Laba Bersih Optima Prima Metal Anjlok 70,5%

NERACA

Jakarta - Semester pertama 2022, PT Optima Prima Metal Sinergi Tbk (OPMS) mencatatkan laba bersih sebesar Rp105,02 juta atau anjlok 70,5% dibandingkan periode sama tahun 2021 yang terbilang Rp356,11 juta. Akibatnya, laba per saham dasar turun ke level Rp0,13 per lembar, sedangkan di akhir Juni 2021 berada di level Rp0,44. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam laporan keuangan yang dirilis di Jakarta, kemarin.

Lalu penjualan bersih melorot 37,6% menjadi Rp14,454 miliar karena penjualan besi tua olahan anjlok 41,9% yang tersisa Rp13,026 miliar. Sedangkan penjualan besi tua tanpa olahan naik 100,1% menjadi Rp1,427 miliar. Menariknya, beban pokok penjualan dapat ditekan sedalam 44,1% menjadi Rp11,534 miliar. Sehingga laba kotor tumbuh 20,16% menjadi Rp2,92 miliar.

Sayangnya, beban umum dan administrasi membengkak 15,18% menjadi Rp3,49 miliar. Terlebih, pendapatan keuangan merosot 42% yang tersisa Rp645,71 juta. Dampaknya, laba sebelum pajak turun 77,43% menjadi Rp88,139 juta. Sebelumnya perseroan membeli satu kapal bekas berbobot 4.209 ton untuk memenuhi kebutuhan bahan baku perusahaan.

Pembelian ini memanfaatkan sebagian dana hasil bersih penawaran umum saham perdana alias initial public offering perusahaan dengan nilai transaksi sekitar Rp 7,35 miliar. Sekretaris Perusahaan PT Optima Prima Metal Sinergi Tbk, Rubbyanto Handaja pernah bilang, kapal bekas yang dibeli berasal dari sebuah perusahaan pelayaran nasional di Surabaya. Pemilihan kapal tersebut tidak dilakukan secara sembarangan.

Perseroan merupakan perusahaan besi scrap kapal bekas. Dalam hal ini kapal bekas yang tidak terpakai akan dipereteli menjadi besi scrap. Dimana industri seperti konstruksi dan manufaktur khususnya otomotif yang merupakan konsumen utama dari logam dasar terus bertumbuh. Begitu juga pemerataan pembangunan infrastruktur di Iuar Pulau Jawa seperti pembangunan infrastruktur transportasi power plant, dan bendungan memberikan efek sangat baik bagi sektor logam.

Segmen tersebut yang akan menjadi penunjang bagi pendapatan perseroan. ”Dengan ini berarti kami meningkatkan efisiensi karena dapat mengurangi ketergantungan Industri baja terhadap bahan baku impor di tengah proyek pembangunan infrastruktur daIam negeri yang tinggi,” kata Direktur Utama Optima Prima Metal Sinergi Meilyna Widjaja.

Sementara itu, Direktur Keuangan Optima Prima Metal Sinergi Alan Priyambodo Krisnamurti mengatakan secara fundamental bisnis perseroan terus mengalami peningkatan. Disampaikannya, peluang pasar di industri besi baja ini sangat besar yang tentunya akan mendukung pertumbuhan bisnis Optima Prima Metal Sinergi. Sektor industri pengolahan khususnya logam dasar selaIu bertumbuh positif.

BERITA TERKAIT

Di Balik Citra Sukses Iwan Sunito - OJK Ingatkan Investor Waspadai Investasi Internasional

NERACA Jakarta -Pengusaha properti asal Indonesia, Iwan Sunito melalui perusahaan barunya, One Global Capital menggelar roadshow bertajuk “Invest Like a…

Bayu Buana Targetkan Pendapatan Naik 7,75%

NERACA  Jakarta – Meski dihadapkan masih lemahnya daya beli masyarakat, namun emiten pariwisata PT Bayu Buana Tbk. (BAYU) mengaku optimis…

Laba Bank Seabank Indonesia Tumbuh 88%

NERACA Jakarta- Di kuartal pertama 2025, PT Bank Seabank Indonesia berhasil membukukan laba sebelum pajak sebesar Rp124 miliar dengan laba…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Di Balik Citra Sukses Iwan Sunito - OJK Ingatkan Investor Waspadai Investasi Internasional

NERACA Jakarta -Pengusaha properti asal Indonesia, Iwan Sunito melalui perusahaan barunya, One Global Capital menggelar roadshow bertajuk “Invest Like a…

Bayu Buana Targetkan Pendapatan Naik 7,75%

NERACA  Jakarta – Meski dihadapkan masih lemahnya daya beli masyarakat, namun emiten pariwisata PT Bayu Buana Tbk. (BAYU) mengaku optimis…

Laba Bank Seabank Indonesia Tumbuh 88%

NERACA Jakarta- Di kuartal pertama 2025, PT Bank Seabank Indonesia berhasil membukukan laba sebelum pajak sebesar Rp124 miliar dengan laba…

Berita Terpopuler