaku Direktur Lembaga Sertifikasi Profesi Badan Sertifikasi Manajemen Risiko menekankan bahwa tidak ada yang salah dengan produk Asuransi Kredit yang merupakan solusi yang tepat untuk perbankan, namun perlu koreksi dalam ketentuan dan persyaratannya.
Ketua Umum APARI Bambang Suseno mengatakan, “Solusi mengenai Asuransi Kredit yang sehat diperlukan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang saat ini mulai membaik, dan untuk itu diperlukan keterlibatan dari banyak pihak untuk berbagi pandangan secara multi perspektif, sehingga solusi yang diperoleh akan komprehensif dan efektif”.
“Walaupun ada perbedaan pandangan dari para narasumber, namun semua bersepakat bahwa koreksi perlu segera dilakukan agar Asuransi Kredit menjadi solusi untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat, melalui pengelolaan risiko dan asuransi yang lebih sehat”, katanya.
APARI terpanggil untuk turut serta urun rembug melalui penyelenggaraan seminar ini yang hasilnya menjadi referensi bagi para pihak, termasuk bagi regulator, untuk mendukung terselenggaranya bisnis Asuransi Kredit yang sehat.
Sebagai tindak lanjutnya, APARI akan membentuk Kelompok Subjek Ahli (Subject-Matter Expert) Asuransi Kredit untuk membantu mengeskalasi dan mengakselerasi solusi penyehatan lini bisnis Asuransi Kredit. (Mohar)
NERACA Cikarang Barat – Selama setahun terakhir, PT Garuda Yamato Steel (GYS) membuktikan bahwa kepemimpinan di industri baja tidak hanya…
NERACA Jakarta-Pemerintah melalui Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Kemenko IPK) memastikan pemberlakuan diskon tarif tol sebesar 20…
NERACA Jakarta - Menghadapi masa libur panjang dan meningkatnya mobilitas masyarakat, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) mengimbau masyarakat…
NERACA Cikarang Barat – Selama setahun terakhir, PT Garuda Yamato Steel (GYS) membuktikan bahwa kepemimpinan di industri baja tidak hanya…
NERACA Jakarta-Pemerintah melalui Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Kemenko IPK) memastikan pemberlakuan diskon tarif tol sebesar 20…
NERACA Jakarta - Menghadapi masa libur panjang dan meningkatnya mobilitas masyarakat, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) mengimbau masyarakat…